#6 maaf merepotkan.

9 1 1
                                    

Lala hanya mengiyakan nya dan tak memperdulikan Pill love tersebut. ia ingin mencabut infus nya. "jangan iseng, biar suster nya yang cabut tuh infus." sahut ajwa membuat Lala tersentak. "ahaha, maaf."

"hm..?" Lala turun dari ranjang, ia berdiri dengan stabil. ia menghela nafas sebentar "ayo!" Lala tersenyum.
Agak sakit tapi gapapa.  Lala berjalan

sampai rumah yang di beli

"woahh, kalian beli rumah kok besar?" Tanya ajwa terpukau dengan rumah mereka "Ha ? Besar ? s-sejak kapan ye?"  Lala kebingungan, melihat rumah nya.

ajwa menepuk jidat nya, mereka pun masuk sembari membawa semua barang yang ingin di design. "eh, Lala.. ini kacamata mu kan? ku dapat di rumah ku kemarin." sahut ajwa mengasih sebuah kacamata radiasi.

"hm? ah! Benerrr, ini kacamata ku! yeayy.. baik banget, kamu dapet dimana?" Lala memeluk ajwa singkat, menatap ajwa dengan mata berbinar binar. "di rompi..," jawab ajwa singkat.

"Woy woy woy, bantu 🐶 !" panggil Chris disana yang dari tadi greget melihat mereka berdua. "idih, iyee.. ya maaf keasikan ngobrol" Lala pun langsung menghampiri mereka.

"Hiz, ini nomer nya tukang renov.. Bisa lu hubungi? ee gue ga mau hubungi, takut soal nya.." sahut Lala memberikan ponsel nya. Hizkia pun mengambil ponsel nya dan menelan nomer tukang renov tersebut.

tak lama setelah itu, Lala yang pergi untuk jalan jalan sebentar tak kunjung datang. "nih la, hp lu...?" Hizkia melihat samping nya yang kosong. "ada yang liat Lala? perasaan tadi masih di samping ku" sahut Hizkia mengerutkan alis nya.

"Dia bilang tadi katanya mau jalan jalan sebentar.. tapi ga tau mau kemana?" ajwa menyahut menatap Hizkia, Hizkia pun menghela nafas pasrah dan menyimpan ponsel nya dengan ponsel nya Lala.

"Huft. kayak nya dapet sial sih dia hari ini, yaudah tunggu dia balik aja dulu.." Hizkia menghela nafas pasrah, ia mengambil ponsel nya Lala. Mengecek nya. "eh, ajwa..? lu tau kan password hp nya Lala?" Tanya hizkia menatap ajwa.

"Ulangtahun nya" jawab nya singkat dan kembali membantu Kristeana dan Chris. Hizkia pun mengiyakan dan membuka password hp Lala, hak yang pertama ia buka adalah aplikasi chat.

"hm..? privat g tuh," Hizkia tanpa sadar langsung memencet layar ponsel itu.

"... ah, udah sore?" Hizkia langsung menutup layar ponsel itu, lalu ia menyimpan nya. ia pun bangkit dan berjalan memasuki rumah. "Hizkia!" Panggil Kristeana dari dalam rumah.

Hizkia langsung saja masuk ke dalam rumah itu, Kristeana menghampiri nya. "Lala Mana?? kamar nya mau di design ni, dia belum Dateng"

Hizkia langsung melihat sekitar "ntah, taro aja barang nya di sana dulu.. nanti dia Dateng baru di design.." Hizkia menggaruk kepala nya.

duarr (:V) (petir)

"eh, gua cari aja, takut ntar di culik om om Ange" sahut Hizkia melambai dan berlari keluar. "hm..? dia kan punya dua hp, pasti di hp satu nya ada GPS nya dong ? Ehm, wes. Ayo aja dah" Hizkia memasuki berjalan sekaligus melihat sekitar.

"hujan..." Hizkia menatap langit, ia memasuki gang gang. "eh?.." Hizkia mendengar suara. ia pun langsung menuju ke asal suara tersebut.

Melihat seorang perempuan disana, Hizkia langsung menghampiri nya. ternyata itu Lala "lu dari mana aja?" melihat Lala yang tak menampakkan wajah nya. Hizkia pun berjongkok.

"hey, disini hujan lho. ayo bal-" Hizkia menatap Lala yang melepas tarikan nya, Lala menjauh. melihat pipi nya yang membengkak, sekaligus darah yang mengalir dari tangannya. "kenapa?" Tanya hizkia berusaha tenang.

𝘀𝗹𝗶𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗹𝗶𝗳𝗲 ( 𝗦𝟭 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang