#5 Baiklah..

7 1 0
                                    

Hizkia pun meregangkan tubuhnya. Lala menghela nafas pasrah. "Ya." Lala pun menaiki mobil dan mulai menyetir pulang. "darimana aja? ini udah jam 23.42 loh. Kenapa kalian baru pulang?" Sahut Baim yang tiba tiba berada di pintu rumah nya.

Lala melongo karena mengantuk. badan nya juga mulai hangat. "hah? Kita kan cuma liat liat rumah doang, sama jalan jalan ya. jangan berpikiran aneh kau." sahut Lala marah. terjatuh karena saking ngantuknya.

"hush,Lo ini, orang baru pulang kok malah di tanyain ini Ono. Biarin kita istirahat dulu lah!" hizkia menatap sinis Baim. Baim menghela nafas dan mengambil Lala. "idih, siapa Lo ngambil ngambil dia. biarin dia tidur di rumah nya dulu lah" sahut Kristeana mengambil balik Lala.

Lala yang mulai pusing pun memarahi baim, ia pergi ke rumah nya. Bukan rumah nenek nya. "tuhkan,dia mau tinggal di rumah nya dari pada rumah Lo" Chris menyahut, smrik melihat Baim yang terlihat kesal.

Tunggu aja kalian! Udah ngambil si busuk itu dari ku. Baim geram, ia pun menutup pintu dan mematikan lampu. Lala yang sudah sangat pusing terjatuh keranjang. melihat hal itu, Chris dan Hizkia saling tatap menatap. Begitu juga dengan Kristeana.

"Gimana ini? badannya panas banget. kita tidur di lantai aja?" Gerutu Kristeana menaruh telapak tangan nya di dahi Lala. "ada karpet dan selimut..di lemari.." Lala menyahut pelan. Sambil memejamkan mata, ia memberitahu pada mereka.

"yasudah lah, mau gimana lagi? Pemilik rumah sakit." Hizkia tersenyum kecil dan tidur setelah membersihkan tubuh nya. "besok beneran mau beli peralatan rumah? kan si Lala sakit. Terus juga, masa iya kamar nya di gudang anjir?" Kristeana menatap langit langit kamar.

"Huft. Liat aja lah besok.."Sahut Hizkia memejamkan kelopak mata nya. mereka pun mengiyakan dan akhir nya pergi ke alam mimpi.

Esok hari kemudian.

Lala yang sudah mulai terbangun karena kepala nya yang sangat pusing. Ia meregangkan tubuhnya di luar. melihat jam masih pukul 05.13 Ia hanya membiarkan hal itu. Kemudian ia pun sholat subuh.

"Lala..?" Hizkia bangun lebih dulu, melihat Lala yang tengah duduk sembari memegang dahi nya. "Yes, i'm here." Lala menyahut ia membuka mata nya dan menatap Hizkia.

Mata yang kabur karena pusing, Hizkia hampir tak terlihat disana. "fuck it. Sakit banget argh!" Lala berdiri. Hizkia yang melihat Lala pun hanya bisa pasrah dan membantu nya berjalan.

"wih,Lala bangun duluan dari pada Hizkia?" Mama Lala yang mengetahui hal itu pun langsung mengompres Lala dengan kain. "iya Tante, katanya kepalanya pusing banget..mau di bawa di dokter ga?" Kristeana yang menatap Lala pun merasa kasian.

"Yasudah, kalian bawa aja dia kedokter.. kalau ada penyakit apa Sampe mau ya gituin lah, bawa di rumah sakit undata aja. yang cepet yah." sahut mama Lala menaruh Lala di kursi.

"oke,kami pergi dulu ya,Tan." mereka pun pergi. melihat Lala yang seperti nya sesak nafas. mereka hanya bisa panik karena mereka tak bisa mengatasi hal yang seperti itu. "Hiz..bisa percepat?" Sahut Kristeana yang masih mengatasi Lala di belakang

"iyaa,gue berusaha. bentar lagi Sampe!" Gerutu Hizkia melajukan gas mobil nya. Chris yang menatap hal itu pun hanya menghela nafas pasrah.

Sh!t gue udah ngerepotin mereka.. kenapa ini terjadi sama gue sih? sialan. aku jadi harus di bawa ke rumah sakit hanya karena hal ini!

Lala menghela nafas panjang. ia menatap perjalanan masuk menuju rumah sakit yang ingin di kunjungi. Chris pun langsung turun memanggil suster.

Argh.. dadaku sakit. aku ingin ini berhenti..

Lala mengambil nafas, ia semakin susah bernafas. Melihat suster yang langsung menangani nya. Lala pun hanya bisa pasrah dan mengikuti apa yang di katakan oleh suster.

𝘀𝗹𝗶𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗹𝗶𝗳𝗲 ( 𝗦𝟭 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang