Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Quineera achavara auristella, seorang putri keempat dari lima bersaudara disebuah castle yang terletak dibagian timur dari negeri ini, ia melarikan dirinya dari castle karena sebuah perjodohan dan sekarang ia dicari cari. Tuan bukankah ini yang anda tunggu tunggu? " sebuah informasi dan pertanyaan dari tangan kanannya mingyu, membuat mingyu tersenyum puas dan langsung mematikan telfon tersebut.
"oh waw, sebuah putri kerajaan yang melarikan diri namun ia malah masuk ke kandang yang salah untuk tempat persembunyian" kekehnya sembari tersenyum jahat.
Mingyu mengambil kembali handpone nya dan memberikan pesan kepada anak buahnya untuk ke mansionnya dan berjaga agar kali ini mangsanya tidak melarikan diri.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Quineera yang sedang berada diatas kasur segara turun untuk mandi dan menyiapkan diri sebagai pelaya.
"Aku tidak menyangka aku akan menjadi seorang pelayan, huh tapi siapa sebenarnya kim mingyu ini? Ck, ini benar benar membuat aku binggung".
Baru saja neera ingin menikmati mandinya, namun dirinya dikejutkan oleh suara dari handphone nya dan tertera nama 'Tuan Kim' yang menandakan bahwa itu tuannya. Dengan cepat ia mengangkatnya
"Hallo? ada perlu apa tuan? Apakah ada yang bisa saya bantu? ".
"siapkan makanan untuk saya setelah itu bawa ke kamar saya" ucapnya sembari mematikan telponnya sepihak
"Hah? Yang benar saja!? Ishh" dengan segera ia memakai bathrobe dan berjalan keluar kamar menuju dapur untuk menyiapkan makanan untuk Tuannya.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Quineera kini sudah menyiapkan hidangan makan malam untuk tuannya, membuatkannya makanan khas itali yaitu Lasagna dan Pasta.
"Aku harus segera membawa makanan ini jika tidak bisa bisa aku diusir".
Membawanya dengan hati hati agar makanan itu tidak jatuh, lumayan sulit karena ia harus membawa makanan itu ke lantai atas yang jaraknya lumayan jauh dari dapur.
"Inikah yang dirasakan Ester setiap harinya? huh aku harus berterimakasih banyak kepadanya" gerutunya.
Sesampainya quineera didepan kamar mingyu, ia mengetuk pintu besar itu dengan pelan.
"Tuan! Ini makanannya sudah jadi" teriaknya karena ia berfikir bahwa mingyu mungkin tidak akan mendengarnya
Sedangkan sang empunya kamar merasa kesal dan membukakan pintu kamarnya kasar dan menatap tajam sang pelaku yang berteriak barusan.
"Tidak perlu berteriak, saya tidak tuli" ucapnya datar.
"Eumm maafkan saya tuan, saya tidak akan mengulanginya lagi".
"Dan ini makanannya tuan". Ucap neera sembari memberikan nampan yang berisi makanan tersebut.
"Terimakasih, pergilah" usir mingyu sesudah ia mengambil makanannya dan langsung menutup pintu kamarnya.
Quineera tercengang diusir begitu saja, dengan perasaan kesal ia berjalan kebawah dan memasuki kamarnya kembali.
"Sialan, wanita itu memang tidak ada sopan santun" umpat mingyu sekalian mencoba makanan yang dibuat quineera
"Lumayan, tidak buruk".
"Ini baru permulaan quineera, masih banyak hal yang akan anda lewati setelah ini" kekehnya.
