Mata Icha menyusuri setiap sudut villa ini, bangunannya dibuat tanpa sekat sehingga villa yang luas terlihat semakin luas. Pembagian ruangan dilakukan dengan cara penyusunan interior rumah yang disesuaikan dengan fungsi ruangan. Misalnya terdapat sofa besar dan televisi di ruang keluarga dan dan meja makan serta dapur bersih di ruangan yang sepertinya dipergunakan untuk ruang makan. Kemudian rak-rak buku berbagai macam ukuran mulai dari kecil hingga besar difungsikan sebagai tangga untuk menghubungkan lantai 1 dan lantai 2. Icha sangat kagum dengan desain bangunan seperti ini. Suasana villa nya sangat nyaman bangunan ini sangat terang di siang hari, karena bangunan ini didominasi kaca.
Tidak lama kemudian terdengar suara langkah kaki yang semakin mendekat dari belakang, Icha sudah menebak kalau itu adalah rizky.
"duduk dulu, makan.. Aku mau ngomong sama kamu" ucap rizky dengan nada tidak ingin di bantah. Dia meletakkan satu nampan makanan berat dan menyuruh Icha untuk makan.
Karena sudah sangat lapar Icha langsung mengambil sepiring nasi dan melahapnya dengan nikmat. Rizky yang melihat Icha yang begitu fokus dengan makanannya mengurungkan niatnya untuk membahas tentang pernikahan mendadak mereka dan kenapa hal tersebut bisa terjadi.
Mereka makan dalam suasana hening, debur ombak di pantai mengiringi kesunyian yang tercipta di antara mereka. Tiba-tiba bel villa berbunyi.
"permisi" terdengar suara nyaring yang menginterupsi dari luar villa. Tak butuh waktu lama rizky langsung menghampiri pintu untuk melihat siapa yang datang.
"permisi pak rizky, ini barang pesanan bapak dan ini perlengkapan mandi yang pak rizky minta tadi" perempuan yang bekerja sebagai pelayan villa memberikan beberapa kantong belanja dan keranjang mandi untuk rizky dan dia berlalu sambil tersenyum ke arah rizky. Setelah menutup pintu rizky kembali menghampiri Icha yang terlihat sudah menyelesaikan makanya.
"ini baju dan perlengkapan mandi, kamu gak bawa apa-apa kesini jadi jangan ngeyel. Mau sampe kapan pake baju itu itu terus. Kita disini lama.. Lama banget.. Lebih lama dari perkiraan kamu. Lebih lama lagi dari perkiraan perkiraan yang ada di kepala kamu. Jadi selama disini kamu harus nurut sama aku, kalo mau kabur mikir 1000 kali dulu, pulau ini jauh dari kota. Kalo mau ke pelabuhan harus pakai perahu yang di pesanin khusus sama resepsionis villa. Setiap transaksi yang kamu lakukan harus dapat persetujuan dari aku. Kamu ga boleh sembarangan jalan jalan sendirian disini. Ini pulau angker, kamu bisa hilang kalau kemana mana sendirian" oceh Rizky panjang lebar sedangkan Icha hanya menatap lurus dan menoleh sekilas ke arah rizky. Tapi di bagian 'angker' baik rizky dan Icha mereka sama-sama tau kalau itu cuma perkataan bohongan yang tidak sengaja keluar dari mulut rizky.
"heh rizky. Siapa bilang gw bakal nolak baju baju dan perlengkapan mandi yang ada di tangan Lo itu? Dan apa? Kita bakal lama disini lebih lama dari perkiraan gue? Lo kira gue bakal peduli? Sejak Lo bawa gue kesini. Gue udah bener-bener ga ada masa depan lagi ky. Atur aja terus gue seumur hidup gue selama yang Lo mau. Terserah ky, gue gak peduli. Lo kira gue bakal kabur? Ngapain gue kabur ky.. Kalo semua orang yang ada disini itu sekongkol sama Lo..gak akan bisa kemana-mana gue ky. Gue sendirian.. Mana bisa ngelawan orang sebanyak itu ky. Capek tau nggak.. Bawa sini gue mau mandi" Icha menarik dengan kasar paper bag yang ada di tangan rizky dan berlalu dengan enteng menuju kamar mandi.
Adengan ini adalah Adengan yang paling memuakkan yang selalu dilihat Icha pada saat menonton film romantis, yaitu adegan dimana sang tokoh pemeran utama perempuan yang sedang menangis tersedu-sedu di bawah guyuran shower karena hati nya disakiti oleh tokoh-tokoh jahat di film tersebut. Tapi, adegan memuakkan itu sekarang terjadi kepada Icha. Saat ini dia sedang berdiri di bawah guyuran shower dan menumpahkan segala kekesalan nya selama ini dan terus menangis hingga dia sadar.
YOU ARE READING
AYESHA.
Teen FictionSebenarnya aku tidak membencinya, tapi karena 3 tahun yang lalu saat aku merayakan ulang tahunku yang ke 16, ummi memberikan kado terburuk dalam hidupku. Ummi melarang aku dan bg ija pacaran sebelum umur 17 tahun dengan alasan jika pacaran dimasa re...