Chapter 7 - Chaotic Honeymoon Pt 1

225 40 12
                                    

Setelah pesta pernikahan selesai, kedua orang tua Rose beserta rombongan kecilnya kembali ke desa. Sedangkan Rose yang kini telah berstatus sebagai istri Nam Sunbi akan tinggal di rumah mertuanya bersama suaminya di Busan.

Saat ini Rose bersama dengan keluarga barunya telah sampai di rumah setelah menempuh perjalanan sekitar satu jam dari resort tempat pernikahan berlangsung.

“Selamat datang di rumah barumu Rose” ucap Nam Bobae kepada menantu barunya.

Rose menatap kagum rumah mewah besar bergaya klasik eropa yang ada dihadapannya. Ia baru pertama kali melihat rumah seperti ini. Walau keluarga Rose termasuk yang terkaya di desa namun jika dibandingkan dengan keluarga Nam Bobae, kekayaan keluarga Rose seakan tidak ada apa-apanya.

“Rose, ayo kita masuk ke dalam” ajak Nyonya Nam, ibu mertua Rose lembut.

Rose lalu mengikuti kedua mertuanya serta suaminya berjalan masuk ke dalam rumah. Gadis itu semakin terpana melihat keindahan ruangan yang dihiasi beragam lukisan dan furniture mewah. Kemudian mereka berhenti tepat di bawah tangga megah yang melingkar menuju lantai dua.

“Rose, kau akan tinggal di kamar Sunbi yang ada di lantai atas.” Ucap Nam Bobae sambil melirik ke arah tangga.

“Mian Appa, apa aku bisa tinggal di kamar yang lain saja? Kamar kecil pun tidak masalah” Rose tiba-tiba merasa gugup hingga spontan melontarkan pertanyaan.

“Wae? kau dan Sunbi kan sudah resmi menjadi suami istri. Jadi tentu saja kalian harus tinggal sekamar” Nambobae mengerutkan keningnya.

Rose tak mampu menjawab. Ia mendadak sangat panik, khawatir Ayah mertuanya itu akan marah. Tentu saja pertanyaannya tanpa sadar tadi itu sangat bodoh. Namun Rose tidak siap jika harus tinggal sekamar dengan Sunbi.

“Mungkin Rose hanya belum terbiasa. Semua ini memang sangat cepat untuknya. Aku bisa mengerti” ujar Nyonya Nam menjelaskan ke suaminya.

Rose terkejut dan menghela napas lega karena ibu mertuanya sangat mengerti perasaannya dan mau membantunya.

Nam Bobae terdiam sejenak sambil sedikit manggut-manggut. “Arasseo, tapi suami istri tetap harus tinggal sekamar, tidak baik jika tidur terpisah” tegasnya kemudian.

“Rose, menurut Eomma juga seperti itu. Nanti lama-lama kau akan terbiasa, nde” tambah Nyonya Nam dengan lembut.

“Sunbi, ajak istrimu ke kamar nde.” ucap wanita paruh baya yang anggun dan cantik itu lagi.

“Nde Eomma. Rose, kajja” Sunbi sekilas melihat raut tegang dan sedih di wajah Rose. Kemudian ia membantu membawa koper gadis yang kini adalah istrinya itu dan berjalan menaiki tangga menuju lantai atas tempat kamarnya berada.

🍂🍂🍂

Rose berjalan mengekori Sunbi hingga tiba di depan pintu sebuah kamar. Kemudian pemuda itu membuka pintu kamar dan masuk ke dalam bersama dengan koper Rose. Sementara gadis bermata bulat itu hanya terpaku di depan pintu.

“Masuklah, jangan hanya berdiri di depan pintu. Kamar ini bukan kandang macan”

“Aku lebih baik berada di kandang macan sekarang” gumam Rose pelan sambil melangkah masuk ke dalam kamar.

“Mwo?”

“Bukan apa-apa.” kilah Rose yang langsung mengalihkan pandangannya ke sekeliling ruangan. Sebuah tempat tidur besar di tengah ruangan terlihat sangat mengintimidasi gadis itu dan membuat perasaannya semakin cemas. “Apa aku akan tidur bersama dengannya disana? Aniyo!” pekiknya dalam hati.

“Sunbi..”

“Mwo?”

Rose menoleh ke arah sofa yang ada di ruangan lalu melangkah mendekatinya. “Sofanya sangat besar dan nyaman ya. Kau tahu, aku biasa tidur di sofa waktu dirumahku. Jadi sekarang biar aku tidur di sofa saja nde...” ucapnya memohon dengan mengatupkan kedua tangan dan sambil mengerjapkan mata.

The Sun Rose In Your EyesTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang