Sejak kejadian siang tadi quineera terus mengunci dirinya di kamarnya sendiri, menatap dirinya sendiri melalu pantulan kaca.
"kenapa harus aku? Kenapa harus ada perjodohan?" batinnya lirih
Sedangkan Cassandra, Bella, Daniella dan Quinara menunggu quineera membukakan pintu kamarnya untuk mereka. "Neera jangan gini ya kita cari solusinya bareng bareng oke, buka pintunya raa" lirih sang kakaknya Daniella. "Iya bener kata kak daniella, aku juga ga suka dan menolak perjodohan ini atas dirimu" balasnya quinara. Begitu pun bella dan cassandra yang mencoba untuk membujuk adiknya.
Namun nihil quineera tetap tidak membukakan pintu itu untuk mereka semua.
Malam pun tiba, dimana bulan sudah menggantikan posisi matahari saat ini. Begitu juga quineera yang masih setia termenung didalam kamarnya, saudarinya sudah balik ke kamarnya masing masing karena perintah dari momy.
Quineera masih tidak menyangka bahwa ia akan menikah, bahkan bukan dengan pria yang ia sukai. Kehidupannya tentang dunia luar dari castle mungkin benar benar tidak akan terwujudkan.
"Tidak! Aku tidak akan pernah mau! Aku harus melakukan cara agar aku tidak menikah, dan mungkin juga ini saatnya aku untuk tahu kehidupan diluar castle" tegasnya, dengan segera mungkin ia mengganti pakaiannya dengan dress simple, lalu memakai jubah berwarna hitam. Mengambil duit tabungannya dan tas kecil untuk menyimpan duit itu dan handphone nya, sebelumnya ia mencabut nomornya dan menghancurkannya.
"Tekatku bulat, aku akan keluar dari castle ini lebih baik menjadi seorang gelandangan dari pada menikah hanya karena thata, cih" decaknya.
Lalu quineera menggambil langkah kecilnya berjalan keluar kamar, ia menengok apakah ada penjaga yang berjaga sekitar itu, dan benar saja ada dua penjaga yang berjaga didepan pintu menuju halaman belakang castle yang jarang dibuka. Dengan bersembunyi quineera mencoba berjalan sedikit agar dapat mengalihkan penjaga dengan memecahkan vas bunga milik momynya yang berada dekat dining room.
Quineera mengeluarkan handphone nya, lalu ia bersiap untuk memecahkan vas bunga itu dengan handphone nya. Melemparkannya dan tepat sasaran. "Yes! "ucapnya sembari bersembunyi kembali, dan benar saja para penjaga berlari menuju sumber suara. Momen inilah yang digunakan quineera untuk melarikan diri dari penjaga itu.
Dengan segera ia membuka pintu belakang castle, sedikit keberatan karena pintu yang ini lumayan besar dan tebuat dari besi, dengan cepat ia menarik tuas pengganjal pintu. Pintu belakang itu terbuka membuatnya senang, namun besi pengganjal pintu tersebut jatuh dan membuat suara gaduh yang membuat para penjaga berdatangan
"Aduh kenapa harus jatuh sih, lebih baik aku lari sekarang" tanpa pikir panjang quineera berlari secepatnya berusaha menghindari penjaga, sedikit susah berlari karena saat ini musim salju. "Sungguh melelahkan tapi aku tidak bisa berhenti" ucapnya sembari menoleh kebelakang apakah ada yg mengikutinya atau tidak, ternyata tidak ada. Ia bersyukur untuk hal itu dan juga untungnya setelah halaman belakang sudah tidak ada tembok yang menghalangi jika iya itu akan mempersulit quineera untuk melarikan diri sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Quineera | KIM MINGYU
Short StoryCast : • Kim Mingyu [SVT] • Quineera A. A [OC] • Kim Doyoung a.k.a Ethan[NCT] • Hana [OC]