9. Kebenarannya (revisi)

80 12 3
                                    

❗❗❗ DISCLAIMER❗❗❗
Sebelum kalian membaca, aku mau mengingatkan. Di cerita ini, aku memilih karakter visual mirip seperti yang ada dibayangan aku aja ya. Kalian bebas juga kalau mau bayangin karakter mereka kayak gimana. Dan alasan aku memeilih visual karakternya idol kpop itu karena aku suka kpop.
Lalu untuk nama, tempat, atau alur cerita ini aku tulis murni dari kehaluan penulis ya. Kalau ada yang sama mohon dimaafkan, aku menuliskannya bukan untuk tujuan menyinggung atau menyakiti perasaan orang lain.
Semoga kalian suka ceritanya, sekian terimakasih.

***

Malam itu Ciel mengajak Aileen pergi ke rumahnya dengan jalan kaki. Ternyata jarak rumah mereka juga cukup dekat. Kompleks mereka bersebelahan.

Ciel meninggalkan gadis itu sebentar untuk masuk kedalam rumahnya. Ciel tidak membawa Aileen masuk ke rumahnya. Mereka hanya duduk-duduk di bangku taman kecil yang ada di depan rumah Ciel yang besar. Ternyata keluarga Ciel juga berada.

Aileen tidak begitu heran, karena selalu melihat sepatu dan jam tangan yang dia gunakan adalah merek terkenal karena kemahalannya. Pakaian yang ia gunakan sekarang juga mahal.

Aileen tidak begitu heran, karena selalu melihat sepatu dan jam tangan yang dia gunakan adalah merk terkenal akan kemahalannya. Kemeja yang ia gunakan saat ini juga sangat mahal.

Ciel kembali menghampiri Aileen seraya menggendong anak kucing berwarna abu-abu.

Ciel kembali menghampiri Aileen seraya menggendong anak kucing berwarna abu-abu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Lucu sekali. Dimana ibunya?" tanya Aileen.

Ciel menggeleng, "Tidak tahu, aku menemukannya di pinggir jalan"

Aileen berfikir, Ciel yang sedingin es di kutub Utara itu ternyata bisa juga bersikap seperti ini.

Tiba-tiba Ciel menyodorkan kucing itu kearahnya, membuat Aileen terkejut hingga berdiri dari duduknya.

"Kamu takut?" Ciel juga ikut terkejut.

Aileen menangguk. Ia kembali duduk.

"Tidak apa-apa, dia tidak akan menerkam kamu" Ciel menaruh kucing itu dipangkuan Aileen.

Kucing kecil itu terlihat nyaman hingga tertidur. Aileen mengusap-usap kepalanya, membuat si kucing mendengkur. Sepertinya memang benar, kucing kecil itu sudah nyaman.

"Nyaman sekali ya, tidur di pangkuan gadis cantik" hibur Ciel seraya duduk jongkok didepan Aileen. Ralat bukan Aileen, tapi kucingnya.

Aileen tersenyum. Ciel berhasil membuat Aileen tersenyum dengan ucapannya.

Mereka bermain dengan kucing itu dan mengobrol ringan. Saat dirasa sudah cukup malam Aileen diantar Ciel pulang dengan menaiki sepeda. Ciel tidak bisa menaiki motor seperti Athan. Lagipula dia juga tidak mempunyainya.

the Reason ft. Haruto, Minji, JeongwooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang