Part 19

1.1K 155 8
                                    

Yeri, wanita ini melempar ponselnya kesal kearah ranjangnya. Nafasnya memburu. Moodnya benar-benar hancur saat ini.

'Aku benar-benar tak paham dengan keluarga Jung. Sekarang bahkan kakak dari Jaehyun menghubungiku memintaku untuk menemui pria itu. Kenapa bukan Chaeyoung saja?',

Yeri berdecak kesal lalu membalikan tubuhnya. Ia terbelalak kaget begitu mendapati Jungkook berada di ambang pintu kamarnya dan tertawa kecil atas tingkahnya.

"Apalagi yang membuatmu kesal hari ini?", tanya pria itu sembari berjalan memasuki kamar milik Yeri dan menutup pintu itu rapat. Setiap pasangan membutuhkan privasi kan?

"Ck. Kau juga termasuk orang yang membuatku kesal hari ini", jawab Yeri sengit. Lalu berjalan meraih ponselnya di ranjang. Jungkook menaikan kedua alisnya lalu berjalan dan membaringkan tubuhnya tanpa izin pada ranjang milik Yeri.

"Yya! Siapa bilang kau boleh berbaring disini?!", tanya Yeri sebal. Jungkook kembali mendudukan dirinya dan menempelkan bibirnya pada pipi milik Yeri.

"Hei... Jangan marah... Aku tidak bermaksud mengabaikan pesanmu. Hanya saja.."

"Hanya saja client mu kali ini sangat cantik dan menggoda", potong Yeri dengan nada menyindirnya. Jungkook tergelak. Ia terbahak atas kalimat Yeri barusan. Membuat emosi milik Yeri semakin naik dan pada akhirnya saraf-saraf wanita ini membawa tangan milik Yeri untuk memukul-mukul Jungkook asal melampiaskan kekesalan.

"Kau benar. Dia emang cantik dan... Kata temanku ia menyenangkan di atas ranjang", Yeri membulatkan matanya dan menghajar Jungkook lebih keras. Membuat Jungkook malah tertawa lebih puas seolah-olah pukulan itu adalah gelitikan pada tubuhnya.

"Atas ranjang katamu?! Sana! Pergi tiduri dia! Menyebalkan", Jungkook menarik kedua tangan lentik milik Yeri dengan keras membuat tubuh wanita itu jatuh telungkup tepat di atas tubuhnya. Membuat Yeri menindihnya.

"Pencemburu sekali kau nona?",

"Ya! Aku memang pencemburu. Jadi jangan membuatku marah", balas Yeri tetap dengan nada tingginya namun dengan volume yang lebih dapat diterima. Jungkook menengadahkan kepalanya mengecup bibir milik Yeri beberapa kali lalu kembali membaringkan tubuhnya. Membiarkan gadisnya berada diatasnya.

"Client ku itu tidak tertarik pada pria. LGBT di perbolehkan di Eropa", Yeri membulatkan matanya dan mengangkat kepalanya dari dada bidang milik Jungkook.

"Kau serius?", Jungkook lagi-lagi mengangguk dengan senyuman yang tak memudar sedikitpun dari awal ia menginjakan kaki di rumah ini.

"Baguslah aku menjadi lebih tenang", lagi-lagi Jungkook tertawa. Membuat Yeri tersenyum kecil mendengar nada sumbang dari tawa prianya.

"Aku tak akan berpaling sedikit pun Yer. Kau tahu aku setrauma apa untuk menjalin hubungan la...", Yeri memajukan wajahnya mengecup bibir milik Jungkook. Dan melumat bibir tebal prianya beberapa kali. Membuat Jungkook dengan cepat memejamkan matanya lalu membalas lumatan Yeri. Mengetuk rongga mulut milik pasangannya dengan lidah lihainya.

Yeri melenguh merasakan punggungnya yang kini disentuh langsung oleh tangan lebar milik Jungkook. Tangan itu menelusup nakal kebalik bajunya.

"Aku tahu Kook. Jangan jelaskan apapun", ucap Yeri sembari memajukan tangannya mengelus pipi milik Jungkook yang kini berbalik berada diatasnya. Mata pria itu begitu teduh dengan rona dipipi pria itu. Senyuman tipis dengan tatapan mendamba milik Jungkook secara nyata menghipnotis Yeri untuk kembali jatuh kedalam pria ini.

"Happy 9th month darling", Yeri membulatkan matanya menatap Jungkook tidak percaya.

"Kook? Seingatku kita menja...", kembali terpotong. Jungkook kembali melumat bibir milik Yeri dengan panas. Menelusupkan lidahnya kembali dalam rongga mulut milik wanitanya. Meremas pelan pinggang milik wanita yang terbaring dibawah kungkungan tubuh besarnya.

"Nghh", lenguhan itu memperpanas semuanya. Jungkook memperdalam ciumannya membius Yeri lebih lagi dalam gairah yang mulai bangkit antara keduanya.

"Aku menghitungnya dari malam itu. Malam dimana seorang gadis patah hati yang rasa beraninya keterlaluan. Kau sudah kuberi label sebagai milikku dari malam itu Kim Yeri", entahlah Yeri begitu sensitif malam ini. Mata lentik miliknya berkaca-kaca dengan perasaan yang tak pernah bisa ia jelaskan. Ia hanya tau ia ingin memeluk Jungkook dengan erat dan menyumpal bibir yang baru saja berucap begitu manis dengan bibirnya.

"Aku bukan pria romantis. Aku tidak semanis Jaehyun yang memperlakukan Chaeyoung begitu manis. Tapi aku juga tidak sebrengsek Jaehyun yang berani berkhianat. Aku mungk.."

"Kenapa kau terus-menerus menyebut Jaehyun?", potong Yeri sembari menangkup kedua pipi milik Jungkook yang masih berada diatasnya. Mata lentik itu berbicara. Membuat Jungkook mendapat ketenangannya sendiri dan lebih percaya diri.

"Karna kau menyukainya begitu lama",

"Dan kau datang mengambil ahli semua posisinya"

"Itu artinya aku hanyalah pengganti, Yer", Yeri mendengus kesal mendengar kalimat ini.

"Aku pun pada awalnya hanya pengganti Yerim untukmu kan?",

Keduanya mengumpat dalam hati. Pertengkaran sepertinya akan dimulai jika diteruskan.

"Tutup mulutmu dan sudahi pembicaraan ini", ucap Yeri lagi sambil membuang mukanya tak berniat menatap wajah kesal Jungkook lebih lama lagi. Jungkook mengerang penuh emosi.

"Baiklah aku akan menyudahi pembicaraan ini. Tapi aku tidak bisa menutup mulutku", jawab Jungkook. Sontak membuat atensi wanita dengan wajah kesal itu menatap kearahnya tajam. Membuat Jungkook mengulum senyumnya.

"Apa maksudmu tidak bisa menutup mulut?", tanya Yeri sengit. Jungkook meraih salah satu tangan milik Yeri. Meletakan tangan lentik itu pada pundaknya.

"Daripada bertengkar bukankah lebih baik kita kembali berciuman saja?", tawar Jungkook dengan senyuman menggodanya. Membuat ekspresi Yeri yang semula begitu sebal melunak.

"Aish! Kau benar-benar penggoda ulung Jeon!", ujar Yeri sembari menarik tengkuk milik Jungkook dan kembali menyatukan bibir keduanya.

'Aku akan melamarmu secepatnya Kim Yeri. Kau punyaku'

TBC
.............................................................

MAAFKAN AUTHOR YANG LAMA BANGET BARU UP WORKS JUNGRI INI HUHUUUUUUUUUU

vote n komen ya! Vote 50+ auto up. 2 chapter lagi bahkal end. Author masih mempertimbangkan akan ada bulan hitam apa nggak nih. Menurut para reader gimana?

BLOOM (M) JUNGRITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang