Jika takdirku itu kamu, mau lari sampe ke kutub utara dan selatan juga
Aku tetap bakalan ketemu kamu....Wita Apriani...
**
Hatinya merasa yakin, jika apa yang tuhannya tunjukan lewat kepingan mimpi dan beberapa kejadian yang selalu mengaitkannya dengan seseorang, adalah petunjuk terbaik dari sang Pencipta, meski masih tersisa keraguan dihatinya.Dengan ucapan bismillah didalam hati, Wita mengetikkan pesan pada nomor seseorang yang secara tiba-tiba selalu melintas dalam pikirannya. Ketika membuka kontak orang tersebut, Wita dibingungkan dengan satu pesan yang dikirim kepadanya beberapa minggu lalu.
Assalamualaikum
Ini saya Khalid
Masih dalam kebingungannya Wita mengetikan pesan pada Khalid.
Assalamualaikum, ini gue Wita, gue mau ketemu di toko buku lo, hari ini, abis Dzuhur
Setelah mengirimkan pesannya pada Khalid, Wita kembali memasukkan ponselnya kedalam tas selempang, wanita itu keluar dari area kampus. Jam sudah menunjukan pukul sebelas, sekarang dia akan menuju toko buku Khalid, ojeg online yang sudah dia pesan dengan jaket hijau khasnya menghampiri dan menyerahkan helm pada Wita.
Wita menerima helm yang diberikan tukang ojeg lantas naik keatas jok, dan motor matic itu melaju dengan sedang, membelah jalanan siang yang tidak pernah sepi dari kendaraan.
...
Khalid baru saja tiba di toko bukunya setelah pertemuan dengan Aji, sebuah notifikasi pesan mengalihkannya yang akan membuka gembok rolling dor, Khalid memeriksa pesan, sedikit terkejut saat melihat nama yang tertera di layar ponsel, namun tak elak senyuman tipis terukir di bibirnya. Khalid yang tidak bisa munafik dengan perasaan senang membalas pesan yang dikirim Wita.Waalaikumussalam, Iya, saya tunggu disini
Selama perjalanan menuju toko buku Khalid, hati Wita merasa tidak karuan, masih merasa ragu dengan keputusannya, selalu ada kata bagaimana? dalam otaknya itu.
Tukang ojeg yang melihat kegelisahan penumpangnya dari spion bertanya. “Eneng kenapa? Keliatan gelisah gitu.” Tanyanya.
Wita melihat tukang ojeg dari kaca spion lalu menjawab tukang ojeg yang sepertinya sudah mempunyai cucu.
“Saya takut Pak, takut keputusan yang saya buat itu salah.”Tukang ojeg itu tersenyum meski tidak dapat dilihat oleh Wita. “Kalo eneng memilih keputusan eneng setelah meminta petunjuk sama tuhannya eneng, pasti itu keputusan yang terbaik, semoga saja.” Ungkap tukang ojeg tersebut.
Wita menyipitkan mata, berkemungkinan tukang ojeg tersebut tidak seagama dengannya.
Dari balik kaca spion tukang ojeg tersebut melihat Wita yang kebingungan, dia mengerti apa yang membuat penumpangnya bingung.
“Puji tuhan, saya beragama Kristen neng, kalo eneng Islam yah?” Tebak tukang ojeg itu melihat Wita yang memakai pakaian tertutup rapat.“Alhamdulillah, iya Pak.” Terjawab sudah apa yang dibingungkan Wita, kemudian bapak tukang ojeg berbicara lagi.
“Indonesia itu negara yang beragam, ras, suku, budaya, termasuk agama, dan toleransi adalah hal yang utama untuk menyikapi kebaragaman tersebut.”
Wita kagum dengan ucapan ojeg, benar apa kata papanya jangan pandang seseorang berdasarkan profesi, profesi nggak menjamin prilaku seseorang.
Ojeg online mengantarkan Wita tepat didepan toko buku milik Khalid, setelah mengucapkan terimakasih dan sampai jumpa pada tukang ojeg, Wita disambut dengan pemandangan Khalid yang menatapnya datar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuy Otw Kua (TAMAT)
RandomIni kisah antara Wita. Mahasiswi abadi di sebuah universitas di Jakarta. Dan Khalid. Pemilik toko buku bekas yang tak kawin-kawin. Padahal wajahnya tampan jika dipoles sedikit saja dengan skin care, atau bedak, minimal bedak bayi. Tapi Khalid, lebih...