8. KATA MAAF

130 18 0
                                    

Helo sist

Gimana puasanya?
.
.
SPAM SINI BOLEH!
.
VOTE BIAR KEREN!

****

Paginya di sekolah.
Hari ini Nala berangkat lebih awal dari biasannya. Karena ia berangkat diantar oleh Ayahnya. Endra? Nala masih sakit hati dengan perlakuan kekasihnya itu.

Nala memasuki kelasnya yang masih sepi dan belum kelihatan satu murid pun dikelasnya.

"Nala." Suara itu terdengar seperti suara perempuan. Nala menoleh ke sumber suara.

"Lo? Ngapain?" Tanya Nala bingung. Perempuan itu tidak lain adalah Keisya.

"Kamu kok gak bareng Endra?" Tanya Keisya.

"Lo amesia? Jelas-jelas lo liat sendiri kemarin." Balas Nala mentah-mentah.

"Aku boleh duduk?" Tanya Keisya lembut.

"Bukan urusan gue."

Keisya menarik sebuah kursi kosong disamping bangku Nala, lalu mendekatkannya ke kursi Nala.
"Namaku Keisya." Ujar Keisya.

"Udah tau. Gue gak bolot!" Balas Nala ngegas.

Keisya tertawa kecil."Aku tau kamu itu baik. Aku boleh cerita gak?"

"Terserah lo."

"Sebelumnya aku mau minta maaf sama kamu, karena gara-gara aku, kamu jadi berantem sama Endra. Tapi kamu jangan salah paham, aku sama Endra cuma sahabatan, kok, gak lebih. Kita dulu sering banget ketemu, tapi karena waktu masuk SMP aku sama Endra kepisah, jadi kita gak pernah berhubungan lagi." Jelas Keisya panjang lebar.

Nala mulai tertarik dengan pembicaraan Keisya.

"Dulu Endra sering cerita banyak hal ke aku. Bahkan ibuku udah nganggap Endra kayak anaknya sendiri. Dan tanpa sengaja aku ketemu Endra lagi disini. Kemarin kita cerita-cerita kayak dulu. Sikap Endra masih sama, gak berubah sedikitpun." Sambungnya.

"Kamu mau tau penyebab Endra marah kayak kemarin?" Tanya Keisya.

Mendengar pertanyaan itu, Nala menunjukkan wajah penasarannya yang seolah berkata dia ingin tau.

"Kata Endra, akhir-akhir ini dia punya banyak masalah. Dia marah sama abangnya. Terus dia bilang kalo Papanya nekan dia, buat jauhin kamu. Terus, Endra juga bilang kalo Papanya bakal pindahin dia kesekolah yang lebih ketat, supaya bisa jadi orang sukses. Endra pengen bilang ke kamu, tapi takut bikin kamu kepikiran. Itu yang bikin dia stres dan marah kayak kemarin. Tapi aku tau Endra sayang banget sama kamu. Endra juga cerita, kalo dia beruntung banget bisa dapetin cewek kayak kamu, yang bisa nerima keadaan Endra."

Kalimat-kalimat yang keluar dari mulut Keisya, terdengar begitu jujur. Nala kini merasa sangat bersalah, harusnya ia tidak bersikap seperti kemarin, yang menuduh Endra dan Keisya.

"G-gue gatau, Sya." Ucap Nala dengan mata berkaca-kaca.

"Kamu gak salah kok, Nal. Wajar kalo kamu cemburu kayak kemarin. Aku juga kalo jadi kamu bakal ngelakuin hal yang sama, mungkin." Tutur Keisya.

"Gue egois. Terlalu mikirin perasaan gue sendiri, tanpa mau tau perasaanya Endra." Sendunya.

"Kamu harus ketemu Endra, Nal." Saran Keisya.

"Iya. Gue bakal temuin dia, nanti. Makasih ya, Sya. Maafin semua perbuatan dan perkataan gue ya?"

"Iya, Nal. Sama-sama, aku gak pernah marah sama kamu, kok. Jadi kamu gak perlu minta maaf."

****

Saat ini Nala berada tepat didepan pintu kamar apartemen milik Endra. Hal yang membuat Nala cemas dan khawatir, yaitu Endra sama sekali tidak ada disekolah.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang