°°°
Hari pertama di sekolah baru, Zidan diantar masuk oleh walikelas di sekolah barunya. "Nah sekarang, ini jadi kelas kamu." Guru itu membawa Zidan masuk ke kelas, memperlihatkan anak-anak di kelas lain yang sudah duduk manis di bangku masing-masing. "Anak-anak, ayo disiapkan kelasnya!" Karena waktu juga sudah menunjukkan pukul 07.15 pagi, ini sudah waktunya untuk memulai kegiatan belajar mengajar di sekolah.
"Ketua kelasnya ada?"
"Ini bu ada!" Bocah yang duduk di jajaran paling pojok mengacungkan tangannya.
"Ayo, segera disiapkan!"
"Baik bu!"
Ketua kelas menegakkan posisi duduknya, kedua tangannya terlipat di meja. "Siap, beri salam!" Komandonya dimulai.
"Selamat pagi ibu guru!"
Serentak mereka memberi salam kepada guru yang datang ke kelas. "Iya, selamat pagi juga anak-anak." Jawab guru yang ada di depan kelas. Saat itu, anak bungsu dari Salman ini hanya berdiri memperhatikan bagaimana keadaan di kelas pagi ini.
"Sebelum kita memulai pelajaran, alangkah baiknya kita berdoa terlebih dahulu. Marilah sejenak menundukkan kepala, berdoa menurut kepercayaan masing-masing."
Semua murid kini menundukkan kepalanya, "Berdoa dimulai!" Dalam hati masing-masing mereka berdoa menurut kepercayaan masing-masing.
"Aamiin... tidak ada kata selesai dalam berdoa."
Sesi berdoa telah selesai, "Oke bagus, bagaimana kabar kalian hari ini anak-anak?"
"Baik ibu guru."
"Hari ini, kita kedatangan murid baru lho!"
"Ayo kenalin diri kamu ke temen-temen baru kamu!"
Kini saatnya Zidan untuk mengenalkan dirinya. Ingat pesan ayah, kalau Zidan tidak boleh takut dan malu untuk mengenalkan diri di depan teman-temannya. "Emm... Selamat pagi temen-temen, perkenalkan nama aku Zidan Farhan Al Faris. Aku berasal dari Yogyakarta, hobiku main sepak bola. Aku pindah ke sini karena ayah sekarang kerjanya di sini. Salam kenal ya temen-temen!"
"Terima kasih!"
Yeay...
Anak-anak di kelas memberi tepuk tangan atas keberanian Zidan untuk memperkenalkan diri di depan teman-teman barunya. Syukurlah, Zidan ingat kata-kata Salman kalau tidak ada yang perlu ditakuti dan tidak perlu malu untuk mengenalkan diri di depan orang baru. "Baik, Zidan karena kamu sudah memperkenalkan diri kamu di depan teman-teman baru kamu sekarang kamu boleh duduk."
"Tuh di sana ada kursi yang kosong, kamu duduk di sana ya Zidan."
"Baik bu, terima kasih ya bu!"
Kini waktunya ia berbaur dengan teman-teman barunya di kelas. Ajakan berkenalan dan saling bertukar nama berdatangan. Zidan mulai mengetahui satu per satu nama teman-teman barunya. "Hei, istirahat nanti kita main bola di lapang yuk!" Ajak temannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Menuju Halal (Ramadhan Series) [SUDAH DITERBITKAN]
FanfictionTentang Salman dan Yumna yang percaya bahwa suatu hari nanti akan datang seorang manusia yang telah disuratkan Sang Maha Kuasa untuk menjadi teman hidup sampai ke surga nanti [Sebagain bab sudah dihilangkan untuk kepentingan penerbitan versi cetak]