"Siapa yang menyukaiku?", beberapa detik hening akhirnya Yeri memilih untuk angkat bicara.
"Aku", jawab Yeri tegas. Jaehyun memandangnya kaget namun berakhir pria itu menertawakan Yeri. Yeri pasti becanda menurutnya.
"Aku serius", lanjut Yeri lagi. Jaehyun masih menertawakannya dan mau tidak mau Sooyoung berpura-pura tertawa juga agar tidak menimbulkan hal-hal tidak baik kedepannya. Soyeon juga menyusul tingkah Sooyoung.
"Tentu Yeri menyukaimu, nak. Jika tidak kau pasti sudah ditentang saat mulai berpacaran dengan Chaeyoung. Benarkan sayang?", ujar Soyeon dengan wajah memelas kearah Yeri. Ayolah. Sebagai seorang ibu ia juga tahu bahwa yang tidak benar dalam hal ini adalah Yeri. Yeri menghela nafas dan tersenyum terpaksa pada Jaehyun.
"Eomma mau menemani appa dulu. Nikmati waktu kalian ya anak-anak muda", ujar sang ibu sambil berlalu keluar dari kamar Yeri.
"Aku mau menanyakan mana desain yang lebih bagus dari beberapa cincin ini", tanya Jaehyun sambil menunjukan kertas-kertas itu pada Yeri. Yeri meraih kertas itu dan langsung meletakkan desain-desain itu di meja kerjanya.
"Nanti akan kupilihkan", ujar Yeri singkat. Rasanya wanita ini mau meledak saja. Mungkin harusnya ia mendengarkan Jungkook untuk tidak terlalu cepat pulang ke Korea. Jaehyun menyadari beberapa foto baru hasil polaroid milik Yeri yang tergantung pada sisi salah satu dinding kamar wanita ini.
"Siapa dia?", tanya Jaehyun penasaran. Mata pria itu memicing melihat seorang pria mencium pipi milik Yeri dan bahkan Yeri terlihat dengan senyuman lebar wanita itu.
"Kekasih Yeri! Tampan bukan?", Sooyoung mewakilkan Yeri untuk menjawab. Sekaligus Sooyoung memancing reaksi Jaehyun.
"Tidak. Biasa saja", respon Jaehyun acuh. Yeri menatap Jaehyun sebal.
'Dia pikir dia yang paling tampan? Cih', entahlah mood swing seorang wanita memang paling menyeramkan kan pasalnya?
"Kenal darimana? Apa pekerjaannya? Kenapa bisa bersama di Paris?", Jaehyun banyak bertanya padanya saat ini. Yeri menatap pria itu datar dan menghela nafas.
"Haruskah kau tahu akan semua itu?", tanya Yeri. Jaehyun menatap Yeri terkejut. Wanita ini menjadi super dingin padanya. Ada apa dengan Yeri?
"Sooyoung bisakah kau keluar sebentar?", Sooyoung mengangguk sebagai jawaban.
"Ada apa denganmu hari ini?", pertanyaan pertama yang keluar tepat setelah bunyi pintu kamar Yeri tertutup. Yeri menghela nafas kasar.
"Ada apa juga denganmu? Kenapa kau banyak mengurusku?", balas Yeri. Jaehyun mengedipkan matanya beberapa kali lalu menatap Yeri tajam.
"Kau adik dari pacarku! Kau adikku juga. Dan aku juga temanmu. Salahkah aku peduli?",
"Eoh! Salah! Kau selalu melewati batas kau tahu? Kau terlalu mengurusku. Sampai-sampai", Yeri tidak dapat melanjutkan kalimatnya.
"Apa? Sampai apa?", tanya Jaehyun kesal. Pria itu tak diam saja ia menarik Yeri untuk berdiri dan berhadapan dengan wajahnya secara langsung. Kedua mata mereka bahkan saling menatap. Jaehyun tak mengerti akan tatapan yang Yeri berikan padanya. Yeri berbuat nekad kali ini. Ia menjinjitkan tubuhnya mensejajarkan wajahnya dengan Jaehyun.
'CUP!',
Yeri menempelkan bibirnya pada Jaehyun selama tiga detik. Wajah wanita itu mulai basah. Padahal Yeri sudah berjanji untuk tidak menangis karna fakta Jaehyun akan segera menikahi kakaknya. Jaehyun menganga tidak percaya akan apa yang Yeri lakukan padanya.
"Aku mencintaimumu, Jung Jaehyun. Jauh sebelum kau mencintai kakakku. Aku..", ujaran Yeri terpotong begitu saja karna detik berikutnya Jaehyun menciumnya. Pria itu memilih untuk mengikuti kata hatinya saat ini. Pria itu bahkan melumat bibir miliknya saat ini. Yeri mengalungkan tangannya pada leher pria itu. Keduanya berciuman tanpa sadar dengan sepasang mata yang bahkan sedang melihat kearahnya dan membidik beberapa foto itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOM (M) JUNGRI
RandomAku dapat menyimpan semuanya sendiri. Aku akan menutup kisah ini rapat-rapat sebelum ada yang tersakiti. Tidak masalah jika aku yang menelan bulat-bulat semua rasa sakit itu. Karna aku sudah terbiasa. Aku mungkin terlihat seperti bunga mawar yang me...