Bagian 5

75 11 1
                                    

Yang ada hanya teman lama yang tetap menjadi teman, tidak ada yang namanya mantan teman

kuy OTW KUA

****
Malam hari dengan ditemani suara jangkrik yang berisik dan bulan purnama yang bersinar cerah, sepasang suami istri tengah berbincang perihal masa depan anak-anaknya, hal yang memang sudah seharusnya orangtua lakukan. Rohimah duduk diatas kasur, disebelahnya ada Walidin sang suami. Kegelisahan hinggap dihati Rohimah, sebagai seorang Ibu yang anaknya hendak menikah.

Rohimah, melihat wajah suaminya dengan wajah yang gelisah. “Pa, Khalid sudah mau menikah meskipun belum pasti, tapi kita tetap harus mempersiapkan segalanya dari sekarang Pa, mulai dari materi, dan lainnya.” Rohimah diam sejenak, kemudian kembali berbicara. “Pa, gimana kalo kita jual saja kebun teh dibagian barat untuk biaya pernikahan Khalid?” Usul Rohimah, bagaimanapun, orang yang ingin dinikahi Khalid adalah orang yang termasuk kaya raya, pemilik taman bunga terbesar di Bandung sekaligus pengusaha properti, maka pernikahannya sudah pasti akan bersifat meriah dan itu butuh dana yang besar.

Mendengar penuturan istrinya, Walidin hanya tersenyum. Lantas berdiri dari duduknya dan berjalan ke arah lemari, Walidin menggeser lemari kayu dengan kedua tangannya, sedikit agak susah karna lemari yang cukup berat, dibalik lemari tersebut terdapat satu lemari lagi. Walidin menggeser pintu lemari, lalu mengambil sesuatu yang jarang sekali ia keluarkan, Walidin lalu kembali menggeser kembali pintu lemari untuk menutupnya, juga menggeser lemari yang menutupi lemari tersebut.

Rohimah yang duduk dikasur memperhatikan apa yang sedang dilakukan suaminya, matanya menyipit melihat benda kotak yang berada ditangan sang suami. Benda kotak tersebut ditaruh diatas kasur oleh Walidin, lalu dirinya menekan kode yang mengunci benda kotak itu. Saat selesai menekan kode, brankas terbuka, Rohimah nampak bingung melihat isi didalam brankas tersebut, didalamnya hanya ada beberapa lembar kertas yang terlihat menguning termakan usia, dan beberapa lembaran kertas yang terlihat masih baru. Walidin mengambil lembaran kertas yang nampak masih baru, yang digulung dan diikat menggunakan benang, ia melepaskan ikatan benang tersebut dan membuka lembaran kertas, lalu menunjukan kepada Rohimah.

“Bu, ini surat yang dikirimkan Khalid pas dia di Jakarta, mau Ibu yang bacakan atau bapak?”

“Bapak saja.”

“Baiklah, disini Khalid menulis kalo dia menaruh saham di sebuah perusahaan makanan, dan perusahaan properti, nah keuntungannya dia belikan ke sebuah villa, sawah, kontrakan, untuk disewakan lagi, Ibu gak usah Khawatir sama biaya pernikahan Khalid, karna dia sendiri sudah menyiapkan semua materi untuk pernikahan bahkan untuk pendidikan anak-anaknya, yang bahkan, dia saja belum menikah, bagian yang didapat Khalid dari investasi dan saham, sangat cukup untuk biaya pernikahannya, belum lagi usaha yang dia rintis bersama teman-temannya saat dia kuliah di Oxford dulu berkembang pesat, usahanya itu emang berada di luar negeri dan Khalid berada di Indonesia, dia tidak bisa secara langsung mengontrol usahanya, tapi sekarang kan sudah canggih, bisa pakai handphone, oleh karena itu Khalid masih mendapat bagian yang terbilang besar dari keuntungan yang didapat oleh usahanya dan teman-temannya itu.” Jelas Walidin panjang lebar, Walidin menarik nafas sejenak lalu kembali melanjutkan. “Ibu tenang saja, meskipun anak kita kelihatan miskin diluar, tapi dia sungguh sangat berkecukupan Bu, lagian Bu, jodoh Khalid belum tentu Wita, Khalid saja belum datang kerumah Wita untuk menemui orangtuanya, dan perihal kenapa Khalid ngasih tahu lewat surat yang keliatannya gak sopan, itu karena Khalid nggak mau banyak yang tahu, aneh emang Bu anak kita, dan maaf ya, bapak baru ngasih tahu sekarang, padahal surat ini sudah Khalid kasihkan beberapa tahun yang lalu, pas diawal Khalid di Jakarta,”

Penjelasan Walidin tak segera menghilangkan kegelisahan diwajah Rohimah, “Tapi Pak, Ibu tahu betul gimana Khalid, dia gak akan sembarangan minta nikah.”

Kuy Otw Kua (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang