Scolded

595 110 19
                                    

Mendengar itupun Jeongyeon begitu terkejut.

"Apakah dia selalu seperti itu kepada staff?" Tanya Jeongyeon.

"Mina? Well.. Yeah.. Kadang kami kebingungan karena dia ingin segala keinginannya dipenuhi. Padahal hal yang tiba tiba seperti itu sangat menyulitkan kami semua. Tapi mau bagaimana lagi? Para member lain pun tak ada yang bisa menasehatinya. Mina adalah yang paling keras kepala dan galak." Angguk Minseok.

Jeongyeon menghela napasnya dan berjalan menuju Mina.

"Jeongyeon? Hey.. Kau sudah datang rupanya!" Nada bicara Mina berubah seketika.

"Apa yang baru aku lihat barusan?" Tanya Jeongyeon dengan nada serius.

"Huh? Ahh.. Itu hanya hal yang biasa terjadi disini kok." Jawab Mina sambil tersenyum.

"Biasa? Apakah sikapmu biasa seperti itu? Begitukah caramu memperlakukan orang lain?" Tanya Jeongyeon.

"A-ah Jeongyeon.. Itu hanya hal yang biasa terjadi di sini." Mina mulai merasa takut pada Jeongyeon.

"Mina aku tau kamu seorang selebriti dan kamu dikelilingi banyak orang yang siap membantumu kapan saja dan posisi mereka lebih rendah darimu. Tapi bukan berarti kau bisa seenaknya memaksakan kehendakmu seperti itu." Ucap Jeongyeon.

"Tapi itu hanya-" Ucapan Mina terpotong.

"Mina!" Jeongyeon meninggikan sedikit suaranya sehingga semua orang menatap mereka.

"Itu salah. Bukan begitu caramu memperlakukan orang lain. Aku tau kamu bekerja keras sebagai idol, tapi semua staff disini juga bekerja keras. Bahkan ada yang bekerja lebih keras daripada dirimu. Beberapa dari mereka hanya tidur beberapa jam semalam hanya untuk memastikan tiap tiap event yang kau bintangi berjalan lancar. Sifat yang kau tunjukan hanya akan membuat mereka kesusahan. Kau tak boleh memperlakukan orang lain seperti itu, karena tanpa mereka kau tak bisa seperti ini. Percayalah, kau akan lebih membutuhkan mereka daripada mereka membutuhkanmu. Jadi sekarang minta maaflah pada stylistmu tadi." Ucapan Jeongyeon membuat Mina terdiam.

Jeongyeon pun berjalan menuju stylist yang barusan diomeli Mina.

"Maaf, bisakah kau kemari sebentar." Pinta Jeongyeon.

"A-ah.. Ne.." Stylist itu berjalan bersama Jeongyeon ke hadapan Mina.

"Minta maaf padanya sekarang." Perintah Jeongyeon.

"Maafkan aku stylist-nim.. Seharusnya aku tidak bersikap begitu. Aku akan memakai baju apapun yang telah kau siapkan." Ucap Mina dengan wajah penuh sesal.

"Ne, tidak apa apa Mina." Sang stylist tersenyum sebelum akhirnya pergi dari situ.

Melihat itupun para member saling bertukar senyum.

"Mari ajak Jeongyeon kesetiap event kita untuk memarahi Mina." Canda Jihyo.

"Akhirnya ada yang mampu memarahi Mina." Momo terkekeh.

"Jeongyeon memang yang terbaik." Puji Sana.

"Sejak kapan kau menjadi seperti ini? Kau tak seperti ini dulu. Kau harus merubah sikapmu, Mina." Nasehat Jeongyeon.

"Iya Jeongyeon, maafkan aku.. Aku janji takkan begitu lagi. Tapi tolonglah berhenti memarahiku, aku takut." Mina cemberut.

"Janji tidak begitu lagi?" Tanya Jeongyeon.

"Promise." Angguk Mina.

"Ya sudah ayo hampiri member yang lain, aku membawa kopi untuk kalian." Jeongyeon merangkul Mina.

"Yeyyy!! Jeongyeon, mulai sekarang aku adalah fans beratmu!" Seru Momo.

"Akhirnya kita menemukan pawang Mina unnie. " Sambung Tzuyu.

"Bahkan pacarnya tak mampu memarahinya seperti itu." Ucap Nayeon.

"Pacar?" Pikir Jeongyeon sambil menoleh menatap Mina.

"Kau bawa apa Jeong?" Tanya Jihyo.

"Ah, ini minumlah. Aku membawa banyak kopi untuk kalian." Jawab Jeongyeon.

"Jeongyeon, ini kopimu." Minseok memberikan cup holder yang ia bawa.

"Ahh terima kasih, Minseok." Jeongyeon menerimanya.

"Ambilah satu untukmu." Ucap Jeongyeon.

"Ah, ne terima kasih Jeongyeon. Kau memang keren!" Puji Minseok sebelum ia pergi.

"Kalian minumlah, aku akan memberikan sisanya pada staff." Jeongyeon pun berjalan dan memberikan kopi yang tersisa kepada make up artist, manager, dan stylist di ruangan itu.

"Hey, ini minumlah." Jeongyeon memberikan gelas terakhir kepada stylist yang ia bantu tadi.

"Terima kasih banyak.. Eum.. Yoo Jeongyeon-ssi kan?" Tanya sang stylist.

"Ne, dan kau?" Tanya Jeongyeon.

"Jennie, Kim Jennie." Jawab wanita itu.

"Ah, senang mengenalmu Jennie-ssi." Jeongyeon menjabat tangan Jennie.

"Eum.. Yang kau lakukan barusan begitu keren dan berani. Terima kasih telah menyuarakan perasaan kami semua." Ucap Jennie.

"Aku hanya melakukan yang seharusnya." Jeongyeon tersenyum.

"Apa yang bisa aku lakukan untuk membalas perbuatanmu?" Tanya Jennie.

"Ah, sesungguhnya itu tidak perlu. Tapi jika kau suka kopi, kau bisa mampir ke coffee shop milikku, namanya ada di galas kopi yang kau pegang." Jawab Jeongyeon.

"Zero Celcius? Ah.. Baiklah, aku akan mampir kapan kapan." Jennie tersenyum manis.

Sementara itu di sisi lain ruangan, Mina menatap kesal keduanya.

"Dia datang ke sini untuk menemuiku tapi malah mengobrol dengan stylist itu." Keluhnya.

"Hahaha, Jennie unnie pasti sedang berterima kasih pada Jeongyeon karena telah membantunya menyampaikan keluh kesahnya kepadamu, Mina." Jihyo terkekeh diikuti oleh member yang lain.

"Haish.. Menyebalkan.." Kesal Mina.

Ia pun berdiri dan berjalan menghampiri Jeongyeon yang baru saja selesai mengobrol dengan Jennie.

*Greb.

Mina memeluk dan bermanja dengan Jeongyeon.

"Apakah kau berhasil mendapatkan nomornya?" Tanya Mina.

"Huh? Kita hanya mengobrol. Aku tak sedang mencoba mendekatinya." Jawab Jeongyeon.

"Cih, kau terlihat begitu tertarik dengannya." Cibir Mina.

"Aku sudah memiliki seseorang yang aku sukai." Ucap Jeongyeon.

"Eoh? Siapa ituu??" Tanya Mina.

"Kau tak mengenalnya." Jawab Jeongyeon.

"Huh, kau mencoba merahasiakannya." Keluh Mina.

"Bagaimana denganmu? Siapa pacarmu sekarang?" Tanya Jeongyeon.

"Apakah kau tak pernah menonton berita televisi? Berita kencan kami tersebar cukup luas ke publik." Tanya Mina.

"Apakah seorang idol pria?" Tanya Jeongyeon.

"Yeah, dia berasal dari group di agensi yang berbeda." Angguk Mina.

Sweet CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang