Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
sudah dua hari kemudian, chaeyoung menghindari jongseong. ia berpikir untuk apa dirinya terus-terusan larut dalam pria tersebut, jikalau memang situasi tidak dapat merubah apapun. itu hanya membuat dirinya sakit.
sialnya mereka malah saling menunjukkan perasaan masing-masing dikala ujung sudah dekat, dan menjadi tidak ada artinya lagi.
jika ditanya apakah chaeyoung merindukan pria itu? tentu saja iya. dan begitu pula dengan sebaliknya. semuanya memang kesalahan jongseong, dan pria itu hanya benar-benar bertanggung jawab 'setengah' dari hal yang sepenuhnya.
jujur, pria itu bahkan tidak bisa meninggalkan bahkan melupakan wanita yang ia cintai tersebut dengan semudah itu. empat tahun tanpa chaeyoung benar-benar hampa baginya, dan ia sangat menyesali perbuatannya.
dan kali ini yang terjadi, jongseong benar-benar dihindari oleh chaeyoung selama beberapa hari, membuatnya sedikit frustasi.
seperti sekarang, pria itu sedang berada di depan rumah yang megah bak istana. ia merenung di dalam mobilnya sembari melihat ponselnya yang menunggu balasan dari chaeyoung.
jongseong chaeyoung tolong bales | aku ke rumah kamu pun kamu gak ada | kamu kemana? | di kantor pun kamu selalu ngehindar | aku harus ngapain? |
26 missed call
akhirnya pria itu mengganti tampilan chat-nya menjadi perempuan lain, yang mana adalah ningning.
jongseong ning | ada papa km gak dirumah |
ningning | loh?? tumben?? | kenapa?
jongseong aku di depan | mau ngmg sama papa km | km ada dmn |
ningning | ohh really?? | tumben bgt | aku di rumah sih kebetulan bgt | bentar ya aku suruh satpamdi bawah bukain pintu
jongseong jangan kegeeran dulu | aku mau ngmg serius sama papa km |
lantas satpam langsung membukakan pintu dan pria itu masuk ke dalam. dengan perasaan yang gugup setengah mati, namun sudah dipenuhi tekad dan keberanian. pria itu tidak peduli, intinya ia tidak mau menikahi ningning.
"halo, sudah lama tidak ketemu ya, ada apa datang kesini tumben sekali" sapa sang calon mertua, namun masih dengan tatapan yang sinis. "..kamu kemana saja akhir ini, tidak mau mengurusi pernikahan bukan?"
"maaf om."
"maaf?"
"saya langsung ke intinya aja, saya gak bersedia untuk nikahin ningning."
