11. SEBELAS

83 4 6
                                    

aloo
.
sbelumnya follow ig;
@ca_ysycx
@rajndrazergio
@nala_zlfnia
@gavin.adtya
@a.ksa_ganteng
@ana.takharisa

ypss moga sukak🤗❤

****

"Ndra, gue laper"

"Jalan-jalan yuk, gue bosen"

"Pusing banget, Ndra,"

"Kalo gue udah sembuh, gue mau beli seblak, cimol, batagor, cilor, baso aci, emm, terus apalagi ya,"

"Dan satu lagi, gue pengen jalan-jalan sepuasnya,"

Ujar Nala berturut-turut tanpa henti, yang membuat kekasihnya ini mati-mati an menahan emosinya.

"Ndra, badan gue sakit semua. Pijitin gue dong." Rengek Nala.

Bukannya menanggapi Nala, Endra lantas berdiri dari duduknya, lalu keluar dari ruangan yang mereka tempati.

"Ih! Lo nyebelin! Gak peka! Cowo aneh! Aarrggh!!" Teriak Nala.

Wajah Nala kini tak seceria tadi, ia terlihat cemberut.

Nala tak bisa melakukan apa-apa, tanpa bantuan Endra.

Ia melihat di sekitar ruangannya. Itu terlihat sepi. Hanya terdengar suara alat medis yang berbunyi.

Dalam hati nya, sebenarnya ia merasa takut. Namun, ia tidak peduli. Rasa takutnya sudah terhalau dengan rasa kesal.

Tiba-tiba...

Brakk!!

Nala tersontak mendengar suara itu. Sepertinya suara itu berasal dari kamar mandi.

"Ndra? Itu, lo 'kan? Jangan bercanda, Ndra." Ucap Nala sembari menatap bergantian pada sudut ruangannya.

Brakk!!

Lagi-lagi suara itu kembali terdengar.

Tubuh Nala gemetar hebat. Ia memejamkan matanya sesekali. Jantung nya berdetak kencang.

Dengan tekadnya yang tidak terlalu besar, Nala memberanikan dirinya untuk melihat sumber suara.

Ia mencabut jarum infus yang berada ditangannya. Kakinya satu persatu menapak ke lantai. Ia melangkah perlahan dan berjalan kearah kamar mandi yang berada tak jauh dari brankarnya.

Tangan kecilnya, meraih gagang pembuka pintu kamar mandi kemudian membukanya.

Perlahan ia memasuki kamar mandi dengan ragu.

Bau anyir tercium kuat olehnya. Ini mirip dengan bau darah yang masih segar.

Namun langkahnya seketika mati saat ia menatap kearah cermin.

"ARRGGGHHHHHHH!!!" Pekik Nala keras.

Ia meremas rambutnya dengan keras. Kepalanya kini terasa seperti dihantam batu besar.

-

Suara samar-samar milik Nala, terdengar oleh Endra yang berada di lorong rumah sakit.

"Nala?" refleks Endra setelah mendengar  suara itu.

Ia segera berlari menuju ruangan yang Nala tempati. Sampai diruangan Nala, Endra tak mendapati Nala berada di brankar nya.

Mata Endra menangkap pintu kamar mandi tengah terbuka. Dengan cepat ia berlari menuju ke kamar mandi.

Endra dikejutkan dengan kekasihnya yang tengah meringkuk ketakutan disudut tembok kamar mandi. Bahkan mata Nala tertutup rapat.

Khawatir dengan hal itu, Endra lantas berjongkok lalu menyentuh bahu kanan Nala.

RAJENDRATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang