Part 7

822 142 4
                                    

'Pyaarrr!',

Suara gelas pecah itu terdengar. Kijoon dan juga pria itu bergerak refleks menarik Yeri. Namun karna jarak antara pria itu dengan Yeri lebih dekat pria itulah yang menggenggam erat tubuh Yeri.

"Ahjumma. Tolong bersihkan beling pecahan gelas ini. Terima kasih", pinta Kijoon. Kijoon menatap pria yang baru saja mengucapkan nama putrinya dan menarik putrinya. Yeri masih terdiam menatap sosok dihadapannya ini tidak percaya.

"Kau baik-baik saja?", tanya pria itu. Yeri mengangguk masih dengan tatapan tidak percayanya itu pada pria itu.

"Kau tidak percaya ini aku?", pria itu meraih tangan mungil milik Yeri dan menggerakan tangan Yeri kearah wajahnya membuat tamparan-tamparan kecil pada wajah menawan itu. Yeri membuang nafasnya kesal dan mulai tertawa kecil. Wanita itu tersenyum lebar pada pria itu sekarang. Begitu juga dengan pria itu yang tersenyum lebar padanya membuka kedua tangannya meminta sebuah pelukan dari Yeri. Namun pria itu gagal mendapatkan pelukan itu.

"Kau mengenal putriku? Jungkook-ssi?", tanya Kijoon penasaran. Bahkan putrinya dan pria ini terlalu akrab. Pria itu mengangguk dengan sopan.

"Aku tidak tahu bahwa dia putrimu, ahjussi", jawab Jungkook sopan. Kijoon kembali tersenyum pada anak muda itu. Kijoon suka dengan sosok penerus Jeon Corp ini. Putra dari sahabatnya yang kini tumbuh menjadi seorang pria yang... Sempurna.

"Appa.. bagaimana kalian bisa kenal?", Kijoon mengendikkan bahunya dan mengerlingkan sebelah matanya pada putrinya.

"Soal itu nanti saja appa jawab. Nikmati pesta ini nak", setelah menepuk ramah pundak Jungkook, Kijoon pergi.

"Bagaimana kau bisa berada disini? Bukankah kau bilang kau akan mengabariku terlebih dahulu jika kesini?", protes Yeri. Jungkook menaikan sebelah alisnya.

"Hey. Aku bahkan tidak memiliki nomor Korea mu. Padahal kau berjanji akan menghubungiku jika sudah sampai kan?", Yeri merutuki dirinya yang tidak seharusnya komplen.

"Ah maaf. Aku lupa", ucap Yeri sambil tersenyum lebar meminta pengampunan. Jungkook kembali melebarkan tangannya. Meminta wanita itu untuk memeluknya. Yeri tertawa kecil namun melangkah menghapus jejaknya dengan Jungkook dan memilih memeluk tubuh temannya itu.

"Sepertinya aku datang pada acara yang tepat bukan?", ujar Jungkook pada Yeri. Yeri mengangguk dalam pelukan itu. Entah apa yang mendorong Jungkook tapi telapak tangan miliknya mengelus surai coklat tua milik Yeri dengan lembut. Pria itu menghela nafas kasar dalam pelukan itu.

"Kau melewati hari-hari yang berat sepertinya", Yeri mengangguk sebagai jawaban.

"Cukup berat Jeon", jawab Yeri jujur. Jungkook melepaskan pelukan keduanya begitu sadar akan banyaknya tamu lain yang berlalu lalang menatap kearahnya dan Yeri.

"Mau menceritakan semuanya padaku?", tanya Jungkook. Yeri mengangguk namun sebelum ia sempat menceritakan itu. Suara seorang pembawa acara pesta pertunangan Chaeyoung dan Jaehyun mulai memanggil mengumpulkan seluruh tamu untuk menyaksikan pertukaran cincin itu.

"Ayo kesana", ajak Yeri pada Jungkook. Keduanya berjalan beriringan. Yeri diharuskan untuk berdiri di sana. Disamping Chaeyoung dan bahkan ia yang harus menyerahkan cincin pertunangan keduanya. Jaehyun menatapnya sambil tersenyum canggung begitu juga sebaliknya. Chaeyoung dan Jaehyun bertukar cincin dan...

Keduanya bahkan terlihat akan berciuman. Jaehyun mulai memiringkan kepalanya kearah wajah cantik dan merona Chaeyoung. Jungkook yang berada pada barisan paling depan kerumunan itu dapat melihat dengan jelas wajah Yeri yang menyendu. Pria itu mencoba memutar otaknya dan BINGO! Terlihat seorang pelayan wanita yang lewat dengan membawa beberapa piring dan gelas bekas.

"Ada setan mengikutimu", bisik Jungkook pada pelayan itu dan.

'PYARR PRANGG!',

Sontak wajah Jaehyun menjauh dari Chaeyoung. Semua orang terkejut melihat kearah sumber suara. Jungkook tersenyum kearah Yeri yang melipat kedua tangannya didepan dadanya. Yeri tertawa kecil kearah pria itu.

'Ini pasti ulahnya', pikir Yeri.

Chaeyoung membulatkan matanya kearah Jungkook yang terlihat tersenyum kearah Yeri. Chaeyoung tersenyum kecil dan menarik Jaehyun . Wanita itu ingin berbisik pada tunangannya itu.

"Sayang! Mantan kekasih Yeri sepertinya hadir untuk mengejar kembali cintanya", bisik Chaeyoung. Sontak Jaehyun langsung mengikuti arah pandangan Chaeyoung dan menatap tajam kearah pria yang disangka-sangka adalah mantan kekasih dari Yeri.

"Begitukah? Ya sudah biarkan saja", Jaehyun dapat berucap dengan begitu masa bodoh. Lantas kenapa matanya harus menunjukan rasa tidak suka yang begitu besar pada Jungkook? Tubuhnya terasa panas bahkan saat ini begitu melihat Yeri yang berjalan mendekati Jungkook dan bergelayut manja pada lengan berotot pria itu.

Kini keduanya, Yeri dan temannya itu terduduk sambil memakan hidangan yang mereka ambil dari salah satu menu prasmanan yang ada.

"Kau harus coba. Ini lezat", ujar Yeri sambil melahap lobster miliknya. Jungkook tertawa mendengar celotehan wanita itu.

"Semua makanan juga kau bilang lezat saat di Paris", ujar Jungkook. Yeri melotot kearahnya.

"Kau meragukan standar kepekaan lidahku hmm?", tanya Yeri kesal. Temperamen wanita ini kadang-kadang terlalu berapi-api

"Tidak. Bukan begitu. Standar cita rasamu mungkin tidak diragukan. Tapi kemampuan berperang lidahmu. Itu sangat amatir nona", wajah Yeri memerah. Ia jadi teringat akan hal gila yang membuat ia dan Jungkook malah dapat memulai pertemanan seperti saat ini. Wajahnya bahkan memanas mengingat betapa ciuman pertamanya itu berkesan. Tapi tak lama setelah itu ia kembali teringat akan ciumannya dan Jaehyun.

"Yya.. Jeon Jungkook..",

"Apa?",

"Berminat untuk berciuman?",

"Kau pasti sudah gila karna terlanjur sakit hati", cibir Jungkook padanya.

......................................................................

"Aish! Kenapa kau baru mengabari sekarang? Ayah ibuku bahkan sudah terlanjur memesan jatah ticketmu! Park Sooyoung!!! Yang benar saja!!", Yeri merengek kesal dengan sebuah benda pipih pada telinganya. Bagaimana tidak! Sooyoung mendadak terkena musibah yang mengharuskan ia untuk merelakan liburannya bersama keluarga Kim plus Jung Jaehyun. Soyeon menoel jidat anaknya geram.

"Pengertian sedikitlah, Kim Yeri. Kau sudah dewasa", dumel Soyeon. Yeri tetap memasang muka masamnya. Ibu dan ayahnya pasti akan sibuk bermesraan dan pergi berkunjung ke teman mereka dimana-mana selama di Jeju. Lalu Chaeyoung dan Jaehyun... Buat Yeri sakit mata dan sakit hati saja. Ia menghela nafas kasar memikirkan nasib liburannya yang berkemungkinan besar tidak akan menyenangkan.

"Ah iya. Sayang, nanti malam bisakah kau memasak makanan-makanan Perancis? Aku mengundang putra Jeon Wonwoo untuk makan disini",

"Baiklah, yeobo", jawab Soyeon semangat.

"Kookie akan datang untuk makan malam?", tanya Yeri. Kijoon mengernyitkan keningnya.

"Kookie? Peliharaan siapa itu?", sontak Yeri tertawa terbahak-bahak. Perubahan ekspresi yang luar biasa.

"Jeon Jungkook. Kookie", jelas Yeri yang masih mencoba menghentikan tawanya. Kijoon ikut terkekeh pelan.

"Sepertinya kau sangat dekat dengan Jungkook ya Yer? Kau yakin dia pria baik-baik?", tanya Jaehyun yang baru saja masuk ke dalam rumah mereka.

TBC

.............................................................

Vote n Komen biar aku rajin up dan lanjutin book ini ya ❤️
Vote mencapai 20++ auto up

BLOOM (M) JUNGRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang