°"Hanya karena cemburu, bukan berarti aku tak mempercayaimu. Aku hanya takut kehilangan dirimu."°
--••●••--
Happy Reading 💙
.
.
.'Allahu akbar Allahu akbar'
Kayla mengerjapkan matanya. Berusaha memfokuskan pandangannya yang masih blur karena baru bangun tidur.
Ia beralih menatap jam di lacinya. Matanya melebar saat melihat jam menunjukkan pukul 04.30.
"Astagfirullah! Gue ke siangan!" Ucapnya panik
Ia mengedarkan pandangannya mencari keberadaan suaminya. Beberapa detik kemudian Azdar keluar dari toilet, laki-laki itu terlihat sangat rapi dengan pakaian muslimnya.
"Udah bangun?" Tanyanya seraya berjalan ke arah kayla
Kayla mengangguk "Gus kok gak bangunin aku sih. Jadi gak sholat tahajud kan akunya" Protes Kayla pada Azdar yang terlihat santai saja saat dirinya bangun kesiangan
Dahi Azdar berkerut "Bukannya kamu lagi gak sholat?" Tanyanya
Kayla terdiam sejenak lalu detik setelahnya ia menepukkan tangan di dahinya "Oh iya lupa" Ucapnya dengan cengegesan
Azdar menggelengkan kepalanya pelan. Sedikit heran dengan kelakuan istrinya.
Azdar beralih menatap ke arah meja di samping tempat tidurnya. Tangan nya bergerak ingin mengambil peci putih miliknya yang tergeletak di atas meja.
Namun belum sempat tangannya menyentuh peci, Kayla sudah lebih dulu mengambilnya.
"Sini" Titah Azdar
Tanganya ia sodorkan dihadapan kayla. Namun gadis itu malah menggerakkan tanganya ke bawah seakan menyuruh Azdar untuk menunduk.
Azdar yang mengerti segera menunduk menyetarakan tinggi nya dengan Kayla yang saat ini tengah duduk dipinggir kasur.
Kayla tersenyum melihat Azdar yang mengerti akan maksudnya. Dengan perlahan Kayla meletakkan peci putih itu di kepala Azdar. Menyugar sedikit rambut Azdar yang sudah mulai panjang. Dan ya, rambut Azdar yang sedikit panjang pun kini tertutup oleh peci putih miliknya.
Azdar tersenyum "Syukron, ya Zaujati" Ucapnya
Keduanya saling menatap satu sama lain. Detak jantung keduanya pun sama-sama berpacu lebih cepat dari biasanya. Azdar kembali menatap dalam istrinya. Membuat keduanya semakin terkunci dalam tatapan yang sama.
Beberapa detik tatapan mereka menyatu, sampai akhirnya Kayla yang mengalihkan pandangan nya lebih dulu. Sudah cukup. Ia tidak sanggup ditatap seperti itu terus menerus oleh Azdar. Membuatnya menjadi salah tingkah saja.
"Jamilatan" Ucap Azdar
"Artinya?" Tanya Kayla yang tak mengerti maksud Azdar
"Kamu cantik"
Ucapan Azdar barusan berhasil membuat Kayla mengulum senyumnya.
Azdar terkekeh kecil melihat pipi kayla yang sudah mulai memerah karena ucapnya barusan. Memang benar yang dikatakan Azdar barusan, Kayla masih tetap cantik meski tanpa olesan bedak sekalipun terlebih saat ini dia baru saja bangun tidur membuat muka polos nya itu semakin lucu dimata Azdar.
"Sudah. Saya mau ke masjid dulu, Azdan-nya sudah selesai" Kayla hanya mengangguk saja
"Assalamu'alaikum Humaira" Ucap Azdar
KAMU SEDANG MEMBACA
My Perfect Gus
Teen FictionReligi and romance❤ °Ketika hati telah memilih lantas apa yang bisa ku perbuat untuk menghindari?° -Azdar Al Falah- °Salahkah bila hati telah menaruh rasa pada seseorang yang telah dicintai dahulu oleh orang terdekat kita?° -Habibi Syahdan Al-Bana...