Salah Jatuh Cinta

94 6 0
                                    

Suasana bandara Incheon sedikit sepi mengingat ini sudah hampir tengah malam. Seorang pemuda tampan keluar dari bandara sambil menenteng tas dan juga sebuah koper ditangannya. Matanya melihat sekitar, mencari dimana gerangan orang yang menjemputnya. Saat sudah menemukan orang yang di cari, pemuda itu melambaikan tangan dan berniat menghampiri orang itu, tapi matanya menatap sesosok yeoja cantik berambut coklat yang kesusahan mengangkat kopernya. Dengan cepat pemuda itu membantunya, memasukkan koper itu kedalam bagasi mobil yang akan di naiki yeoja itu.

Dapat dilihat orang yang dari tadi menunggunya ingin membantu, tapi pemuda itu menggeleng.

" Terimakasih sudah membantuku. " Ucap yeoja itu sambil tersenyum cantik

" Sama-sama. "

" Kalau begitu, aku duluan. Sampai jumpa lain kali, dan sekali lagi terimakasih kasih. " Setelah berkata begitu, si yeoja memasuki mobilnya. Mobil pergi meninggalkan parkiran bandara.

Pemuda itu tersenyum, kembali melangkahkan kakinya menuju orang yang sudah dari tadi menunggunya.

" Halo paman,, apa kabar?? " Sapa pemuda itu dan langsung memeluk orang yang di panggil paman itu dengan erat.

" Aku baik nak,, selamat datang kembali di Seoul. "

" Ayo pulang, pasti kau lelah. " Pemuda itu membuka pintu penumpang dan langsung menyamankan duduknya di kursi. Memejamkan matanya sejenak menikmati AC mobil. Sang paman segera menjalankan mobilnya menuju kediaman sang pemuda.

" Paman, dimana Seokjin hyung? Kenapa paman yang menjemputku? " Tanyanya pada sang paman

" Seokjin sedang mengerjakan tugas akhirnya, sebentar lagi kan dia akan wisuda. " Pemuda itu mengangguk.

Mobil terus berjalan dan tepat didepan sana, berdiri sebuah rumah mewah dengan gaya Eropa yang sangat kental, tiang-tiang besar dan tinggi sebagai penyangga, juga pintu besar berukir emas di atasnya. Mobil terparkir tepat didepan pintu, pemuda itu keluar sambil membawa tas selempang nya. Memasuki rumah itu, mengedarkan pandangannya dan tak ada siapapun.

" Paman song, bisa tolong buatkan aku teh?" Lelaki paru baya itu mengangguk dan menuju ke dapur setelah sebelumnya meletakkan koper si pemuda di kamarnya. Pemuda itu masuk ke kamar, melepas sepatu dan long coat nya kemudian masuk ke dalam kamar mandi.

Paman song masuk kedalam kamar, tapi ternyata kosong. Meletakkan teh di atas nakas lalu pergi. Beberapa menit kemudian pemuda itu keluar dari kamar mandi dengan hanya menggunakan handuk yang melilit pinggangnya. Mengambil kaos dan celana pendeknya, memakainya cepat dan langsung duduk di atas kasur. Menyesap teh yang tadi di buatkan oleh paman song.

" Haaahhh, aku lelah sekali. " Gumamnya.

Setelah menghabiskan tehnya, ia langsung merebahkan diri di kasur. Seketika kantuk menyerangnya, pemuda itu terlelap dengan cepat karena rasa lelah yang dialami.

             ********

Matahari sudah menampakkan sinarnya pagi ini, cahayanya melewati celah korden kamar, mengganggu seseorang yang masih terlelap.

Tok.. Tok.. Tok..

Ceklek..

Pintu terbuka, seorang namja dengan bahu lebar dan wajah cantik memasuki kamar yang itu. Meletakkan secangkir teh diatas nakas, mematikan lampu tidur dan langsung membuka gorden sehingga sang surya langsung memancar dengan sangat terang. Pemuda yang tadi masih terlelap langsung mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retina nya.

" Selamat pagi Tuan Muda. " Sapa namja itu lembut

Namja itu bangun dan menyandarkan kepalanya pada headbed" Sudah ku bilang jangan panggil aku tuan muda, jin hyung. "

Me and My Bangtan ~ Oneshoot, TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang