Life as an Idol

587 108 3
                                    

"Kemarin sore dikabarkan bahwa girlgroup kebanggan Korea Selatan, TWICE. Baru saja pulang dari tour Eropa mereka. Setelah menjual habis tiket di 8 konser yang terletak di 6 kota, TWICE menjadi satu satunya girlgroup yang meraih pencapaian besar ini. Anggota yang terdiri dari 7 orang gadis cantik nan berbakat ini, baru saja sampai di bandara Gimpo setelah kepulangan mereka dari Berlin, Jerman. Kelima anggota TWI-"  TV yang mereka tonton tiba tiba mati.

*Dep.

"Eoh?" Bingung kedua barista itu.

"Aku membayar kalian bukan untuk menonton TV." Seorang pria paruh baya menegur mereka.

"Paman Kang!!" Kedua barista muda itu menghampiri sang pria paruh baya dan memeluknya bak ayah mereka sendiri.

"Astaga paman sudah pulang!!" Sambut mereka.

"Fufufu akhirnya dokter membolehkanku untuk berobat jalan." Paman Kang tertawa.

"Bagaimana kabar kalian Dahyun, Chaeyoung?" Tanyanya.

"Kami sehat, paman." Jawab Dahyun.

"Senang bisa melihat paman sehat lagi." Chaeyoung tersenyum lebar.

"Kalau begitu buatkanlah aku kopi hangat, Chaeyoung. Aku butuh sedikit asupan kafein." Pinta paman Kang.

"Baik boss!" Chaeyoung langsung sigap membuatkan kopi.

"Kemana boss kalian Jeongyeon?" Tanya paman Kang.

"Sebentar lagi mungkin datang." Jawab Dahyun.

*Ting.

"Itu dia." Ucap Chaeyoung.

"Paman Kang?? Sudah sembuh??" Jeongyeon berjalan menuju pria paruh baya itu sambil membuka jaket yang ia pakai.

"Merindukanku Yoo Jeong?" Tanyanya.

"Senang melihat paman sudah sehat." Jeongyeon memeluk pria paruh baya itu sebelum berjalan ke belakang counter dan memakai apronnya.

"Boss, aku izin ke toilet sebentar." Ucap Dahyun.

"Sure." Angguk Jeongyeon.

*Kring.

Bel pintu berbunyi dan masuklah seorang wanita dengan pakaian hangat dan masker.

"Ah, ada pelanggan." Jeongyeon segera bergegas ke belakang meja kasir.

"Selamat pagi.. Bisa saya bantu dengan pesanannya?" Tanya Jeongyeon.

"Ah, saya mau 1 americano dan 1 bagel." Pesan wanita itu.

"Baik ada lagi?" Tanya Jeongyeon.

"Itu saja." Jawab wanita itu.

"Baik, pesanan dengan atas nama siapa?" Tanya Jeongyeon.

"Mi- eum.. Sharon." Jawab wanita itu.

"Sharon? Baik, mohon ditunggu sebentar, Sharon-ssi." Ucap Jeongyeon setelah wanita itu menyelesaikan pembayaran.

"Mungkinkah dia?" Pikir Jeongyeon.

Jeongyeon menuju konter untuk membuat kopi. Namun saat sedang membuat kopi, Chaeyoung tidak sengaja mencipratkan creamer ke masker Jeongyeon.

"Astaga Chaeyoung!" Jeongyeon terkekeh.

"Ah, maaf boss." Ucap Chaeyoung.

"Maskerku jadi kotor deh." Jeongyeon melepaskan maskernya.

"Memangnya kenapa kamu pakai masker?" Tanya temannya itu.

"Sejak bangun tidur aku selalu bersin bersin. Tadi aku telat karena pergi ke dokter sebentar." Jawab Jeongyeon sambil lanjut membuatkan pesanan pelanggannya.

Setelah beberapa saat, Jeongyeon yang telah selesai pun memanggil pelanggannya yang tadi.

"Atas nama Sharon." Panggil Jeongyeon.

Wanita yang sedari tadi menunggu sambil memainkan ponselnya pun menoleh dan tak sengaja bertatapan dengan kedua mata Jeongyeon.

*Deg deg.. Deg deg..

Wanita bernama Sharon itu pun berjalan menuju konter pengambilan minuman tanpa melepaskan pandangannya dari Jeongyeon.

"Silakan Sharon-ssi." Jeongyeon tersenyum sebelum hendak pergi.

"T-terima kasih.." Gugup wanita itu.




.
.
.



*Klek.

Pintu mobil terbuka.

"Sudah selesai membeli kopinya, Mina?" Tanya sang manager.

"Y-yeah, sudah." Angguk Mina.

"Kalau begitu ayo kita kembali ke dorm." Sang manager pun menjalankan mobil.

"Oppa." Panggil Mina.

"Hmm?" Sahut sang manager.

"Oppa sering beli kopi di cafe itu?" Tanya Mina.

"Yeah, aku suka ke situ karena rumahku tak jauh dari situ. Sebenarnya aku sudah akrab dengan baristanya. Maaf yaa tadi aku ada telpon dari agensi, jadi aku tidak bisa menemanimu. Kalau aku yang memesan, biasanya mereka memberikan aku extra donut. Aku punya kartu langganannya." Angguk sang manager.

"Benarkah? Kenapa oppa tak pernah membawa aku atau member lainnya ke cafe itu?" Tanya Mina.

"Eoh? Tentu saja karena cafe itu terlalu jauh jika ingin kemana pun. Jauh dengan agensi maupun dormmu. Hari ini kebetulan saja kamu memintaku membawamu ke cafe yang baru." Jawab sang manager.

"Lagi pula kamu jarang setertarik itu dengan cafe baru. Memang ada apa dengan cafe yang tadi?" Lanjutnya.

"A-ah itu k-karena aku merasa suasana cafe itu enak." Bohong Mina.

"Ahh, memang enak sekali sih.." Sang manager mengangguk angguk.

"Eum.. 1 minggu kedepan kita liburkan?" Tanya Mina.

"Yeah, setelah itu ada event fansign dari lotteria, dan setelah itu kalian libur panjang sampai comeback bulan depan." Jawab sang manager.

"Baiklah." Mina mengangguk angguk.

"Tidakkah kau lelah, kemarin baru selesai tour? Ada apa tiba tiba meminta diantarkan ke cafe?" Tanya sang manager.

"Memangnya tidak boleh?" Tanya Mina.

"A-ah.. Bukannya begitu.. Hanya saja jarang sekali seperti ini." Jawab sang manager.

"Aku rindu suasana kota Seoul." Jawab Mina.

"Hmm tidak heran sih, kamu sudah di luar negri
Selama hampir 1 bulan." Mereka pun sampai di dorm TWICE.

"Sudah, sekarang kau istirahatlah. Oppa mau ke agensi." Lanjut sang manager.

"Ne." Mina pun turun dari mobil.







Sweet CreatureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang