°|Gadis Impian|°

936 79 8
                                    

°"Jangan mudah menilai sesuatu hanya karena luarnya saja karena kita tak tahu bagaimana isi didalamnya
--••●••--

Happy Reading 💙
.
.
.

Kayla memasuki kamarnya, ia menaruh plastik belanjaan miliknya di atas kasur. Kemudian dia beralih melangkahkan kakinya ke kamar mandi, berniat membersihkan diri mengingat waktu magrib akan segera tiba.

Disisi lain Azdar kini tengah berada di ruang tamu sedikit berbincang hangat dengan abinya. Seperti halnya ayah dan anak, keduanya terlihat sangat akur dan bahagia. Setelah adzan magrib berkumandang keduanya segera menuju mushola pesantren untuk menunaikan sholat magrib berjamaah.

Sejam sudah berlalu.

Kayla yang baru sudah menyelesaikan sholat isya-nya kini mulai menuruni anak tangga menuju ke dapur untuk menyiapkan makan malam keluarga mereka.

"Umi?"

Umi menoleh, wanita paruh baya itu tersenyum hangat kearah menantu kesayangannya.

Kayla segera menyalami tangan mertuanya. Mengecupnya dengan penuh cinta,bagaimana pun ia sudah menganggap umi itu seperti orang tua kandungnya sendiri.

"Kayla bantu siapkan makan malam ya umi?"

Umi mengangguk menanggapi ucapan menantunya. Kini keduanya tengah sibuk menyiapkan makanan untuk makan malam bersama.

Dilain tempat, Syahdan kini baru saja memasuki area parkiran rumah sakit tempatnya bekerja. Laki-laki itu segera menaiki mobil miliknya, kemudian bergegas pergi dari area rumah sakit.

Dia memijat pelipisnya. Rasanya hari ini sangat melelahkan, sampai-sampai kepalanya pun sedikit sakit. Syahdan berniat untuk mampir sebentar di apotek yang akan ia lalui untuk membeli obat pereda sakit kepala. Saking buru-burunya ia melupakan obat miliknya dirumah sakit tadi. Tidak mungkin jika ia harus putar balik karena ia sudah mulai jauh dari area rumah sakit.

Ia turun dari mobilnya. Memasuki apotek lalu memesan obat yang ia perlukan. Setelahnya ia segera berjalan meninggalkan apotek sambil mengecek obat didalam plastik yang ia pegang.

Beberapa menit berlalu akhirnya Syahdan sampai di gerbang pesantren. Ia segera memarkirkan mobil miliknya lalu segera memasuki ndalem.

"Assalamu'alaikum"

Umi dan kayla yang mendengar samar-samar salam dari Syahdan pun segera menjawabnya. Dan benar saja mereka melihat Syahdan yang baru saja dari arah ruang tamu berjalan menuju kamarnya.

"Nak Syahdan" panggil umi

Syahdan menoleh, ia segera berjalan menuju dapur untuk menyalami uminya.

"Kamu sudah makan nak?"

"Belum umi"

"Sholat?"

"Sholat magrib sudah, isya yang belum"

"Yasudah kamu bersih-bersih dulu sana terus sholat, nanti kalau sudah kita makan malam bersama"

Syahdan mengangguk menanggapi perintah uminya, anak sulungnya itu segera kembali ke kamarnya.

Umi dan kayla pun segera menata berbagai hidangan makan malam di meja makan.

"Assalamu'alaikum" Salam Abi dan Azdar

My Perfect GusTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang