Sunbi memarkirkan mobilnya di garasi rumahnya. Pemuda berumur dua puluh satu tahun itu lalu beranjak masuk kedalam rumah dan mengerutkan keningnya saat mendengar suara dari arah dapur. Ia pun berjalan menuju ke arah sumber suara.
“Rose! kau sudah pulang!” seru Sunbi dengan mata berbinar melihat Rose sedang menata makanan di meja makan bersama Eommanya. Gadis itu menoleh ke arah Sunbi sambil tersenyum.
“Sunbi, kau sudah pulang Nak” ucap Ibu Sunbi saat melihat putra tunggalnya datang. “Ayo duduklah, Rose baru saja selesai masak makan malam untukmu”
Sunbi melangkah mendekati meja makan lalu duduk di samping Rose. “Rose, gwenchana? Bagaimana keadaan Ibumu?”
Rose mengangguk pelan “Aku baik-baik saja Sunbi. Keadaan Eomma juga baik bahkan dia yang menyuruhku untuk secepatnya pulang kesini”
Sunbi menghela napas lega “Syukurlah, aku sangat mengkhawatirkan keadaanmu. Seharusnya aku menemanimu pulang ke desa tapi sayangnya Appa melarangku” keluh Sunbi masih kesal dengan keputusan Ayahnya.
“Sudahlah Sunbi, yang terpenting sekarang Rose sudah bersama kita lagi.” ucap Ibu Sunbi menengahi.
Sunbi hanya terdiam dengan raut wajah yang masih mengerut.
“Sunbi, aku ambilkan makanan untukmu ya. Kau harus cobain masakanku” ucap Rose sambil tersenyum membuat raut wajah Sunbi berubah menjadi sumringah.
“Rose, Eomma senang kau telah kembali. Semenjak kau pergi Sunbi jadi sering uring-uringan dan bad mood.”
“Aigoo Eomma, aku hanya khawatir dengan keadaan dan keselamatan Rose di desa karena musuh kita sudah semakin berani menyerang” sela Sunbi mencoba mengelak.
“Sunbi, apa kau tahu siapa yang membunuh Appaku?” tanya Rose dengan tatapan serius.
Sunbi menarik napas dalam “Rose, kau tidak usah terlalu memikirkan hal itu. Yang terpenting kau akan aman disini karena aku akan selalu menjagamu. Aku juga akan membalaskan dendam atas kematian Ayahmu, nde” ucap Sunbi tegas.
Rose terdiam sebentar, raut wajahnya berubah cemas. “Kau juga harus hati-hati Sunbi. Sebaiknya kau tidak usah berurusan dengan para pembunuh itu. Biarkan pihak kepolisian yang mengurusnya.”
“Aigoo, apa sekarang kau mengkhawatirkanku?” Sunbi menaikkan satu alisnya sambil tersenyum menggoda.
“Tentu saja, kau adalah suamiku. Aku tidak mau terjadi apa-apa denganmu” jawab Rose tegas.
Sunbi terkesiap dan seketika hanya bisa terdiam. Hatinya membuncah serasa ingin meledak.
“Kau, Eomma dan Appa adalah keluargaku sekarang. Dan aku akan mengabdikan hidupku disini bersama kalian” tambah Rose lagi.
“Rose, benarkah yang kau katakan itu? Aku sangat senang mendengarnya” ucap Sunbi tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.
Rose mengangguk meyakinkan sambil tersenyum “Busan adalah rumahku sekarang, bersamamu. Makanya kau harus janji untuk bisa menjaga dirimu dengan baik supaya kita bisa selalu bersama selamanya.”
“Sunbi, Rose benar. Kau harus lebih berhati-hati dan jangan mendekati sesuatu yang membahayakan keselamatanmu.”
Sunbi menarik napas dalam dan menatap lekat dua wanita yang disayanginya. “Eomma, Rose, kalian tidak perlu khawatir. Aku akan baik-baik saja, nde” ucapnya mencoba meyakinkan.
Rose hanya terdiam. Perasaan cemas dan khawatir masih melingkupi hatinya. Setelah mengetahui bahwa Sunbi adalah anak dari seorang Boss Mafia, Rose yakin pekerjaan Sunbi pasti sangat berbahaya. Namun ia sudah memutuskan akan mencoba mencari kebahagiannya bersama Sunbi, suaminya. Rose sudah siap menanggung segala resiko yang akan di hadapinya nanti. Ia akan belajar menjadi seperti Eomma dan juga Ibu mertuanya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Sun Rose In Your Eyes
RomanceNam Sun Bi, Pemuda tampan anak tunggal dari keluarga mafia Nam Bobae yang sangat disegani di Busan. Sun bi adalah seorang mafia sejati yang hanya peduli dengan uang dan kekerasan. Sampai suatu ketika orang tuanya menjodohkannya dengan seorang gadis...