Yang aku tahu, aku mencintaimu, pilihannya, menjadikanmu sebagai pendamping, atau tetap menjadikanmu orang asing
Khalid Putra Walid
*
**
Segala sesuatu yang dilakukan secara terpaksa memang menimbulkan ketidikhlasan dalam hati, namanya juga terpaksa, sudah berarti tidak ikhlas bukan? Sama hal nya dengan Wita, yang sangat terpaksa menemui Khalid pagi sekali. Kaus lengan panjang dengan celana jeans dan kerudung segiempat menjadi pakaian yang dikenakannya, tidak perlu tampil cantik untuk seseorang yang tidak disukai.Wita duduk dikursi tunggu yang Khalid sediakan, seingatnya ketika dia datang bersama Indri, sama sekali tak ada kursi didepan toko buku tersebut. Kaki kanannya mengetuk-ngetuk lantai secara berulang, matanya entah berapa kali melirik rolling dor yang menutupi toko buku Khalid yang tak terbuka juga, sudah terhitung lima belas menit Wita menunggu.
Wita memilih membuka media sosialnya, melihat story yang dibuat oleh Indri, temannya itu masih berada di Korea Selatan. Decitan Rolling Dor terbuka, Wita melihat kebelakang dimana seseorang tengah mendorong Rolling Dor, setelahnya, orang tersebut melihat Wita dengan dahi berkerut.
"Khalid, lama banget, tempatmu tinggal sejauh apa sampai telat, lihat jam, sudah setengah tujuh Khalid, lo telat tiga puluh menit!!" Sungut Wita, tangannya bersidekap di dada, pagi-pagi sudah membuat tensi naik.
"Masuklah" Suruh Khalid, yang sama sekali tidak terpengaruh dengan ucapan ketus dari wanita yang sedang melangkahkan kakinya kedalam toko buku.
Khalid berjalan ketempat biasanya ia tidur, lalu kembali ketempat dimana Wita duduk, Khalid menaruh satu gelas susu coklat panas dan roti tawar serta selai coklat. "Makanlah, tenang saya tidak meracunimu." Wita menatap makanan yang dibawakan Khalid, dia memang belum sarapan, tapi, dia sama sekali tidak tergiur dengan makanan yang disuguhkan oleh pria berbaju lecek itu.
"Makanlah Wit, saya tahu kau belum sarapan." Ujar Khalid, dia berdiri di deretan rak buku. Wita memperhatikan pria berbaju lecek itu, kacamata yang biasa dia pakai tak nampak di hidung mancungnya, celana longgar dan baju besar yang menutupi tubuhnya sampai ke lutut. Wita menatap enggan pria itu, sama sekali bukan tipenya!
Wita melihat buku yang ditaruh dimeja oleh Khalid, saat mendongakan kepala untuk melihat wajah Khalid, dengan datar Khalid berucap. "Jangan lihat wajah saya, silahkan baca dan pelajari, itu copy-an skripsi mahasiswa sejarah dari Malaysia, kamu bisa pelajari, kau mengambil tentang kerajaan di Nusantara kan."
Wita membatalkan melihat Khalid, dia juga malas melihat wajah yang seolah tak pernah menyentuh skin care selama hidupnya. Wita membuka halaman copy an skripsi dan mulai membacanya, baru halaman pertama, otaknya sudah ngebleng, otak Wita tidak sampai untuk memahami isi dari naskahnya.
Wita melirik ke kanan, Khalid dengan tanpa permisi duduk tepat disebelahnya. Tanpa menunggu Wita berbicara, Khalid berbicara lebih dulu. "Ini toko buku saya, saya bebas duduk kapanpun dan dimanapun!"
"Apa yang ingin kau tanyakan?" Lanjutnya, tangannya membaca buku yang kemarin dia baca, buku usang kesayangannya."Gue mau tahu, hubungan Dinasti Ottoman dengan Aceh, dan Dinasti Ottoman dengan Dinasti Mughal, terus kenapa mereka bisa runtuh, apakah sejarah gak bisa diulang, sehingga kerajaan bisa baik-baik aja?" Tanya Wita. Khalid tersenyum tipis, bibirnya yang tertutupi buku yang dia baca, membuat Wita tak dapat melihat senyuman itu, Khalid tahu, Wita bertanya apa yang akan dibahas di copy an, bukan karena dia sudah membacanya.
"Sejarah adalah masalalu, dan masalalu gak bisa diulang." Jawab Khalid santai, dia menutup bukunya lalu melihat pada Wita yang sebenarnya tengah melihatnya. "Saya sudah bilang, jangan lihat saya! Dan, bacalah copy an itu, jika kau sudah membaca kau akan tahu jawabannya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Kuy Otw Kua (TAMAT)
RandomIni kisah antara Wita. Mahasiswi abadi di sebuah universitas di Jakarta. Dan Khalid. Pemilik toko buku bekas yang tak kawin-kawin. Padahal wajahnya tampan jika dipoles sedikit saja dengan skin care, atau bedak, minimal bedak bayi. Tapi Khalid, lebih...