Sunbi tak mampu mengalihkan tatapannya dari mata bulan sabit Rose hingga akhirnya ia terjatuh kedalam pesona gadis itu. Sunbi merasakan dorongan yang begitu kuat dari dalam hatinya dan membuatnya semakin mendekatkan wajahnya ke wajah Rose.
"Sunbi, kau beneran sakit atau pura-pura sih?!"
Sunbi terkesiap melihat Rose langsung menjauhkan wajahnya setelah mendengar teriakan Kyu barusan.
"Aishh kau ini! mengganggu saja!" Sunbi menyahut spontan dengan kesal.
Wajah Rose memerah mendengar ucapan Sunbi. "Hmm, kalau begitu aku kembali ke hotel duluan ya" Rose mencoba menutupi salah tingkahnya dengan langsung beranjak pergi.
"Rose!" Seru Sunbi namun gadis itu telah pergi menjauh.
Sunbi menghembuskan nafas kasar. Andai saja ia tak mengajak teman-temannya maka tak akan ada yang mengganggu momen indahnya tadi.
🍂🍂🍂
Hari telah larut malam namun Sunbi masih tidak bisa tidur. Ia berbaring di sofa menatap langit-langit kamar hotel. Pikirannya dipenuhi oleh pertanyaan akan sensasi baru yang timbul dari perasaan dalam dirinya terhadap gadis yang saat ini terbaring ditempat tidur. Perasaan itu bahkan lebih kuat dibandingkan saat ia bertemu dengan cinta pertamanya di perkebunan anggur sepuluh tahun lalu.
"Ottoke, andwae! Yang kusukai adalah Lily bukan Rose!" tegas Sunbi dalam hati.
"Rose..." menyebut nama gadis itu kembali menimbulkan berbagai sensasi ditubuh Sunbi. Terasa banyak kupu-kupu yang berterbangan di dalam perutnya, jantungnya pun berpacu seakan membawanya terbang melayang.
"Aarrgh..." Sunbi mengerang sambil menendang kakinya ke udara. Ia menjadi uring-uringan.
"Sunbi, kau kenapa? Apa kau belum tidur?"
Sunbi langsung terdiam, memejamkan matanya berpura-pura tidur. Ia tidak mau gadis yang tengah menjadi obyek kegalauannya itu tahu apa yang sedang berkecamuk dalam hatinya saat ini.
Sementara Rose yang penasaran kemudian berjalan menuju sofa untuk melihat keadaan Sunbi.
"Aigoo, jangan-jangan dia mengigau gara-gara terkena lemparan bolaku tadi siang" gumam Rose merasa bersalah ketika melihat Sunbi yang meringkuk di sofa dengan mata terpejam.
Gadis itu kemudian kembali ke tempat tidur dan mengambil bed cover lalu menyelimuti Sunbi dengan bed cover yang dibawanya. Dan setelah itu ia beranjak kembali ke tempat tidur.
Sepeninggal Rose, Sunbi memeluk erat Bed cover yang diterimanya sambil tersenyum senang.
🍂🍂🍂
Keesokan paginya, Sunbi, Kyu dan Hwan makan pagi bersama di Restaurant yang ada di dalam hotel. Sepanjang makan pagi, Sunbi lebih banyak diam bahkan makanannya pun nyaris tak tersentuh sehingga membuat kedua sahabatnya merasa heran.
"Kau kenapa Sunbi? Seperti ada masalah yang sangat berat. Apa ada hubungannya dengan Rose?" tanya Hwan akhirnya.
Sunbi menghela napas panjang "Ne, semuanya gara-gara gadis itu" lirihnya.
Kyu mengerutkan kening "Kenapa dengan Rose? Tadi sebelum kesini, aku berpapasan dengannya di taman dan sepertinya dia baik-baik saja. Apa kau masih berprasangka buruk dengan istrimu itu? Menurutku dia tidak akan kabur seperti dugaanmu sebelumnya"
Sunbi terdiam sejenak dan kembali menarik napas dalam. "Aku harap juga begitu karena aku menyukai Rose"
"Mwo?" Kyu dan Hwan spontan terperanjat.
"Daebak!, akhirnya kau bisa menyukai seorang gadis. Dan gadis itu istrimu sendiri. Itu kabar gembira dan patut dirayakan!" ujar Hwan bersemangat.
Kyu mengangguk sambil tersenyum "Aku sudah bisa menebaknya. Dari sikapmu ke Rose, kau pasti telah jatuh cinta pada monyet itu"
KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Rose In Your Eyes
RomanceNam Sun Bi, Pemuda tampan anak tunggal dari keluarga mafia Nam Bobae yang sangat disegani di Busan. Sun bi adalah seorang mafia sejati yang hanya peduli dengan uang dan kekerasan. Sampai suatu ketika orang tuanya menjodohkannya dengan seorang gadis...