"Bagaimana dengan dia?" Jeongyeon menunjuk seorang gadis cantik yang sedang makan bersama dengan temannya.
"Well, that's a good option. Tapi aku tidak yakin itu pilihan yang terbaik yang bisa kau pilih. Maksudku, dia memang pintar dan dia adalah ketua klub matematika but she's a crazy kisser. Ntah bagaimana, tapi dia sangat terobsesi berciuman dengan siapapun." Jelas Jean.
"Gross." Komentar Jeongyeon.
"Ou, bagaimana dengan dia?" Jean menunjuk seorang gadis manis yang sedang makan sendirian sambil membaca buku.
"Oh, I know her." Ucap Jeongyeon.
"The ghost girl." Sambung Jean.
"Namanya Sharon, dia duduk persis dibelakangku." Ucap Jeongyeon.
"Aku rasa dia adalah pilihan yang tepat. Walaupun semua orang memandangnya aneh karena dia bisa melihat hantu, tapi bukankah itu keren? Aku selalu ingin berteman dengannya sejak tahun pertama, tapi aku takut dia tidak tertarik. Apakah dia orang Korea juga?" Tanya Jean.
"Japanese" Jawab Jeongyeon.
"Yeah, lihatlah dia sangat cantik dan manis." Kagum Jean.
"Hey, aku kira kau gay." Bingung Jeongyeon.
"Yes, I am. Tapi tidak bolehkah aku mengagumi perempuan?" Tanya Jeongyeon.
"Baiklah, kau harus bantu aku." Ajak Jeongyeon sambil berjalan menuju tempat Mina makan.
"Hey, apakah ini kosong?" Tanya Jeongyeon.
Mina pun menatapnya dan sedikit terkejut.
"Y-yeah, ini kosong." Angguk Mina.
Keduanya pun duduk berhadapan dengan Mina.
"Hey, Sharon. I'm Jean Ruther." Jean memperkenalkan dirinya.
"Y-yeah, aku Myoi Sharon." Mina tersenyum sambil menjabat tangan Jean.
"Aku hanya ingin bilang, I lovee your outfit." Puji Jean.
"Thank you." Mina tersenyum tipis.
*Bug.
Jean menyenggol Jeongyeon untuk mulai berbicara.
"Hey, umm.. Aku Jeongyeon." Jeongyeon tersenyum menatap Mina.
"Ya, aku tau. Kita sekelas." Mina mengangguk.
Jeongyeon pun menatap Jean dan memberi sinyal untuk membantunya berbicara pada Mina.
"Hey, Mina. Kau tau kau sangat cerdas di semua pelajaran. Jadi aku betanya tanya apakah kau pernah mengajari seseorang?" Tanya Jean.
"Ya, aku mengajari adikku." Jawab Mina.
"Uh eum.. Kalau kepada seseorang yang seumuran?" Tanya Jean.
"Belum." Jawab Mina.
"Perfect." Ucap Jean.
"Perfect." Jeongyeon ikut tersenyum.
"Cause this girl right here, nilai ujian matematikanya tidak pernah lebih dari 50." Ucap Jean.
"Itu skor tertinggi." Sambung Jeongyeon.
"Yup, jadi bagaimana kalau kita meminta tolong padamu untuk membantu Jeongyeon belajar matematika?" Pertanyaan Jean membuat Mina kebingungan.
"Hanya sampai sebelum ujian finals." Jeongyeon menambahkan.
"Eum.. Aku tidak tau prank apa yang kalian coba lakukan padaku. Tapi dengan kalian berada disini membuatku ditatap oleh semua orang di kafetaria, dan itu sangat tidak nyaman. Jadi aku permisi." Mina pun pergi begitu saja.
"Fuck." Umpat Jean.
"Dia pemalu, Jean. Kita bahkan tidak sadar semua orang menatap kemari." Ucap Jeongyeon.
"Kau siswi paling dikenal di sekolah ini Jeongyeon." Ucap Jean.
.
.
.*Kringgggg.
Bel pulang sekolah pun berbunyi dan semua murid berlarian keluar kelas.
*Bruk.
Saat berjalan, Mina menabrak tubuh tinggi seseorang.
"Joddy." Panggil Mina saat melihat gadis di depannya yang ditemani oleh kedua temannya.
"Apa yang kau bicarakan dengan Jeongyeon di kafetaria, Sharon?" Tanya Joddy.
"Nothing." Jawab Mina.
"Jujur padaku." Pinta Joddy.
"Dia hanya mengajakku mengobrol singkat, itu saja." Mina pun berjalan pergi.
Gadis itu ditatap oleh banyak orang seakan ia melakukan suatu kejahatan.
"Apa yang Yoo Jeongyeon dan Jean lakukan dengan anak aneh itu?"
"Mengapa Jeongyeon duduk bersama si ghost girl?"
"Ada urusan apa dia dengan Jeongyeon dan Jean?"
"Ghost girl menjijikan."
Desas desus di lorong membuat langkah Mima semakin cepat untuk segera keluar dari gedung sekolah dan menuju kamar asramanya.
*sret.
Tangannya tiba tiba di tarik oleh seseorang ke toilet.
*Klek.
Orang itu membawanya ke bilik toilet dan mengunci pintunya.
"Apa yang kau lakukan?!" Kaget Mina.
"Maafkan aku, aku tau ini sangat aneh tapi aku sadar tidak ada tempat lain untuk berbicara denganmu. Maafkan aku telah membuatmu di tatap semua orang." Sesal Jeongyeon.
"Apakah kau sadar bahwa aku telah menjadi orang yang paling tidak disukai disini sekarang?? Sudah cukup semua orang mengatakan betapa anehnya diriku sejak tahun pertama. Tidak bisakah aku lulus dalam keadaan tentram??" Kesal Mina.
"Wow, itu adalah kalimat terpanjang yang pernah kau katakan padaku sejak kita sekelas dari tahun pertama." Kagum Jeongyeon.
Hal itu membuat Mina tersipu malu.
"Minggir, aku ingin keluar." Pinta Mina.
"Tidak, kita belum selesai berbicara." Tolak Jeongyeon.
"Jeongyeon, kita ada di dalam bilik kamar mandi yang sempit. Kau membuatku tidak nyaman." Keluh Mina.
"Baiklah, tapi berjanjilah kau akan mempertimbangkan diri untuk menjadi tutor matematikku." Mohon Jeongyeon.
"Baiklah, minggir." Jeongyeon pun menurut dan membiarkan Mina keluar.
Jeongyeon tersenyum dan ikut keluar dari bilik itu.
Hey ho!
KAMU SEDANG MEMBACA
Sweet Creature
FanfictionIs coming back to your ex is a great choice? Or it's just wasting your time? Find out which one Jeongyeon's pick!!