31. Pamit

35 10 1
                                    

❗❗❗ DISCLAIMER❗❗❗

Sebelum kalian membaca, aku mau mengingatkan. Di cerita ini, aku memilih karakter visual mirip seperti yang ada dibayangan aku aja ya. Kalian bebas juga kalau mau bayangin karakter mereka kayak gimana. Dan alasan aku memeilih visual karakternya idol kpop itu karena aku suka kpop.
Lalu untuk nama, tempat, atau alur cerita ini aku tulis murni dari kehaluan penulis ya. Kalau ada yang sama mohon dimaafkan, aku menuliskannya bukan untuk tujuan menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.
Semoga kalian suka ceritanya, sekian terimakasih.

***

Hari ini tetap sepi seperti beberapa hari sebelumnya. Bedanya tidak ada acara hari ini, tapi anak-anak sedang sibuk karena nanti malam ada prom night. Mereka banyak yang berlatih berdansa dan sibuk mencari gaun.

Tetapi tidak dengan Aileen. Gadis itu berjalan ke arah ruang seni. Dia ingin membereskan barang-barangnya yang ada di sana sebelum pergi.

"Ciel?" Kaget Aileen begitu membuka pintu ruang seni dan mendapati Ciel yang duduk di salah satu kursi pelukis.

"Ciel?" Kaget Aileen begitu membuka pintu ruang seni dan mendapati Ciel yang duduk di salah satu kursi pelukis

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ciel sedikit tersenyum. Hanya sedikit.

Teringat apa yang Aileen ketahui kemarin, kakinya mendadak kembali lemas. Tetapi dia berusaha menguatkan, dan tetap berjalan untuk duduk di kursi sebrang Ciel. "Kau baik-baik saja?"

Lelaki itu mengangguk. Dia kemudian melepaskan name tag disebelah dada kirinya dan memberikan pada Aileen. Gadis itu pun mengambil name tag itu.

"Punyamu?" Pinta Ciel seraya membuka telapak tangannya.

Gadis itu pun melakukan yang sama pada Ciel. "Kau memberikannya padaku? Bagaimana jika aku tidak menjaganya dengan baik?"

"Siapa bilang aku memberinya? Jika sudah selesai dengan urusanmu disana, maka kembalikan itu padaku" Ciel memakai name tag milik Aileen pada seragamnya. "Kembalikan juga dirimu"

Aileen terdiam matanya sangat panas karena menangis berjam-jam kemarin malam. Tetapi tak lama kemudian dia mulai tidak bisa menahannya lagi saat melihat cairan merah kembali keluar dari hidung Ciel.

Ciel yang menyadarinya, dia langsung mengusap hidungnya. Dan kembali tersenyum pada Aileen. Dia sudah janji pada dirinya sendiri, untuk hanya memberikan kenangan yang baik-baik saja pada gadis itu.

Sedangkan gadis itu hanya bisa membalas senyumannya dengan senyuman yang pedih. Aileen mencelupkan telunjuknya pada cat lukis warna merah yang ada diatas meja kemudian mengoleskannya ke bagian bawah hidungnya. Seakan mengikuti Ciel yang sedang mimisan.

"Kau pikir aku tidak bisa? Kau yang paling tahu seberapa buruknya aku" Ucap Aileen dengan senyuman, tetapi matanya yang basah tetap tidak bisa berbohong.

"Aku selalu berpikir, aku sangat beruntung bertemu denganmu" Ucap Aileen sedikit ada jeda. "Tapi sekarang pikiran itu berubah, kau seharusnya tidak pernah bertemu aku. Aku minta maaf padamu, Ciel"

the Reason ft. Haruto, Minji, JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang