11. Confess?

345 14 1
                                        

"Yang sabar Mel..." ucap Alezza kepada Melda, ia tau kalau Melda sedang galau karena Alden sedang berusaha mendekati perempuan lain di kantin tadi.

Hari ini Tasya tidak berangkat ke sekolah, karena demam.

"Oh ya, gue punya ide" ujar Alezza.

"Ide apa?" tanya Melda.

"Eum, mending lo confess aja, sebelum Alden sama yang lain, biar Alden tau semuanya kalo lo suka sama dia"

"Tapi--gimana caranya?"

"Hmm, nanti pulang sekolah aja, lo ajak Alden ke taman kota, nanti gue temenin"

"Gue--ragu Za..."

"Gak usah ragu, biasanya juga lo gak pernah tuh yang namanya ragu, hehe"

"Ishh, tapi ini emang sulit bagi gue, gue takut dia gak nerima cinta gue" Melda menundukkan kepalanya.

"Pasti di terima, gue do'ain"

"Eum, oke gue bakalan confess"

"Nah, gitu dong--lo harus berani, semangat!"

"Makasih"

"Sama-sama!"

•••

Siang harinya, Alezza sudah bersiap untuk menemani sahabat nya. Ia keluar dari kamar, tiba-tiba Raven sudah ada di depannya.

"Mau kemana lo? Rapi banget" sahut Raven.

"Bukan urusan lo"

"Cepet jawab!"

"Ke taman"

"Sama siapa?"

"Melda"

"Yakin?"

"Hmm"

"Bener?"

"Ck, banyak cincong lo!" sentak Alezza.

Belum sempat Raven bicara, Alezza sudah terlebih dahulu keluar dari apartemen.

______

"Gue nunggunya lama gak?" tanya Alezza kepada Melda.

"Gak kok"

"Za..."

"Apa?"

"Gue--grogi, gimana dong..." Melda memainkan jemarinya.

"Gak usah grogi, lo pasti bisa, eh-itu Alden udah dateng, samperin gih"

"Tapi lo tetep disini kan?"

"Iya, pasti--udah sana, semangat!"

"Oke! Semangat!"

Melda berjalan menghampiri Alden, "Alden..." panggilnya, membuat Alden membalikkan badannya.

"Ehh, udah dateng lo, kenapa? Katanya ada yang mau lo bicara in" ucap Alden.

"Eum, i-itu... Gue..."

"Gue apa? Tumben banget lo jadi serius gini, biasanya juga lagi kesurupan jin." Alden tertawa kecil.

RAVEN [ON GOING]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang