omicron (end)

2K 202 57
                                    

️ ⚠️ Alur maju mundur ⚠️

.

Flashback 15 tahun yang lalu

"Perkenalkan, dia Boruto Uzumaki. Sekarang dia adalah bagian dari keluargaku, anakku yang pertama, kebangganku." Naruto memperkenalkan anak angkat yang diadopsinya kemarin ke hadapan seluruh sahabatnya.

Seluruh wajah sahabat Naruto tampak tersenyum haru. Merasa lega karena bisa melihat kebahagiaan yang tercetak di wajah tan bergaris itu. Pertama kali merasakan kehadiran anak membuat wajah Naruto yang biasanya ceria nampak berkali lipat bahagia.

Seorang wanita bersurai merah muda berjalan maju, merentangkan telapak tangan kanannya ke hadapan bocah kecil berambut seperti Naruto. "Halo Boruto, namaku Sakura. Kau bisa menganggapku sebagai tantemu, Naruto sudah kuanggap seperti saudaraku sendiri." Ujarnya tersenyum lembut.

Bocah dihadapannya tersenyum polos, menerima uluran tangan wanita di hadapan yang kemudian diikuti dengan sahabat Naruto yang lain dalam memperkenalkan diri. Berusaha membuat Boruto nyaman memasuki lingkungan baru.

Manik Boruto menatap wajah mereka satu persatu, menganalisis peran mereka dalam hidup ayahnya. Sebelum membuat rencana yang akan Ia susun secara sistematis dan sempurna.

.

.

.

16 Tahun yang Lalu

Pria gemuk di hadapan Boruto kembali tersenyum, merasakan kemenangan dalam permainan caturnya dengan bocah kecil di hadapan.

"Tidak buruk. Untuk anak seumuranmu, kau sangat cepat dalam melampauiku. Aku yakin tak lama lagi kau akan bisa mengalahkan juara dunia catur sekalipun." Ucapnya lagi kemudian meminum kopi di meja.

Boruto hanya menatap wajah menjijikan itu kosong.

Terkadang beberapa konsumen pejabat yang memesan anak panti memang ada yang gemar menghabiskan waktu disini. Termasuk pria di hadapannya.

Dia sering memainkan papan catur, bahkan bisa berjam-jam menghabiskan waktu dengan papan hitam putih itu. Membuat Boruto yang berada dalam kamar yang sama ikut memperhatikan, kemudian pria itu mengajarkan Boruto cara memainkan permainan tersebut.

"Kau tahu? Hidup ini juga sama seperti bermain catur." Ucapnya setelah menjalankan pion pertamanya.

Boruto tak menjawab maupun menatap wajah pria di hadapan. Berusaha fokus memikirkan strategi selanjutnya.

"Peraturan pertama bermain catur adalah kau harus mengetahui fungsi setiap pion yang kau punya. Tak semua pion bernilai sama. Terkadang kau harus mengorbankan beberapa pion untuk bisa menyerang pion yang lebih kuat."

Kuda putih bergerak menjebak benteng hitam Boruto, yang membuat bocah itu terlihat sedikit kesal. Disusul dengan kekehan pria gemuk di hadapannya.

"Sebagai tokoh politik, aku mengakui bahwa untuk bisa bertahan di dunia itu, kau harus rela mengotori tanganmu sendiri." Ujarnya lagi. "Dalam politik, kemenangan tidak berpihak kepada yang paling pintar, paling baik, atau paling kaya. Tetapi kemenangan berpihak kepada orang yang bisa mengendalikan lingkungannya, mengambil sebanyak-banyaknya pion untuk ikut dalam pihaknya."

Pria itu kembali menekan raja Boruto, yang membuatnya tersenyum simpul kemudian bangkit berjalan mengambil rokok di saku jasnya.

Dihembuskannya asap rokok pelan, maniknya menatap langit di balik jendela kaca. Wajahnya sedikit menengok kepada bocah di belakang yang juga diam memperhatikannya.

Parasite [Borunaru]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang