Diharapkan untuk semua warga provinsi mimpi baik pendatang atau warga lokal tetap tenang. Dimohon untuk semua orang tetap berada di rumah ataupun asrama sampai kami menemukan masalah dan solusinya. Semua kegiatan sementara akan diliburkan tanpa kecuali. Terima kasih dan jaga kesehatan selalu.
Suara si speaker menggema ke seluruh penjuru provinsi. Mau tidak mau maka Aunur harus mematuhinya karena dia juga bagian provinsi ini sekarang meski pendatang.
Kini Aunur akan bersiap ke klinik untuk mengecek kesehatan. Awalnya teman sekamar Aunur--Lupya akan mengantarkannya tapi Aunur kekeh akan pergi sendiri.
"Pak, saya tadi ditemukan tidak sadarkan diri di luar bangunan. Saya harus memeriksakan diri ke klinik," kata Aunur pada petugas keamanan asrama.
"Baiklah tapi untuk berjaga-jaga kamu akan ditemani oleh teman saya. Tolong urus dia dengan sebaik mungkin," kata petugas keamanan.
"Baik pak." Aunur pun pergi ke klinik diantar petugas bahkan petugas setia penunggu sampai selesai.
"Mungkin memang seperti ini sistem yang berlaku di provinsi ini. Mengutamakan kesehatan warga jadi setidaknya aku tidak perlu khawatir akan sakit jika tentang kesehatan provinsi ini benar-benar memperhatikannya," batin Aunur.
Saat sampai di kamar, Aunur sudah disambut teman kamarnya--Lupya yang terlihat cemas.
"Bagaimana keadaanmu Aunur?" tanya Lupya.
"Aku baik-baik saja. Tenanglah." Lupya langsung memeluk erat Aunur.
"Aku takut karena katanya di luar sudah menyebar virus ini. Aku takut sendirian, aku takut akan kehilangan teman atau bahkan orang-orang tersayang," kata Lupya sambil menangis.
"Tenanglah semuanya akan baik-baik saja. Kamu tidak perlu khawatir," sahut Aunur berusa menenangkang temannya.
Semua warga yang ikut pindah dihimbau untuk memakai masker sebagai alat perlindungan diri. Sedangkan yang ingin tetap menetap diperbolehkan hanya saja di sini ada segelintir orang untuk memberikan makanan. Untuk warga yang sakit sementara masih menetap di sini sampai dikatakan sembuh karena kita tidak mau banyak yang tertular. Daftar penumpang pesawat sudah dibagikan, harap semua orang mengikuti jadwal yang sudah ditetapkan. Jika ada pertanyaan lainnya bisa langsung menghubungi pusat bantuan darurat provinsi mimpi.
Pengumuman dari speaker asrama membuat Aunur kebingungan setelah mendengarkannya.
"Ayo segera bereskan barang-barangmu. Aku akan membantumu," kata Lupya. Melihat ekspresi Aunur, lupya langsung berbicara lagi. "jangan bilang kamu tidak tahu tentang pembangunan gedung baru."
Gelengan dari Aunur membuat Lupya mau tidak mau harus menjelaskannya, "Jadi, dulu provinsi ini memiliki keinginan untuk membuat satu bangunan serba guna. Dimana didalamnya ada tempat ibadah, kantor, swalayan, toko, sekolah, rumah sakit dan sebagainya sehingga warga tidak perlu meninggalkan bangunan. Namun konsep bangunan seperti itu kan biasanya dilakukan didaerah yang banyak hewan buasnya sedangkan di sini tidak karena itu banyak yang menolaknya apalagi membutuhkan biaya yang banyak," jelas Lupya.
"Proyek bangunan itu tidak jadi dibangun. Hanya saja setelah ada virus yang menyebar, proyek tersebut kembali diajukan. Cuma masih dalam pertimbangan dan saat virus semakin mendekat ke provinsi mimpi barulah proyek tersebut dibangun. Sekarang kita akan dipindahkan menggunakan pesawat ke bangunan baru yang tidak jauh dari sini. Warga diminta untuk membuat keputusan jika ingin tetap di sini maka dipersilakan jika ikut pindah juga tidak masalah. Kamu tidak akan menetap di provinsi tanpa aktivitas normal kan?" tanya Lupya.
"Aku akan ikut pindah kok. Tenang saja dan tidak perlu khawatir. Yuk kita berkemas karena berkemas tidak membutuhkan waktu yang sebentar," sahut Aunur.
Jumlah kata : 524 kata
KAMU SEDANG MEMBACA
BALGIOT
Fantasy"Belgliot!" Gadis yang lebih memilih menjadikan buku-buku didepannya sebagai penopang tidur terkejut dengan suara wanita parah baya yang memekikkan telinganya. Siapa lagi kalau bukan ibunya--Aynu. "Ibu berulang kali aku bilang jangan panggil Belglio...