RACE : 2

50 5 0
                                    

Disinilah mereka berdua sekarang berada, mansion jimin. Ya,, jimin mengajak Suga ke mansion nya untuk bertemu sang ibu.

" Eomma,, " Teriaknya saat sampai di ruang tamu, mencari sosok sang ibu yang biasanya di jam segitu ada di ruang tamu sambil membaca majalah.

" Tolong kurangi kebiasaanmu berteriak Cris.. " Balas sang sang ibu yang dari tadi anteng membaca.

Jimin mendekati ibunya, tangannya yang sebelah masih menggandeng tangan Suga, duduk di samping sang ibu diikuti Suga. " Dan eomma juga berhenti memanggilku Cris, ini bukan di London eomma. " Jawab jimin

Shin hye menutup majalah dan melihat anaknya, ia baru sadar kalau sang putra membawa seseorang yang sangat manis dengan kulit sebening kaca tapi berwajah datar. " Siapa dia sayang? " Tanya nya pada sang anak menggunakan dagu. Matanya tak berhenti memandang namja cantik itu, sedangkan Suga yang dari tadi di perhatikan hanya bisa diam dan tersenyum sangat tipis hampir tak terlihat.

" Dia adalah calon menantu eomma. " Jawab jimin enteng. tentu saja hal itu membuat Suga kaget setengah mati. Kenapa jimin berkata seperti itu? Apa dia melewatkan sesuatu? Apa Zi lupa memberitaunya tentang semua ini? Sedangkan Shin hye langsung tersenyum lebar.

" Jinjja?? Apa kau serius sayang?? " Tanya sang ibu antusias dan hanya di angguki oleh jimin.

" Oiya,, eomma lupa. Siapa namamu manis?"

" Nama saya Yoongi, Nyonya. " Jawabnya singkat.

" Panggil eomma saja sayang,, kan sebentar lagi kau akan menjadi menantuku. " Jawab shin hye dengan masih tersenyum lebar. Yoongi hanya bisa tersenyum kecil sambil menggaruk tengkuknya. Dalam hati mengutuk jimin karena menempatkannya dalam posisi sulit seperti ini.

" Awas kau Jim,, aku akan menghajarmu saat pulang nanti. "

" Kalau begitu kalian ngobrol di kamar saja, eomma akan pergi sebentar lagi. "

" Eomma mau kemana? "

" Appa meninggalkan berkas pentingnya sayang, dan eomma akan menyusul appa ke kantor. " Jimin mengangguk dan setelah itu sang ibu masuk ke kamar untuk siap-siap, setelah itu ia keluar dengan membawa tas kecil dan beberapa map.

" Yoongi,, anggap saja rumah sendiri nee. Kalau ingin sesuatu kau panggil saja bibi Wang.. "

" Iya. " Shin hye tersenyum dan mengusak surai Yoongi lembut.

" Sayang, eomma pergi. Ingat!!! Jangan berbuat yang aneh-aneh, dan Yoongi, kalau putra eomma macam- macam kau tendang saja senjatanya. "

" Yaakk!!! Eomma, tega sekali menyuruh calon menantumu menganiaya anakmu sendiri. " Rajuk jimin

" Ck,,, tidak merajuk cris, kau itu lelaki kenapa merajuk seperti seorang gadis?? Sudah,, eomma berangkat. "

Chup..

Shin hye mencium kepala jimin dan pipi Yoongi, setelahnya ia benar-benar pergi.

••••••••

Di lantai atas, kamar jimin

" Kenapa kau bilang pada ibumu kalau aku calon menantunya? " Tanya yoongi langsung saat sudah masuk ke kamar jimin.

" Kenapa? Apa kau tidak mau menikah denganku, Suga?? "

" Ck, perjanjiannya tidak begitu, sialan!!! Aku hanya bersedia jadi milikmu, tapi bukan berarti aku mau menikah denganmu, dasar bocah gila. "

Jimin menyisir surainya asal. " Itu sama saja Suga, menjadi milikku artinya kau sudah setuju kalau kita akan menikah nantinya. " Kata jimin enteng, tangannya meraih pinggang yoongi membuat tubuh mereka berdua semakin menempel. Jimin mendekatkan wajahnya, berbisik seduktif membuat bulu kuduk yoongi meremang.

Me and My Bangtan ~ Oneshoot, TwoshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang