"Maaf Rose, aku tidak bisa membawamu pergi jika urusanmu dan juga Jaehyun belum selesai", tegas June. Membuat Chaeyoung kembali memberenggut kesal dan mulai memasang mimik muka penuh emosinya.
"Kau sama payahnya dengan semua orang, Jun!", Chaeyoung mulai bangkit dari kursinya dan mulai menarik tas dan juga Coat miliknya untuk segera enyah dari cafe dimana ia dan June berada.
"Setidaknya, kau perlu untuk berbicara dengan keluarga Jaehyun. Jangan pergi seperti pengecut. Kau membenciku dan hubungan kita dulu hancur karna aku begitu pengecut Chae... Maka jangan jadi sepertiku", Chaeyoung menghentikan langkahnya selama beberapa detik. Membalikan tubuhnya kearah June dengan mata terlukanya.
"Aku bukan pengecut sepertimu Jun. Aku pikir ia obat yang manjur untuk luka yang kau beri saat itu. Nyatanya ia memberi luka yang lebih besar. Aku korban disini dan kau masih mengataiku pengecut?!",
"Baiklah. Aku salah bicara. Tapi tetap kau harus berbicara dengan Jaehyun dan juga keluarganya. Selesaikan semuanya dan kau bisa ikut bersamaku. Aku tak ingin ketika sampai di sana pekerjaanmu tidak...", June mematung merasakan tubuh ramping milik Chaeyoung memeluknya erat.
"Terima kasih Jun! Kau memang teman yang baik", ujar Chaeyoung dengan mata basah namun senyum mengembangnya.
Chaeyoung terlalu bersemangat untuk lembaran barunya dan June terlalu putus asa karna tak berani berharap untuk kembali bersama wanita yang baru saja memeluknya.
......................................................................
"Aku tak tahu. Dan aku tak ingin membantu sama sekali. Pergilah", Jungkook berucap dengan penuh penekanan dan wajah kesalnya.
"Kau tak bisa membantuku? Sekali saja jebal", Jaehyun kembali berucap dengan nada memelasnya. Jungkook menggeleng dengan wajah dinginnya.
"Aku tak membenarkan pengkhianatan. Kau menyelingkuhi Chaeyoung dan aku tahu rasanya di duakan",
"Apa maksudmu menyelingkuhi? Yeri yang men.."
"Jangan menyalahkan Yeri! Mencium wanita lain ketika kau punya kekasih? Ah ralat bahkan tunangan! Itu perselingkuhan", tegas Jungkook.
"Jadi kau tak bisa menolongku?",
"Bukan tak bisa. Tak ingin. Aku tak ingin menolong orang sepertimu", tegas Jungkook untuk kesekian kalinya. Jaehyun menghela nafas kasar dan menatap tajam kearah Jungkook.
"Kau pikir Yeri serius menyukaimu? Jangan bermimpi! Kau hanya pelampiasan untuknya", Jaehyun berucap remeh padanya dengan emosi sesaatnya. Terlalu muak untuk memohon kesana dan kemari.
Well... Selamat berjuang Jung Jaehyun.
"Jangan khawatirkan aku dan tak perlu mengurus hubunganku dengan Yeri! Khawatirkan dirimu beserta kerugian perusahaanmu jika tak berhasil menikahi Chaeyoung", balas Jungkook dingin. Meskipun ia tak bisa memungkiri didalam sana. Dalam hati dan pikirannya.
Ia takut. Terlalu banyak ketakutan, dan kekhawatiran.
......................................................................
"Maaf Jae. Aku tidak bisa melakukan apapun. Aku sudah membohongi Jungkook untuk menemuimu seperti ini. Sekali pun aku masih mencintaimu aku juga tak akan bisa membantu apapun..", Yeri dan Jaehyun terduduk disebuah cafe tanpa menyadari seorang dengan sepasang mata menatap kearahnya dan kedua tangan pria itu terkepal erat.
'BUGH!!!'
Suara hantaman begitu keras. Jungkook memukul Jaehyun berkali-kali membuat Yeri yang menggantung kalimatnya terperanjat seketika.
KAMU SEDANG MEMBACA
BLOOM (M) JUNGRI
RandomAku dapat menyimpan semuanya sendiri. Aku akan menutup kisah ini rapat-rapat sebelum ada yang tersakiti. Tidak masalah jika aku yang menelan bulat-bulat semua rasa sakit itu. Karna aku sudah terbiasa. Aku mungkin terlihat seperti bunga mawar yang me...