Chapter : 33

798 64 19
                                    

* * * * *

1 minggu lebih berlalu, ujian kelulusan juga sudah berlalu, seluruh siswa kelas 12 HB Senior High School dinyatakan lulus 100%.

Pagi hari ini Taehyun tersenyum menatap pantulan dirinya di cermin, mungkin hari ini adalah hari terakhir dirinya mengenakan seragam sekolah. Karena hari ini adalah hari kelulusannya.

"Eum.. Name tag ku dimana ya?" gumam Taehyun, tangannya membuka laci meja belajarnya, tapi tidak ada plakat namanya disana.

"Lho? Ga ada?" Taehyun mulai agak panik, dirinya kemudian memeriksa setiap laci yang ada di kamarnya, bahkan sampai laci meja kerja milik Yeonjun.

Namun, saat Taehyun membuka laci meja kerja milik Yeonjun, dia menemukan sebuah gelang yang sangat familiar untuknya.

"Bu-bukankah ini!" dengan wajah terkejutnya Taehyun berlari menuju meja belajarnya, lantas menarik laci yang ada di sebelah kiri dan mengambil benda yang hampir sama seperti yang ia temukan di laci milik Yeonjun.

Taehyun mengangkat kedua gelang itu, membandingkannya satu sama lain.

"Tidak salah lagi! Ini benar!" gumam Taehyun terkejut.

"Akhirnya kau mengetahuinya ya"

Taehyun terjingkat kaget, reflek langsung berbalik kebelakang untuk melihat Yeonjun yang baru saja bicara, entah sejak kapan pemuda Choi itu ada disana.

"Hyung kau!" Taehyun hampir tidak percaya kalau yang dia lihat semuanya adalah kenyataan. Yeonjun tersenyum lembut berjalan mendekati Taehyun, tiba-tiba saja Yeonjun langsung membawa Taehyun dalam dekapannya.

"Sekarang kau mengertikan kenapa kau adalah sumber inspirasiku yang membuatku menggila.." ucap Yeonjun memeluk Taehyun makin erat.










Flashback on







"Dasar payah!.."

"Choi Yeonjun payah!"

"Kau menendang bola saja tidak sanggup... Orang seperti kau ini mau masuk club sepak bola! Lebih baik kau pulang saja dan bermain rumah-rumahan dengan adekmu!"

Anak-anak itu kemudian meninggalkan Yeonjun yang meringkuk setelah terjatuh di tanah. Tubuh dan pakiannya sedikit kotor, dengan nafas berat dan rasa sakit di lututnya karena terluka, Yeonjun berdiri dan berjalan pincang, membawa sebuah bola sepak dan duduk di kursi pinggir lapangan sepak bola.

"Aku menyerah saja!.. Hiks aku memang tidak ada bakat!" Yeonjun yang saat itu masih sd menutup wajahnya dengan kedua tangannya.

"Tidak ada orang yang terlahir dengan bakat.. Mereka semua berlatih keras untuk bisa menguasai sesuatu"

Yeonjun membuka tangannya, saat itulah ada sebuah gelang yang terlempar kearahnya, dengan tergesa-gesa Yeonjun menangkapnya.

"Ini?"

"Ambil saja.. Tadi aku memperhatikanmu hyung, jadi aku membuat itu untukmu" sahut anak manis yang tadi melempar gelang itu.

Anak manis berhidung mancung bermata besar itu berdiri dihadapan Yeonjun.

"Tadi apa maksudmu tidak ada orang yang lahir dengan bakat?" tanya Yeonjun, anak itu menatap datar Yeonjun yang saat ini tengah mendongak untuk menatapnya.

I Just Want You(√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang