Usia delapan belas tahun mungkin di masyarakat adalah usia peralihan dari anak-anak ke remaja. Tentu itu diperkuat dari informasi tercepat sekarang yaitu Google. Menurut WHO yang disebut remaja adalah mereka yang berada pada tahap transisi antara masa kanak-kanak dan dewasa. Batasan usia remaja menurut WHO adalah 12 sampai 24 tahun. Sedangkan menurut Peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 25 tahun 2014, remaja adalah penduduk dalam rentang usia 10 sampai 18 tahun dan menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), rentang usia remaja adalah 10 sampai 24 tahun serta belum menikah.
Tanpa harus mencari informasi di Google, usia delapan belas tahun adalah usia dimana anak ingin banyak ingin tahu tentang berbagai hal dan bersenang-senang menikmati hidup yang tidak akan terulang kembali. Tak terkecuali Aunur, seorang gadis kecil kesayangan kedua orang tuanya.
Terlihat Aunur dan Abihail Aaric--ayah Aunur saling mengejar satu sama lain di pematang sawah. Suasana sore hari yang sejuk membawa tawa riang di wajah Aunur. Bagi Aunur, ayahnya adalah ayah yang kuat bahkan ayahnya dengan sekuat tenaganya akan melindungi keluarganya. Persis seperti arti nama ayahnyanya, ayah yang kuat dan mampu melindungi. Arti nama yang tidak hanya menjadi makna dibalik sebuah nama tapi sebuah kepribadian yang membuat semua orang yang memiliki Aaric sebagai ayah akan merasa amat sangat bangga. Mungkin jika bisa Aunur akan berteriak ke seluruh penjuru dunia jika dia memiliki ayah terbaik sepanjang masa.
Abihail memiliki sawah sendiri yang digarap untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. Namun sesungguhnya bercocok tanam hanyalah hobinya sedangkan dia adalah mantri di desanya.
Aunur berjalan mengendap-endap mengarah rumput didekatnya. Dengan cekatan langsung menangkap belalang hijau yang tadinya hinggap di atas rumput.
"Ayah, belakangnya dapat," seru Aunur dengan gelak tawa. Aunur berjalan menuju ke arah ayahnya. "ayo kita lihat bagaimana posisi ayah tidur."
Aunur membuka telapak tangannya yang didalamnya ada belalang lalu berkata, "Belalang bagaimana posisi ayah tidur." Seolah-olah mengerti belalang ditangan Aunur langsung menjatuhkan diri tidur seperti tahu bagaimana posisi tidur Abihail.
"Ayah tidak tidur seperti itu," elak Abihail.
"Ayah kan tidur mana bisa tahu bagaimana posisi tidurnya," kata Aunur yang tidak menghentikan tawanya.
Abihail langsung mengambil belalang itu ke tangannya lalu ikut bertanya, "Belakang bagaimana posisi Belgiot tidur." Otomatis belalang langsung jatuh tidur dengan posisi seolah-olah tahu bagaimana ketika Aunur tidur. Mereka berdua tertawa terbahak-bahak bersama.
Dari dalam rumah, Aynu berjalan membawa nampan dan makanan lalu meletakkannya di meja samping rumah. "Aunur, Abihail jangan bermain dengan belalang. Belalang itu pembawa bencana," kata Aynu yang langsung mengusir belalang dari tangan suaminya.
"Itu hanya pemikiranmu yang masih kolot Aynu. Kamu tidak perlu khawatir tidak akan terjadi apa-apa pada keluarga kita," sahut Abihail menenangkan istrinya.
"Terserah kalian, ayah dan anak selalu sama. Sama-sama susah untuk di nasehati. Tuhan tolong lindungi keluargaku dari semua bencana," omel Aynu yang memilih pergi ke dalam rumah lagi.
"Tidak perlu takut Aunur. Bencana tidak dilihat dari binatang atau apapun tapi karena memang ketetapannya sudah harus terjadi. Tidak perlu khawatir, percaya sama ayah. Ibumu tidak akan marah dalam waktu lebih dari sepuluh menit." Aunur memeluk ayahnya lalu mereka duduk menikmati secangkir teh, kopi dan gorengan buatan Aynu.
Jumlah kata : 515 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
BALGIOT
Fantasy"Belgliot!" Gadis yang lebih memilih menjadikan buku-buku didepannya sebagai penopang tidur terkejut dengan suara wanita parah baya yang memekikkan telinganya. Siapa lagi kalau bukan ibunya--Aynu. "Ibu berulang kali aku bilang jangan panggil Belglio...