°°°
"Yeaaay..."
"Ayo terus maju... teruss... hiii..."
Dapat mobil mainan baru, Zidan kegirangan. Bahkan, hampir tiap hari tiada kata untuk lepas dari mobil remote control yang dihadiahkan Sarah untuk Zidan. "Adek ish!" Sementara sang adik senang dengan mainannya, Kayla justru merasa terganggu karena mobil mainannya Zidan terus menabrak kakinya. "Adek... jangan arahin ke sini bisa gak sih, kakak tuh lagi ada tugas nih!"
"Hehehe... iyaa maaf, adek kan lagi asik kak jadi gak lihat ada kakak di situ."
"Huuh... kalo gak lihat sih harusnya sekali doang kenanya, ini sih berkali-kali dek!" Kayla sedikit ngambek.
"Iya... iya maaf kak, huuh... galak bener sih!"
Bibir Zidan mengerucut, "Kakak galak bener sih jadi orang, awas nanti cepet tua lho whleee..." Zidan menjulurkan lidah.
Karena dimarahi kakaknya, niat usil Zidan pun tercipta. Seolah memang sekedar untuk mencari perhatian kakaknya saja — Zidan sengaja menggodai Kayla. Ia arahkan kontrol mobil mainannya ke kaki Kayla.
"AAAADEEEKKKK!!!!"
Gara-gara keusilan Zidan, Kayla yang sedang serius menggambar sistem pernafasan manusia jadi kehilangan konsentrasi. Gambar yang nyaris sempurna pun tercoret pensil. "IIIIIH... ZIDAAAAAANNN... KAMU TUH YA KAKAK TUH LAGI NGERJAIN TUGAS SEKOLAH, KENAPA KAMU GANGGUIN KAKAK SIH IIIIH..." Sabarnya Kayla pun habis ulah saudara laki-laki yang lebih muda darinya itu.
"Sabar kak, kan lagi puasa kekekekekek..."
Kayla berkacak pinggang, matanya melotot — membelalak pada Zidan. "Sekali lagi kamu ganggu kakak, kakak jitak kamu ya!"
"Ehehee... heeheee..."
"ZIDAAAAAANNNN!!!!"
"Waaa... kabooorrr!!!"
Yah dasar anak-anak, beraninya cuma menggodai tetapi kalau sudah urusan Kayla ngamuk yang ada Zidan malah melarikan diri takut diamuk kakaknya. "Heh... jangan kabur hei!"
"Tollooooong... ada mamazilla ngamuk!"
"Toolloooooongggg!!!"
"Aaaa... tante Yumna tolooonggg!!!"
Padahal yang mencari gara-gara duluan kan Zidan, tapi si bocah tengil itu duluan yang mencari perlindungan. "Tante Yumna!" Kenapa pula harus Yumna yang jadi tujuan Zidan untuk jadi tameng daripada kena omel saudari perempuannya di rumah.
"Iya, ada apa sayang?"
"Kenapa?"
Dipanggil dengan nada ketakutan seperti itu, jelas Yumna jadi khawatir soal Zidan. "Itu... itu Kak Kayla tante!" Zidan menunjuk-nunjuk rumahnya.
"Kayla kenapa?"
"Kak Kayla..."
"Kenapa Dan?"
"Huhuhu... Zidan takut sama kakak soalnya kakak..."
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Halal (Ramadhan Series) [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionTentang Salman dan Yumna yang percaya bahwa suatu hari nanti akan datang seorang manusia yang telah disuratkan Sang Maha Kuasa untuk menjadi teman hidup sampai ke surga nanti [Sebagain bab sudah dihilangkan untuk kepentingan penerbitan versi cetak]