Part ini lumayan panjang juga, jadi bacanya pelan-pelan okey...
Hehe🤗
•••
Satu minggu tiga hari kemudian, Raven belum pulang juga--membuat Alezza khawatir, lagipula ia juga sudah tau--kalau Raven sedang menemani sang kekasih.
Dan sebenarnya Alezza ingin egois, ia hanya ingin suaminya itu pulang sekarang, namun ia juga tidak bisa memaksanya.
Kini Alezza sedang berada di rumah Melda, bersama Tasya--untuk mengerjakan tugas rumah.
"Huh, kita istirahat dulu dah, capek gue" lenguh Melda.
Alezza dan Tasya langsung meletakkan pulpen, lalu melanjutkan menonton televisi.
Sementara Alezza, ia malah memilih melamun.
"Za... Lo masih mikirin Raven?" tanya Tasya.
Alezza mengangguk.
"Gue pulang dulu ya, gue kerjain sendiri aja" Alezza membereskan buku-bukunya.
"Lah kok--" ucapan Melda terpotong, karena Alezza sudah keluar dari rumahnya.
"Eh, helmnya ketinggalan" ujar Tasya.
"Ayo kejar Alezza!" perintah Melda.
Melda dan Tasya langsung keluar, saat di luar rumah, ternyata Alezza sudah pergi dari pekarangan rumah.
"Eh, mending kita ikutin Alezza, gue takut terjadi sesuatu sama Alezza" ucap Melda. Di angguki Tasya.
Di sisi lain, Alezza sedang berkendara--karena ia tidak terlalu fokus, sampai ia tidak tau--kalau di depannya ada seorang wanita paruh baya sedang menyebrangi jalan.
"Awas!!" teriakan salah satu warga, membuat Alezza terbuyar.
Alezza terkejut, lalu ia membelokkan stang motor nya ke pinggiran jalan, tetapi...
Brakkhh!
Alezza tertabrak pembatasan jalan, ia terjatuh dari motor dan kepala nya terbentur aspal--membuat kepalanya langsung mengeluarkan darah yang banyak, siku tangannya tergores dan kakinya terlindas motornya sendiri. Alhasil warga sekitar langsung membantu Alezza.
Melda sedang mengendarai mobil nya, tetapi ia malah melihat kerumunan orang.
Lalu ia menghentikan mobilnya dan keluar untuk melihat.
"Astaga Alezza! Melda!" teriak Tasya.
Melda mendekat, ia memangku kepala Alezza yang berlumuran darah.
"Za... Buka mata lo..." lirih Melda.
"Mel..." panggil Alezza.
"Iya ini gue dan ada Tasya".
"Gue mau ketemu... Raven"
"Iya, tapi kita ke rumah sakit dulu" Melda meminta warga sekitar, untuk membantu mengangkat tubuh Alezza ke mobilnya.
•••
Kini mereka ber-tiga sudah berada di rumah sakit, mereka sedang menunggu Alezza yang masih di periksa oleh dokter.
Melda dan Tasya juga menghubungi Alden, Aska dan Ervin.
"Woii! Alezza mana?!" teriak Alden.
"Masih di periksa dokter" sahut Tasya.
"Kok bisa kecelakaan? Astaga..." lirih Alden.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN [ON GOING]
Teen Fiction[𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀] Raven Jarevie Vanderlas, sang ketua geng motor bernama VALANZA, cowok yang kerap dipanggil Ven/Rav itu memiliki sifat yang nakal atau badboy, playboy, suka bolos, sering membuat onar, manja, suka minta...