Kepingan salju kedua puluh delapan

863 111 5
                                    

Hai hai..
Siapa yang senang karena Olaf menyapa kakak-kakak semua di liburan kali ini?😁

Iya, iya keluarga Park juga sudah sangat rindu kakak-kakak semua loh, jadi... Selamat membaca yaa🤍

.
.
.
.
.




Taehyung membaringkan tubuh kecilnya tengkurap menimpa tubuh sang ayah. Dengan hanya menggunakan sebuah popok yang membalut bagian bawah tubuhnya, Taehyung terkulai berharap suhu tubuhnya dapat terserap. Ia menempelkan pipinya, di pipi sang ayah, dan tubuh kecilnya menimpa dada sang ayah. Tangan kecilnya memilin rambut lebat Bogum.

" Anak ayah panas sekali badannya " Bogum mengusap punggung telanjang taehyung, ia dapat merasakan hembusan nafas panas dari deru nafas sang anak. Taehyung memejamkan matanya yang memanas sepanas suhu tubuhnya.

" nanas dad, inyi " jari telunjuknya mengarah pada hidung mungilnya, menunjukkan deru nafasnya yang terasa panas. "Putal-putal kepaya Tae-Tae" lanjutnya parau.

Bogum baru saja pulang kerumah, setelah membersihkan diri hendak melihat anak bungsunya yang sakit setelah diberi tahu sang istri lewat telpon, Bogum mendapati taehyung yg berbaring asal di sofa sambil menonton tv. Ia menghampiri tubuh telanjang taehyung dan membiarkan tubuh kecil itu menimpa tubuh tegapnya yang bersandar pada punggung sofa, berharap demamnya dapat terserap ketika kulitnya saling menyentuh.

" Sudah minum obat?" Taehyung mengangguk lemah, matanya memerah dan berair.

Dari arah dapur Hyera berjalan kecil menyamai langkah Jimin yang masih tertatih dalam langkahnya, salah satu tangannya menggandeng tangan sang ibu, tangan lainnya terentang menggenggam botol susu. Sesekali pekik gembira terdengar dari bibir kecilnya ketika melihat sang ayah yang sudah berada dirumah lebih cepat dari biasanya.

Sampai di depan taehyung, hyera segera mengecek suhu tubuh sikecil menggunakan punggung tangannya, demamnya masih belum turun sama seperti 1 jam yang lalu. Plester demam yang masih bertengger di dahi sang anak juga tak luput dari pengecekannya.

" Jimin tidak demam juga?" Tanya Bogum sembari mendekatkan diri ke arah Jimin yang terduduk di sampingnya. Tangan kanannya menyentuh kening Jimin, tangan lainnya menopang taehyung yang masih berbaring di tubuhnya. Bogum dan Hyera sudah hafal betul jika salah satu dari si kembar sakit, yang lainnya juga menunjukkan reaksi pada tubuhnya. Bukankah kebanyakan anak kembar seperti itu?

" Sedikit demam, tapi tubuhnya tidak selemas taehyung. Lihat anakmu itu masih sangat ceria " Hyera meraih tubuh taehyung hendak ia baringkan kembali ke kamarnya, setelah taehyung yang tiba-tiba berlari ke ruang keluarga beberapa saat lalu, dengan keadaan tidak mengenakan pakaian. Saat itu Hyera akan mengganti pakaiannya yang basah karena keringat, dan belum sempat memakaikan baju kepada si kecil.

Namun taehyung meronta kecil, ia masih betah menempelkan kulit tubuhnya kepada tubuh nyaman sang ayah. Bogum memberi isyarat untuk membiarkannya saja beberapa saat seperti itu. Taehyung dan Yoongi sama-sama kelewat manja kepada sang ayah ketika sedang sakit. Bedanya taehyung Yang sehat memang selalu menempeli Bogum, beda dengan yoongi yang lebih menyukai menempeli Hyera ketika sehat.

Hyera hendak Kembali kedapur namun netranya menangkap Jimin yang sedang menyedot botol susu yang sedang ia pegang. Susu itu seharusnya di berikan kepada taehyung.

" Hei, Chim. Itu susu Tae-Tae kenapa diminum? Chim kan sudah minum satu botol tadi " hyera menarik pelan botol susu yang masih Jimin sedot dengan rakus.

Ia menghindar kesamping saat tangan Hyera dengan kokoh merebutnya. " Jangan seperti itu sayang, nanti perutmu sakit karena kembung. Sini berikan mommy " pinta sang ibu dengan sangat manis. Jimin melepaskan botolnya, dan mengacungkan kepada Hyera sambil tersenyum, menunjukkan jajaran gigi susunya yang bersih.

OLAF ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang