#14 long punishment

3 0 0
                                    

dua bulan telah berlalu, ujian nasional telah berakhir. tinggal pengumuman kelulusan yang ditunggu. pagi hari yang begitu cerah, membuat pagi itu tentram dan damai.

Perempuan yang sedang menekan nekan layar ponselnya karena ia sedang melihat informasi yang lebih lanjut. lalu ia melempar ponsel nya tepat di hadapannya.

"uh! kenapaa nilai MTK selalu di bawah 80 sih! Nilai pelajaran yang lain bagus kok! ck."

Perempuan itu membanting pintu kamar nya dengan keras sehingga terdengar satu rumah. "kebiasaan kalau kesel pasti banting pintu." gerutu Chris mengambil ponsel Lala yang tergeletak di meja.

meniduri ranjang yang terpajang di kamar dengan rapi, lampu kamar yang hanya menyinari satu ruangan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

meniduri ranjang yang terpajang di kamar dengan rapi, lampu kamar yang hanya menyinari satu ruangan. begitu juga dengan ruangan pendingin yang selalu menyala setiap saat ketika ia ada di ruangan itu.

perempuan itu sedikit memberantakan kamar nya karena ia sedikit kesal karena nilai MTK nya masih di bawah 80. "Ckk nilai MTK ku selalu saja!" Lala bangkit sembari melempar bantal nya ke pintu kamar nya.

melihat pintu kamar yang terbuka begitu juga dengan Kristeana yang sedang berdiri sembari menatap Lala dengan sinis karena terkena lemparan bantal oleh Lala. "Eh? maaf.."

"ini ada temen mu, ajwa." sahut Kristeana memperlihatkan teman Lala yang sedang libur pondok, ia tersenyum kecil menatap nya. "Yo?"

"nanti gue bikinin makanan ya?"

"Okee"

Ajwa menghampiri Lala yang sedang duduk di ranjang, perlahan ia duduk di kursi belajar Lala dan menatap perempuan yang sedang terlibat kekesalan itu.

"Jadi? gimana? oh ya, ku denger pa Nabil udah nik-"

"Shh! gosah bahas tu orang deh.. dah punya anak juga" Sahut Lala buang muka, ajwa terkekeh geli menatap Lala.

"sekarang si, dah gada kerjaan lagi kan? mau party ga?" Lala menawarkan tiket masuk club. ajwa sedikit menolak tetapi Lala memaksanya.

"tidak." tiba tiba ada suara yang melarang Lala, dan ya orang itu berada di pintu sembari memegang gelas yang berisi coklat panas. "Lo juga ikut!"

"tidak! berikan tiket itu, jangan kemana kemana selama hukuman mu selesai."

..

..

"AIHH HIZKIAA! MASIH LAMAAA, lagian kenapa harus di hukum Ampe 5 bulan si! siapa emang nya loe ha?"

"memang nya kau tidak pernah jera dengan kejadian yang selalu menimpa mu ha?"

"ya.. TAPI JANGAN SAMPE 5 BULAN JUGA IH!"

"ga, berikan tiket itu biar ku simpan. tunggu 3 bulan lagi dan tetap belajar agar nilai mu lebih bagus lagi."

"ga!"

"kalau ga mau. tambah 3 bulan, dong? ga Inget ya Lo peraturan yang gua kasih?"

"ISHH IYA IYAA!"

"nah gitu dong, yasudah dadah"

Pertengkaran kecil. Ajwa tertawa dengan mereka berdua, Lala yang di berikan hukuman untuk 5 bulan dan tersisa 3 bulan lagi

Lala menatap lelaki itu kesal sembari mengasih tiket nya, ia hanya perlu menunggu tiga bulan..? untuk keluar dari rumah itu.

hukuman yang di kasih oleh Hizkia adalah, tidak keluar rumah selama 5 bulan sampai hukuman selesai. tidak kemana mana selain pergi jalan jalan. itu pun di awasi. jika menolak hukuman itu akan di tambah langsung 3 bulan. begitu juga dengan Kristeana mengasih hukuman, tetapi lebih ringan daripada Hizkia. tidak keluar rumah selain jalan jalan, itu pun akan di awasi sampai pulang. tidak berkeinginan untuk membeli makanan atau barang yang dari luar. itu pun akan di masakan oleh Kristeana atau lainnya. membeli barang tanpa izin? di tambahkan 2 bulan hukuman. Sedang kan Chris hukumannya? Jika melanggar akan di beri hukuman lebih dari 8 bulan. tidak membeli barang yang dari luar. jika kabur dan kejadian lagi akan di kurung di dalam toilet selama 6 jam lebih. jika ingin jalan jalan atau pergi akan di beri izin itu pun akan di awasi oleh Kristeana atau Hizkia(?)

hukuman yang sulit, begitu Lala hanya akan di kurung di rumah itu selama 5 bulan. jika melanggar akan di tambahkan lebih berat lagi. Apa lagi hukuman nya Chris. Lala menggaruk garuk kepala dengan hal itu, apa lagi ajwa yang hanya tertawa sembari mengatakan, "sabar deck, emang takdir menunjukkan itu pada mu, ahaha!"

"ckk itu menyebalkan! aku jadi lebih sering di kamar daripada di luar tau!" Gerutu Lala mengambil ponsel nya. "itu pun ponsel ku lebih sering di periksa, idihh!" Sambung nya sembari mengasih ponsel nya pada ajwa

"kau tau? Aku lulus! Tetapi nilai MTK ga memuaskan." Sahut Lala langsung mengganti topik pembicaraan

"Emang nya berapa nilai MTK mu? Di bawah 50 ?"

"ga. di bawah 80. jelas banget itu tuh 79 ! Kesel ga sii!"

Ajwa menepuk jidat nya sembari menggeleng kepala nya. seraya ajwa menatap perempuan yang sedang kesal itu. "syukuri dong! itu nilai nya udah bagus.. harus lebih berusaha lagi, nee?"

sahut ajwa sembari tersenyum menatap Lala yang terbaring di ranjang itu. Lala membalikkan bola matanya sembari mengiyakan perkataan perempuan itu.

ajwa tersenyum kecil menatap perempuan itu. "oh ya, .I bought something for you." sahut ajwa mengambil tas nya. saat ia mengeluarkan nya, ia seraya terlebih dahulu mengasih Hizkia barang itu.

"A gift for her. so i was buying that for her." sambung ajwa menunjuk Lala yang berada di kamar, saat laki laki itu menatap sesuatu yang justru tak di ketahui oleh Lala.

"oke? jika ini aman, boleh saja" laki laki itu mengembalikan itu pada ajwa, dan tanpa basa basi saja ajwa langsung memberikan itu pada Lala dan langsung di hadapan nya perempuan itu.

"he?"










2 bulan berlalu















"W-W-W-WTF?!" perempuan yang sedang memerhatikan ponsel nya dan juga sedang di awasi dengan Kristeana temannya. Perlahan Kristeana melihat isi ponsel perempuan itu. heran kenapa ia begitu senang

ya seperti biasa perempuan itu akan di awasi setelah sekolah akan masuk di Minggu depan yang akan datang, Kristeana menyengir sembari menatap perempuan di samping nya

"jangan menatap ku seperti itu, aku tau maksud mu." sahut Lala menutup wajah Kristeana dengan telapak tangannya.

"but kayaknya yang awasin bukan kita, si Hizkia kan ada bodyguard pribadi nya?"

"oh iyakah? ga tau aku"

Mereka berdua saling tatap tatapan satu sama lain, tiba tiba Lala langsung berdiri dan mengangkat tangannya "oke baiklah, aku mau beli baju seragam sekolah. segaram sekolah ku kayaknya buluq deh"

"ayolah.." Balas Hizkia sembari menyender di pintu. membuat Lala hanya mengangguk kecil sembari kekamarnya untuk mengganti pakaian.

saat pintu tertutup pun mereka langsung menghela nafas. "I hope nothing happens." Hizkia duduk di kursi sembari membuka layar ponselnya

"kasian anak Nya kena Sial terus"

"DIAM LO" Teriak Lala sembari keluar dari kamarnya dengan pakaian yang sudah terganti dan juga masker yang ia pakai.

"ya emang si, ga salah kan? Eh? iye deh" Hizkia berdiri dan mengambil kunci mobil yang tergeletak di meja dan langsung berjalan keluar meninggalkan Kristeana dan Chris

"uhh, ukuran L atau XL kalah rok nya bisa 35 atau 37"

"oke"


























TBC.

Just wait, it won't take long!

𝘀𝗹𝗶𝗰𝗲 𝗼𝗳 𝗹𝗶𝗳𝗲 ( 𝗦𝟭 ) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang