Karena hidup sangatlah berharga, ayo tetap saling mencintai agar tidak menyesal selagi kita masih hidup.
-Ciel Franklin (Haruto)
Janganlah kita berjanji untuk tetap saling mencintai, karena mengikat perasaanmu dengan janji itu egois. Jangan hidup de...
Sebelum kalian membaca, aku mau mengingatkan. Di cerita ini, aku memilih karakter visual mirip seperti yang ada dibayangan aku aja ya. Kalian bebas juga kalau mau bayangin karakter mereka kayak gimana. Dan alasan aku memeilih visual karakternya idol kpop itu karena aku suka kpop. Lalu untuk nama, tempat, atau alur cerita ini aku tulis murni dari kehaluan penulis ya. Kalau ada yang sama mohon dimaafkan, aku menuliskannya bukan untuk tujuan menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain. Semoga kalian suka ceritanya, sekian terimakasih.
***
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Ziu!" Teriak wanita paruh baya yang turun dari mobil mewah berwarna merah.
"Aileen aku pergi duluan ya!" Ucap gadis bernama Ziu itu. Dia melambaikan tangannya pada sahabat tersayangnya itu.
Dari kejauhan Aileen membalas lambaiannya seraya tersenyum menyapa sopan wanita yang memanggil Ziu itu. Tetapi wanita itu membuang pandangannya tanpa balas menyapa. Bagi Aileen itu sudahlah biasa.
"Kamu mengabaikan perintah mama ya, Ziu?" Tanyanya pada Ziu.
Mendengar mamanya berkata seperti itu membuat Ziu memutar bola matanya, dia tidak ada tenaga untuk bertengkar dengan mamanya. Gadis itu mengabaikan mamanya dengan masuk ke dalam mobil.
Wanita itu pun ikut mengikutinya, "Bukankah mama dan papa sudah menyuruhmu untuk menjauhi dia?"
"Mama tidak suka kau berteman dengannya, temanmu masih banyak Ziu. Dia sudah buat kamu berubah" Tambah mamanya itu seraya menancap gasnya.
Ziu tersenyum kecut mendengar omelan mamanya yang tidak biasa, "Tumben sekali mama peduli pada kehidupan Ziu. Lagipula mama tahu apa tentang Ziu dan Aileen? Ziu bukan berubah karena Aileen tapi memang inilah Ziu sebenarnya. Ziu sangat nyaman berteman dengan Aileen, karena itu aku menjadi diriku sendiri"
"Asal mama dan papa tahu saja, Aileen adalah orang yang selalu ada saat Ziu sedang terpuruk. Aileen jauh lebih peduli padaku daripada mama dan papa yang tidak pernah memperhatikan Ziu. Temanku banyak kata mama?" Ziu tertawa kencang seraya bertepuk tangan. "Teman-teman yang mama maksud itu adalah teman yang hanya memanfaatkanku untuk kekayaan dan ketenaran aku. Oh tidak, tentu saja kekayaan dan ketenaran mama dan papa"
"So Mrs. Ashley, jangan pernah mencoba mengatur kehidupanku lagi. Karena selama ini nyonya tidak pernah mempedulikannya. Maka tetaplah terus seperti itu" Tambah Ziu dengan nada yang serius.
"Ziu!?" Sentak Ashley setelah membanting stir mobilnya ke pinggir jalan dan berhenti.
"Kenapa? Mau aku pulang jalan kaki? Of course, dengan senang hati" Setelah mengucapkannya, Ziu turun dari mobil merah itu dan pergi begitu saja.
