12. Bertengkar

435 16 1
                                        

Perhatian! Di part ini bisa membuat kalian emosi🤗, mohon bersabar.

Biar bisa menguras emosi.

🦉🦉

"Maksud lo?" tanya Raven.

"Huh, jujur ya.. Kalo gue itu suka sama lo, gue cinta sama lo dan semenjak ada Cia, gue ngerasa kalo lo itu kayak udah gak nganggep gue sebagai istri lagi" ucap Alezza.

"Jadi?" tanya Raven.

"Gue mau si Cia pergi dari apartemen"

"Haha, lo tau sendiri kan? Kalo Cia itu gak mau pulang, dia mau sama kita terus"

"Kita? Dia maunya sama lo, bukan kita"

"Terus kenapa lo mau ngusir dia? Dia gak ada salah sama lo"

"Gue tau, gue gak bermaksud ngusir, tapi gue udah gak tahan lagi sama kemesraan lo sama dia di depan mata gue sendiri, gue cemburu Vennn" ujar Alezza.

"Kalo lo cemburu itu bilang, jangan lo sembunyiin"

"Gimana gue mau bilang, kalo lo nya aja malah mesra-mesra an sama Cia"

"Jadi, lo mau ngusir Cia gitu?"

"Hm, pacar lo rada ngeyel"

"Lo juga ngeyel" cicit Raven.

"Terserah, kalo lo gak mau ngusir dia, gue aja yang pergi dari apartemen" Alezza berdiri dari duduknya.

"Za! Lo mau pergi kemana hah?!" teriak Raven.
"Gue tau lo cemburu, tapi kita bisa bicarain dulu baik-baik, jangan egois gini dong"

"Lo yang egois!"

"Huh oke, ayo kita bicara baik-baik dulu"

•••

Keesokannya, Alezza, Raven dan Cia sudah berkumpul, mereka duduk dengan sangat tenang.

"Raven... Ini mau bicarain apa sih?" tanya Cia yang memeluk lengan tangan Raven, membuat Alezza muak melihatnya.

"Lo pergi dari sini" to the poin Alezza dengan menunjuk Cia.

"Gak! Aku gak mau! Raven... Aku mau di sini aja, aku gak mau pulang!" mata Cia berkaca-kaca.

"Za... Lo liat kan? Cia maunya di sini" ucap Raven.

"Ck, gue udah muak liat muka sok polosnya, kalo lo tetep gak mau gue usir paksa" ucap Alezza.

Cia menggelengkan kepalanya, "gak! Aku gak mau! Kamu jahat, udah ngusir aku!"

"Lo disini itu cuma numpang! Semenjak lo ada disini, lo selalu bersikap seperti layaknya tuan rumah disini, setiap hari lo selalu nyuruh-nyuruh gue buat ngelakuin ini itu, lo kira gue gue pembantu?! Saat gue lagi istirahat, lo selalu paksa gue buat bantuin lo ini itu, gue capek tau gak?!!" bentak Alezza.

"A-aku gak kayak gitu, aku c-cuma--"

"Cuma apa?! Cuma mau manas-manasin gue? Gue tau lo cinta pertama Raven, tapi sekarang Raven udah jadi milik gue selamanya, jadi lo gak usah--akkkhhh" Alezza menjambak rambutnya sendiri frustasi.

"Lo bisa gak sih? Kalo ngomong gak usah sambil teriak?" ucap Raven.

"Terserah! Gue mau lo pergi dari sini!" Alezza menarik tangan Cia secara paksa, Raven pun berusaha melepaskan tarikan tangan itu.

RAVEN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang