"Kejar dia!" Terdengar suara berisik dari luar ruangan. Beberapa petugas dikerahkan untuk meninggalkan tugasnya.
"Ha ... ha ... ha." Terdengar gelak tawa dari seorang perempuan yang sedang berjalan dengan sempoyongan.
"Tangkap dia! Jangan biarkan dia lolos!" perintah ketua petugas.
"Tutup aksesnya dari semua orang. Sebagian amankan wilayah ini dari orang-orang yang melihat! Bubarkan dan jangan biarkan ada yang memasuki kawasan!"
Aunur berdesak-desakan bersama yang lain berusaha melihat apa yang terjadi. Terlihat Giany tersenyum dan tertawa lepas sedangkan petugas berusaha menangkapnya.
"Mau kemana kau," kata petugas yang berhasil menangkap tapi Giany berhasil melepaskan diri dengan menggigit tangannya.
Auw! Auw! "Dia menggigit tanganku," kata salah satu petugas.
"Bawa petugas yang terluka ke klinik." Petugas yang terkena gigitan Giany pun di bawa ke klinik pengobatan provinsi mimpi.
Dua orang petugas saling berpandangan lalu berjalan pelan-pelan ke arah Giany. Setelah jarak mereka mendekat, mereka pun merentangkan tangannya untuk menangkap Giany tapi Giany dengan cerdik langsung menghindari.
Salah satu petugas sejak tadi sibuk membubarkan warga yang semakin dibubarkan semakin rame. Tidak ada yang mau mendengarkan perintah dari petugas yang berusaha membubarkan orang-orang yang ingin tahu ada apa. Sampai orang pun berteriak saat Giany tiba-tiba menangkap Myra. Petugas pun berusaha maju unyuk menyelamatkan Myra tanpa ada luka.
"Kamu mau kan cepat berkembang? Mau mimpimu segera terwujud dan berada di posisi atas." Myra hanya meringis ketakutan, peluhnya membanjiri seluruh wajahnya. Myra terlihat gemetar karena ketakutan.
"Jawab!" bentak Giany yang semakin ketakutan.
"Tidak, aku tidak mau. Tolong lepaskan aku," jawab Myra dengan nada ketakutan. Mendengar jawaban Myra, Giany tertawa terbahak-bahak.
"Saya mohon, semuanya bubar. Sangat berbahaya berkontak dekat-dekat dengan Giany karena dia terkonfirmasi positif terkena virus yang sedang mewabah. Saya harap semua segera bubar sekarang karena tidak ada yang tahu penyebarannya apakah melalui sentuhan, gigitan, kontak langsung ataupun udara. Setelah mendengar ini saya harap kalian semua segera mandi dan periksalah di klinik provinsi mimpi untuk memastikannya. Ini berlaku wajib untuk semua orang yang ada di sini," kata ketua petugas melalui pengeras suara.
Orang-orang pun panik dan segera membubarkan diri. Keadaan menjadi ricuh, orang berlarian tanpa peduli ada yang terdorong atau terinjak. Semua ingin mengamankan dirinya. Terdengar keluh kesah ataupun sumpah serapah dikeluarkan untuk petugas dan Giany. Petugas bahkan sempat kewalahan untuk menertibkan orang-orang yang akan masuk ke asrama.
"Aku bukan wabah! Aku bukan aib! Mereka bohong! Mereka yang bohong! Aku tidak akan mati!" Giany terus menerus berteriak lantang tidak memperdulikan suasana yang tidak terkendali.
Aunur pun mendekat ke arah Guany, "Kak, tolong lepaskan kak Myra ya."
Setelah Aunur membujuk Giany akhirnya mau melepaskan Myra. Myra yang ketakutan langsung berlari dengan kencang tanpa menoleh ke belakang sambil mengibaskan tangannya ke seluruh tubuhnya. Seperti seakan tubuhnya terkena kotoran sehingga harus dibersihkan.
"Dasar sialan. Mungkin karenanya aku akan dijauhi oleh banyak orang-orang nantinya. Aku harus segera mandi dan periksa sebelum nantinya aku kehilangan banyak teman," kata Myra dengan nada kesal. Sedangkan Giany malah menari berputar-putar dengan bahagia."Aku akan menghancurkan kalian semua. Aku akan menghancurkan kalian semua seperti kalian menghancurkanku secara perlahan-lahan," kata Giany dengan riang gembira.
Jumlah kata : 506
KAMU SEDANG MEMBACA
BALGIOT
Fantasy"Belgliot!" Gadis yang lebih memilih menjadikan buku-buku didepannya sebagai penopang tidur terkejut dengan suara wanita parah baya yang memekikkan telinganya. Siapa lagi kalau bukan ibunya--Aynu. "Ibu berulang kali aku bilang jangan panggil Belglio...