#18 are u sure this it's ok?

5 0 0
                                        

Lala berdiri di depan toko sembari melihat lihat apa yang akan ia beli, menunggu Rifai kembali dengan nya sembari membawakan makanan yang ia inginkan.

"ck! krist lebih baik ikut membeli saja daripada ia akan marah besok tak ada apa apa untuknya." Hizkia menatap toko hadiah. sedangkan Kristeana hanya bisa diam mematung.

"zah, resto ?" Rifai memegang pundak Lala sekejap, Lala langsung mengangguk sembari tersenyum kecil.

Jangan sampai.. jangan sampai terulang! kalau terulang aku akan membenci mu!

Lala tersentak pelan, melihat keseliling mall. Rifai yang sudah di depan menatap nya heran, kemudian menghampiri nya. "Ada apa?" Rifai memiringkan kepala nya mengikuti arah kepala Lala.

"ugh, tidak ada. ayo, aku lelah." Lala menunduk memegang baju belakang Rifai, mengikuti nya sampai Resto dan duduk di dekat jendela.

Rifai menaruh tas nya di samping ia duduk, Lala di duduk depannya sembari menaruh tas ransel nya di samping.

' apa yang aku khawatir kan..? aku yakin mereka tidak mengikuti ku sampai disini.. '

"ehm, aku akan memesan ini dua. Minuman nya recommended resto nya aja" Rifai memesan makanan, melihat Lala melamun Rifai hanya berdiam diri sembari menatap perempuan yang ada di hadapannya.

--o0o--

Lala di ajak ke apartemen Rifai untuk sementara, mereka tidak menyadari kalau Hizkia dan Kristeana sudah masuk dan mereka bersembunyi di kamar mandi.

Lala hanya bisa menghela nafasnya sembari membuka jaketnya, pergi ke beranda untuk melihat pemandangan kota. tidak menyadari kalau Hizkia yang dari kamar mandi melempar alat penyadap kamar mereka.

"tidak salah kalau kau memilih apartemen ini, bagaimana kalau aku beli saja?" Lala menoleh kebelakang sembari tersenyum kecil, bersandar di beranda seraya menatap Rifai yang sedang menghampiri nya.

"tidak, apartemen ini milikku. bagaimana kalau aku saja yang membeli mu?"

"maaf, aku menolak. Saa bagaimana kalau begini, tuan?" Lala tiba tiba tersenyum miring sembari membisikkan sesuatu pada Rifai.

Hizkia yang tidak bisa mendengar bisikan mereka hanya mendecak kesal, di tertawai oleh Kristeana sembari menatap kamar mandi.

"ahh, boleh juga. Dengan begini aku bisa membeli mu, bukan?"

A-apa?

"ahaha~ ide ku tidak buruk, kan? Sudah beberapa bulan aku di rumah terus menerus dan menunggu semua ini, tau."

mereka berdua bersandar di pintu kamar mandi, Lala menatap wajah Rifai sembari mendekatkan wajah nya. Kedua nya saling berdekatan.

A-apa maksud nya? aku tidak berpikir mereka akan begitu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

A-apa maksud nya? aku tidak berpikir mereka akan begitu.. ak - ah tidak. t-tapi..

"aku tau, Hizkia. kau ingin menghentikannya, bukan?" Kristeana menatap Hizkia yang berada di hadapannya sembari mengerutkan keningnya.

Hizkia terdiam sejenak sembari menunduk pelan, mendengarkan suara dari kamar mereka dari alat penyadap tersebut.

Lala yang berada di belakang pintu kamar mandi itu langsung mengambil alat penyadap itu dan langsung menghancurkan nya.

seraya Lala berjalan ke arah kamar mandi sembari tersenyum miring.

Tiba tiba pintu terbuka membuat Hizkia terjatuh dan tiduran di lantai sembari Lala tertawa dan menutup mulut nya

"Boohong~!" ejek nya menghampiri Hizkia dan membangunkan nya. Rifai tertawa sekaligus membantu nya, Kristeana menghelai nafas pasrah sembari keluar dari kamar mandi.

"Itte.. aku tidak berpikir akan sampai begitu.. ga mau.. terulang lagi.." dengan nada pelan sembari menarik baju Lala, Hizkia hanya bisa menunduk menyembunyikan wajahnya.

Lala tersenyum kecil sembari menepuk pundak Hizkia, tak lama kemudian ia mengelus kepala nya sembari memeluk laki laki itu.

"Rifai, aku pulang dulu ya? kalau perlu besok kau datang ke hotel yang tadi kau menjemput ku

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Rifai, aku pulang dulu ya? kalau perlu besok kau datang ke hotel yang tadi kau menjemput ku. aku mengundang mu, lho."

"iya iya"

--o0o--

"So..? ya.. dugaan ku memang benar, dia datang sambil begitu." Chris yang sedari tadi menunggu pun hanya bisa terkekeh pelan.

"diam!"

"oh ya, tadi dia jugaa-"

"shh!"

Hizkia menutup mulut perempuan itu sembari melambai pada Chris, kemudian membawa nya kekamar hotel. Lala hanya bisa diam mematung pasrah.

00.00

" Happy birthday, Lala."

Lala terdiam sejenak, tersenyum kecil menatap laki laki dihadapannya. ternyata ia di bawa ke rooftop dimana pemandangan dan acara untuk besok dimulai.

"thank you for everything, I hope it can continue until I really grow up." Lala tersenyum kecil

Hizkia Menunduk sembari menatap kearah lain, melihat Lala yang sedang berjalan jalan ke tempat acara itu. ia benar benar hanya diam sembari menatap perempuan itu..

"I thought, I could take care of her to replace her parents."

To be continued

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

To be continued

𝘀𝗹𝗶𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗹𝗶𝗳𝗲 ( 𝗦𝟭 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang