Sepulang sekolah, Raven dan Cia sudah pulang dahulu, dan kini Alezza sedang menunggu angkot lewat di depan gerbang.
"Za! Ayo gue antar pulang" Alden datang dengan motor kesayangannya.
Alezza menoleh, "gak usah Den, gue pulang naik angkot aja"
"Beneran?"
"Iya, lo duluan aja"
"Ck, udah ayo!" Alden menarik tangan kanan Alezza.
Alezza melepaskan tangannya dari tangan Alden, "gak usah Den..."
Sementara dibelakang mereka, ada gadis yang melihat interaksi mereka, yaitu Melda.
"Gue pengen cemburu, tapi Alezza sahabat gue" lirih Melda.
Melda langsung menghampiri keduanya.
"Kalo Alezza gak mau, yaudah lo gak usah maksa" ujar Melda.
"Kebetulan ada lo Mel... Den.. Lo pulang bareng sama Melda aja" ucap Alezza.
"Tapi--"
"Udah cepet sana, angkotnya udah dateng" omongan Alden terpotong.
Alezza langsung masuk ke dalam angkot, meninggalkan Alden dan Melda.
"Hiissh, elo sih.." Alden malah menyalahkan Melda.
"Lah kok gue sih"
"Ya iyalah, isshhh"
"Lo... Suka sama Alezza?" Melda memberanikan diri untuk bertanya.
"Kenapa lo nanya kek gitu?" tanya Alden balik.
"Gak papa, lo beneran suka?"
"Hm, gue jujur nih ya sekarang, gue udah lama suka sama Alezza, sejak dia pindahan disini, tapi setelah dia nikah sama Raven, gue jadi pengen mundur, tapi... Ahh sudahlah" ucap Alden. Membuat dada Melda sakit, tapi...
"T-tapi apa?" tanya Melda.
"Tapi... Gue gak akan bisa nyerah gitu aja, lagipula si Alezza kan belum tentu cinta sama Raven, hehe" Alden menyengir kuda.
"Ohh, gue duluan" Melda berjalan meninggalkan Alden yang masih bingung oleh sikap Melda yang tiba-tiba saja menjadi diam. Biasanya gadis itu sering kesal dengannya.
"Kenapa tu bocah?" monolog Alden.
•••
Di apartemen, Alezza memasuki apartemen itu dan ia melihat ada dua pasutri muda itu sedang tertawa bersama sambil menonton televisi.
Alezza tidak mau ambil pusing, ia pun langsung berjalan menuju kamar.
"Zaaa" panggil Raven, membuat Alezza berhenti dan menoleh ke arahnya.
"Mau donat gak? Gue barusan beli" tawar Raven.
"Gak mau" Alezza langsung masuk ke dalam kamar.
______
Di dalam kamar, Alezza mengambil ponselnya dan melihat pesanan dari Melda.
Melda
Lo bisa ke taman kota gak?
Bisa, kenapa?
Gue mau ketemu
Sekalian curhat dikit.Oke, gue kesana sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
RAVEN [ON GOING]
Ficção Adolescente[𝐅𝐎𝐋𝐋𝐎𝐖 𝐃𝐔𝐋𝐔 𝐒𝐄𝐁𝐄𝐋𝐔𝐌 𝐁𝐀𝐂𝐀] Raven Jarevie Vanderlas, sang ketua geng motor bernama VALANZA, cowok yang kerap dipanggil Ven/Rav itu memiliki sifat yang nakal atau badboy, playboy, suka bolos, sering membuat onar, manja, suka minta...