Fear

683 110 15
                                    


Hujan turun begitu deras membasahi seluruh ibukota malam itu. Setelah menghabiskan waktu di taman, Jeongyeon pamit untuk pergi sebentar mengunjungi investor cafenya. Jeongyeon berjanji akan pulang malam hari, namun hingga cukup larut pun Jeongyeon tak kunjung menunjukan kehadirannya.

"Kemana sih dia?" Pikir Mina sedikit khawatir.

Mina sudah mencoba menelpon Jeongyeon namun tak kunjung diangkat oleh gadis itu.

*Ting nong!

Bel rumah Jeongyeon berbunyi, membuat Mina langsung bergegas menuju pintu.

"Jeongyeon!" Pekik Mina begitu melihat orang yang belum resmi menjadi kekasihnya itu berdiri di depan pintu dengan baju yang basah kuyup.

"Maaf terlambat." Jeongyeon tersenyum tak seperti biasanya yang sedikit acuh.

"Masuklah." Ajak Mina.

Jeongyeon pun masuk ke dalam dan Mina segera memberikan handuk untuk Jeongyeon.

"Sebentar aku siapkan baju ganti dulu." Ucap Mina sambil menuju ke kamarnya.

"Ne." Jeongyeon mendudukan tubuhnya di kursi kayu yang berada di ruang tamu.

"Ini, gantilah dulu bajumu." Mina menaruh baju ganti di meja yang berada di depan Jeongyeon.

"Mina, ayo minum coklat panas bersama." Ajak Jeongyeon sambil tersenyum.

"Ah ne, aku akan buatkan selagi kau mengganti baju. Pergilah ganti bajumu, kau pasti ke dinginan." Ucap Mina.

"Aku akan ganti baju setelah minum coklat panas." Ucap Jeongyeon sambil tersenyum.

"Saat ini kau sangat aneh, kau tau?" Bingung Mina yang hanya dibalas senyuman Jeongyeon.

Setelah beberapa menit membuat coklat panas, Mina kembali ke ruang tamu membawakan 2 gelas coklat panas untuknya dan juga Jeongyeon.

"Ini, minumlah dan setelah itu pergilah ganti bajumu, aku ingin memelukmu tau. Kita berjanji untuk cuddling di kasurkan??" Mina menaruh gelas di meja di depan Jeongyeon lalu duduk di seberang Jeongyeon sambil menyicipi coklat panas yang ia bawa.

"Kau selalu suka memelukku ya?" Tanya Jeongyeon sambil tersenyum.

"Memang kenapa? Kau juga selalu menciumku. Jangan memulai adu mulut lagi ya seperti tadi. Aku sudah lelah, jadi berhentilah menjadi tsundere" Jawab Mina.

Jeongyeon tersenyum lembut sambil menatap Mina yang sedang meminum coklatnya.

"Bukankah kau mau coklat? kenapa tidak diminum? Lekaslah minum dan ganti bajumu, nanti kau sakit!" Oceh Mina.

"Hahaha kau selalu terlihat lucu saat mengomel." Jeongyeon terkekeh.

"Hais malah tertawa, dasar aneh." Mina mengerucutkan bibirnya.

"Aku selalu berandai andai. Bila saat itu kau tidak menolongku saat aku butuh tutor mungkin aku takkan mengenalmu seperti sekarang ini ya?" Ucap Jeongyeon.

"Hmm kalau di pikir pikir memang kali pertama kita bertemu adalah hal paling berkesan dan aneh. Setelah perjanjian itu kita jadi begitu dekatkan?" Mina terkekeh.

"Ya, kurasa dari hubungan palsu itulah benih benih cintaku mulai tumbuh." Jeongyeon ikut terkekeh.

*Kringgggg kringggg

Telpon rumah Jeongyeon berbunyi.

"Bisakah kau angkatkan telponnya?" Tanya Jeongyeon

"Ah sebentar." Mina hendak berdiri dan menuju ruang tengah.

"Mina." Panggil Jeongyeon.

"Ne?" Mina menoleh.

"Kau sangat cantik hari ini, aku mencintaimu." Ungkap Jeongyeon dengan tulus.

"Berhenti bersikap aneh, kau membuat aku takut." Mina kembali berjalan meninggalkan Jeongyeon.

"Yeoboseyo?" Ia mengangkat telponnya.

"Mina?" Sapa orang dari sebrang.

"Ya? dengan siapa ini?" Tanya Mina.

"Mina ini aku, bibi Yoo." Jawabnya dari seberang.

"Ahh bibi Yoo! ada apa bibi? Jeongyeon sedang-" Ucapannya terpotong.

"Jeongyeon, Mina.." Lirih ibu Jeongyeon.

"Eoh? bibi Yoo? kenapa?" Tanya Mina.

"Jeongyeon kecelakaan Mina.." Isak tangis ibu Jeongyeon tak tertahankan.

"Huh? kecelakaan? tapikan-" Bingung Mina.

"Kami sudah sampai di rumah sakit, kau datanglah kesini. Jeongyeon-hiks hiks hiks Jeongyeon sudah tidak ada, Mina."  Tangisan ibu Jeongyeon terdengar jelas di telinga Mina.

"Tidak mungkin bibi! Jeongyeon ada disini! Jeongyeon-" Mina menutup telpon dan berlari menuju ke ruang tamu.

"Jeongyeon!" Sesampainya diruang tamu, ia tak melihat siapapun.

Hanya ada handuk yang masih terlipat rapih diatas kursi kayu yang Jeongyeon duduki tadi dan coklat panas yang kian menjadi dingin.

"JEONGYEON!!!" Teriak Mina sambil perlahan air matanya jatuh membasahi pipinya.

"Jeongyeon!!!!" Panggil Mina lagi.

"Hiks hiks Jeongyeon.. Jeongyeon..." Tubuh Mina begitu lemas hingga ia terduduk di lantai sambil terisak dengan tangisannya.

"Jeongyeon... hikss hikss.." Lirih Mina.

"Ternyata kau benar benar bisa melihat hantu." Suara itu membuat Mina mengangkat kepalanya.

"Jeongyeon!" Mina berdiri dan memeluk Jeongyeon, namun ia tak bisa meraih tubuhnya.

"Maafkan aku Mina." Mengetahui itu, Mina menutup mulut dengan tangannya dan kembali terisak.

"Maafkan aku karena tak bisa kau peluk lagi." Jeongyeon mengulurkan tangannya dan hendak menyentuh wajah Mina walau tak bisa ia lakukan.

"Hiks hiks Jeongyeon... apa yang terjadi?? hiks hiks." Tangis Mina tak kunjung mereda.

"Sebuah mobil tak sengaja menabrakku karena jalanan licin, Mina. Bisa kau sampaikan pada pemilik mobilnya nanti untuk tidak merasa bersalah? Tolong lakukan untukku ya." Pinta Jeongyeon.

"Jeongyeon hiks hiks." Isak Mina.

"Tolong katakan pada ibu dan ayah, aku mencintai mereka. Tolong jangan bersedih terlalu lama. Aku yakin kau akan menemukan orang yang lebih baik dariku." Ucap Jeongyeon.

"Bagaimana aku bisa hidup tanpamu Jeongyeon?? hiks hiks kumohon jangan tinggalkan aku!" Tubuh Mina bergetar hebat, air mata membasahi wajahnya.

"Kau harus bahagia walau tanpaku Mina. Aku mencintaimu." Ucap Jeongyeon sambil tersenyum.

"Jeongyeon..." Lirih Mina.

"Jaga dirimu Mina, selamat tinggal." Ucap Jeongyeon.

"Jeongyeon!!!!!!" Teriak Mina.

*Greb.

"Hey! Bangun!!" Pekikan seseorang membuat Mina terbangun dari tidurnya.

"Kenapa memanggil namaku begitu?? Kau membuatku takut!" Jeongyeon memandang Mina dengan begitu khawatir.

"Jeongyeon.." Lirih Mina dengan air mata yang jatuh begitu deras.

"Mimpi buruk, huh?" Tanya Jeongyeon sambil memeluk Mina.

"Hiks.. Hiks.. Jangan tinggalkan aku.." Mina menangis semakin menjadi jadi.










































































Besok adalah hari eps terakhir Sweet Creature di upload sebelum cerita selanjutnya di up!

Sweet CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang