berkebun dan melukis

78 10 0
                                    

Hari libur merupakan waktu yang ditunggu oleh kebanyakan orang. Begitu pula dengan Ayra. Untung saja minggu ini ia sedang dibebaskan dari tugas yang menumpuk. Semakin mendekati bulan untuk UAS, Ayra merasa jurusan yang ja pilih malah jarang memberikan tugas.

Siang hari ini Ayra tengah menonton film di ponsel. Ia begitu serius menatap ponsel karena genre film kali ini adalah thriller mysteri.

Tok tok tok

"AAAA." Ayra yang terkejut refleks berteriak. Setelahnya Ayra menghela nafas untuk menenangkan diri.

Ayra memutuskan untuk berjalan menuju pintu kamar. Ia membuka pintu tersebut dan menemukan Kanaya yang tengah berdiri di sana. "LOH NAY?" Ayra tidak menyangka kalau Kanaya akan datang ke rumahnya di hari libur ini.

"Halo teman." Kanaya tersenyum senang. Ia dan Ayra berpelukan sesaat untuk menyapa satu sama lain.

Ayra mempersilahkan Kanaya masuk ke dalam kamar. Lalu Ayra tak lupa menutup kembali pintu kamar agar nyamuk yang berdatangan dari luar tidak masuk ke dalam.

Kanaya meletakan diri di kursi belajar Ayra. "Lo tadi ngapain teriak? Gua sampe ikutan kaget." Sebenarnya ketika Kanaya berada di sebrang pintu tadi, ia terkejut dengan suara teriakan Ayra. Kanaya juga mengira Ayra tengah mengalami masalah atau sebagainya.

"Ohh, gua lagi nonton film tadi hehe." Ayra menyengir. Ia mengusap tengkuk yang tidak gatal.

"Gua kira kenapa." Kanaya beralih pada meja belajar Ayra. Ia memperhatikan segala jenis barang yang terletak di sana.

Drrrt drrrttt

Getaran ponsel Ayra berbunyi. Ternyata ada panggilan masuk. Ayra melihat siapa orang yang tengah menelfon nya saat ini.

Ale is calling

Panggilan dari Alexio. Dengan sedikit ragu Ayra mengangkat telfon dari lelaki tersebut.

"Halo, Al?" Sapa Ayra. Kanaya yang tadinya tidak memperhatikan, langsung menengok saat Ayra menyebutkan sepenggal panggilan nama Alexio.

"Siang, Ayra. Hari ini lo sibuk gak?"

"Enggak terlalu sih. Kenapa?"

"Gua mau ngajak lo ketemu nih. Kira-kira bisa?"

Ayra terdiam sejenak. Ia menatap pada Kanaya yang berada di dalam kamar. Kanaya tak kalah penasaran. Ia bertanya pada Ayra tanpa bersuara.

"Bisa sih. Mau ketemu dimana?" Ayra memutuskan ikut.

"Gua jemput lo ke rumah ya?"

"Eh jangan."

"Kenapa?"

"Rumah gua kan jauh. Lo bilang aja dimana, nanti gua ke sana nyusul." Ayra berencana untuk mengajak Kanaya pergi juga. Jika Alexio menjemput, maka Kanaya harus berangkat sendirian nanti.

"Hmm. Di kebun pribadi gua inget gak? Nanti gua share lokasi biar lo gak lupa juga."

"Ohh oke. Gua berangkat sekarang."

"Siap. Di tunggu cantik." Alexio tersenyum di sebrang sana karena Ayra mau menerima ajakannya. Terdengar sambungan telfon di putus oleh Ayra.

Alexio berjalan menuju luar kebun pribadinya hendak mengambil beberapa barang. Ia menatap pada bagasi mobil yang terbuka memperlihatkan beberapa alat perkebunan.

Alexio mengambil beberapa barang dan memindahkan ke dalam kebun pribadi. Semoga saja Ayra menyukai aktivitas yang akan mereka lakukan bersama hari ini.

Can I believe? √Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang