Past is Past

556 105 0
                                    

"Pelangan yang tadi terlihat seperti menatapmu terlalu intens." Ucap Chaeyoung.

"Sepertinya aku mengenalnya." Jawab Jeongyeon sambil tersenyum tipis.

"Siapa?" Tanya Chaeng.

"Jika benar, berarti dia pacarku saat SMA." Jawab Jeongyeon.

"Huh? Bukannya pacarmu saat SMA itu yang kau bilang anggota girl group itu?" Tanya Chaeyoung.

"Yeah." Angguk Jeongyeon.

"Girl group apa, boss?" Tanya Dahyun.

"Kalian akan terkejut jika aku mengatakannya." Jawab Jeongyeon.

"Oh ayolah, apakah girl groupnya seterkenal itu?" Tanya Chaeyoung.

"Apakah menurutmu Twice seterkenal itu?" Tanya Jeongyeon.

"TWICE?!!!" Teriakan Dahyun membuat semua orang di restoran tempat mereka makan siang, melihat ke arah mereka.

"Shhhht!! Diam, bodoh!" Ucap Chaeyoung.

"Benarkah anggota Twice??? Siapa??" Cecar Dahyun.

"Mina." Jawab Jeongyeon.

"Mwo??" Kaget Chaeyoung.

"Bias Chaeyoung adalah mantan pacar Jeongyeon?!" Bisik Dahyun.

"Bagaimana kalian berpacaran??" Tanya Chaeyoung.

"Kami dekat lalu kami menyadari jika kami saling mencintai, jadi yaa kami berpacaran." Jawab Jeongyeon.

"Bagaimana kalian putus?" Tanya Dahyun.

"Dia pergi meninggalkanku ke Korea begitu saja tanpa mengatakan apapun padaku, bahkan memutuskan hubungan kita." Jawab Jeongyeon.

"Mwo??" Bingung keduanya.

"Jadi setelah lulus dia berkata akan mendaftar ke universitas seni jurusan tari kontemporer. Tapi tanpa aku ketahui, ternyata dia mengikuti audisi trainee kpop dan lolos. Ntah apa alasannya, dia tak memberitahuku. Hari itu musim dingin dan kami berencana dari jauh jauh hari untuk pergi ke taman bermain, namum dia tak pernah datang. Padahal aku menunggunya hingga malam hari." Cerita Jeongyeon.

"Heol.. Mengapa dia sangat tega?" Tanya Dahyun.

"Lalu kalau kau mengenalnya tadi, mengapa kau tak bereaksi apa apa?" Tanya Chaeyoung.

"Aku sudah tak peduli sejak lama." Jawab Jeongyeon.

"Tapi dia terlihat menatapmu seperti ingin mengajak bicara." Ucap Chaeyoung.

"Aku tak peduli. Kejadian di masa lalu kami membuatku tak ingin berhubungan lagi dengannya." Jeongyeon tersenyum miris.

"Dia pasti menyakitimu begitu dalam." Dahyun menepuk nepuk punggung Jeongyeon.




.
.
.





Mina saat ini sedang duduk diatas kasurnya sambil memikirkan bagaimana tadi ia bertemu dengan Jeongyeon.

"Apa dia akan memaafkanku?" Pikirnya.

"Silakan Sharon-ssi."

Senyuman Jeongyeon kembali terbayang dalam pikiran Mina.

"Tapi apakah dia masih mengingatku?" Gumamnya.

"Huft.. Kenapa aku harus bertemu dengannya seperti ini??" Keluh Mina.

*Flashback....

"Silakan masuk dan tunggu namamu dipanggil." Ucap seorang staff di tempat audisi.

Mina pun mengangguk. Saat hendak duduk di ruang tunggu, Mina melihat sosok yang begitu tidak asing duduk di antara peserta audisi. Karena tak ada lagi kursi kosong, Mina pun duduk di samping orang itu.

"Well.. Well.. Lihat siapa yang datang untuk audisi." Sapa orang itu.

"Aku tak menyangka kau akan ada disini juga, Nayeon." Ucap Mina sambil mendudukan dirinya.

"Memangnya hanya kau yang boleh ikut audisi huh?" Sinis Nayeon.

Mina hanya terdiam sambil fokus mempersiapkan dirinya untuk audisi.

"Apa Jeongyeon tau kau ikut audisi?" Tanya Nayeon.

"Aku belum bercerita." Jawab Mina.

"Nomor urut 1 sampai 10 silakan masuk ruang audisi." Suara seorang staff membuat Nayeon, Mina, dan beberapa peserta lainnya berdiri.

Saat di ruang audisi dan tiap tiap orang menunjukan bakat menyanyi dan menari mereka, Nayeon terkejut dengan bakat yang Mina miliki. Selama ini ia tak menyangka bahwa orang yang ia benci yang terlihat begitu pendiam, ternyata memendam bakat luar biasa.

"Cih." Kesal Nayeon.

"Silakan meninggalkan ruangan ini kecuali nomor 3 dan 10." Ucap staff penilai di depan mereka.

Mina dan Nayeon pun bertatapan karena terkejut bahwa mereka sama sama di tahan di ruangan itu.

"Myoi Sharon Mina dan Im Nayeon.." Panggil staff itu.

"Yes." Jawab keduanya.

"Apakah orang tua kalian mengetahui tentang audisi ini?" Tanya staff itu.

"Ya, orang tua saya tau." Angguk Nayeon.

"Ne, orang tua saya juga." Angguk Mina.

"Setelah ini kalian pulang dan buka email yang akan dikirimkan kepada kalian. Beritahu pada orang tua kalian dan kembalilah besok untuk mengurus rencana keberangkatan kalian berdua ke Korea untuk menjadi trainee agensi kami." Mendengar itupun keduanya terkejut.

"OMG!" Pekik Nayeon sementara Mina hanya terdiam sambil menutup mulutnya.

"Kalian berdua sangat sangat berbakat. Semoga jika semuanya lancar kedepannya, kalian bisa berangkat dalam kurun waktu kurang lebih beberapa minggu setelah kaliam berdua resmi lulus dari SMA karena mengingat kalian berdua saat ini masih mengunggu kelulusan." Jelas staff itu.

Setelah mendapat pengarahan lebih lanjut, Mina dan Nayeon pun keluar dari tepat audisi itu dan berjalan ke halte bersama sama tanpa sadar.

"Astaga!" Teriakan Nayeon membuat Mina terkejut.

"Katakan ini bukan mimpi!" Ucap Nayeon sambil menghadap ke arah Mina.

"Aku lolos audisi, Sharon!" Lanjutnya sambil menggoyangkan kedua bahu Mina.

"Kau sadarkan kalau kau membenciku?" Tanya Mina.

"Oh ayolah.. Bukankah kita harus menjadi lebih dekat setelah ini?? Kita akan pergi ke Korea dan menjadi trainee bersama." Ucap Nayeon.

"Huft.." Mina menghela napasnya sambil mendudukan dirinya di bangku halte.

"Bukankah ini artinya kau akan bilang kepada Jeongyeon? Kalian akan berpisah cukup jauh nantinya." Tanya Nayeon.

"Tentu saja aku akan bilang." Ucap Mina.

"Jeongyeon pasti akan sedih jika harus LDR denganmu selama bertahun tahun." Komentar Nayeon.

"Aku juga sedang memikirkan bagaimana cara mengatakan ini padanya." Ucap Mina.

Nayeon pun memperhatikan Mina dan sebuah ide tersirat ke otaknya.

"Jika aku dirimu, aku takkan bilang apa apa pada Jeongyeon dan pergi begitu saja." Tukas Nayeon.

"Kau gila?" Tanya Mina.

"Menurutku daripada jika mengetahui dirimu akan pergi dia akan bersedih dan berkemungkinan memutuskan hubungan kalian. Bukankah lebih baik jika kalian bersama terus sampai kau berangkat, dan setelah itu kau baru mengatakan padanya yang sesungguhnya saat kau sudah berangkat. Dengan begitu mau tak mau, Jeongyeon akan menerima keputusanmu bukan?" Tanya Nayeon.

Karena kepolosan Mina, hal itu berhasil membuat Mina memikirkan saran bodoh Nayeon.

Sweet CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang