Ciuman yang benar-benar singkat itu sontak membuat Icha terpaku beberapa saat, dia berusaha menormalkan detak jantungnya yang berpacu dua kali lebih cepat dibandingkan dengan hari-hari biasanya. Ciuman itu salah satu hal yang memacu adrenalin Icha untuk berbuat lebih lagi, tapi Icha menyadari tidak boleh begitu cepat luluh dengan permainan ini. Dia harus menyeimbangi lawan agar dia bisa memenangkan permainan yang dia tidak diketahui garis finish nya ada di mana.
'kalo gue malu-malu dan kesemsem nanti rizky pikir gue suka lagi, padahal kan iya... God' monolog Icha dalam hati. Mobil sudah terparkir indah dan rapi di depan villa, tetapi rizky menyuruh Icha untuk turun duluan karena dia akan menyusul alexa di sebuah club tempat mereka janjian. Icha tanpa bantahan langsung turun dan mengitari mobil dan mengetuk jendela mobil, rizky langsung menurunkan kaca mobil mengira Icha akan mengatakan sesuatu.
Namun tiba-tiba Icha memajukan kepalanya dan mencium rizky persis seperti yang dilakukan rizky sebelumnya, kecupan singkat dengan sedikit lumatan. "satu sama" ucap Icha saat melepaskan ciuman tersebut. Wajah rizky yang sebelumnya kaget karena tindakan Icha yang tiba-tiba kini menyunggingkan senyuman yang sangat manis.
'wah bener-bener.. Dia balas dendam' rizky bermonolog dalam hati. Rizky masih mematung melihat Icha yang berjalan menjauh dan hilang masuk ke dalam villa.
Keesokan harinya, rizky tiba dirumah tepat pukul 6 pagi dia menghabiskan waktu semalaman di luar rumah, tidak ada kabar sama sekali. Saat rizky masuk ke dalam rumah dia melihat Icha tidur meringkuk di dalam selimut diatas sofabed ruang tengah.
'kenapa ga tidur di kamar aja sih, gue sengaja ga pulang biar dia bisa tidur di kamar.. Ngapain tidur disini.' kesal rizky.
Rizky kemudian langsung naik ke lantai dua menuju kamarnya dan bersiap-siap untuk menghadiri fitting baju pengantin yang akan diadakan oleh keluarga besar mereka. Setelah selesai bersiap-siap, rizky turun dan melihat Icha sudah tidak ada di posisi terakhir rizky melihat Icha. Rizky langsung melihat ke arah jam tangannya, jam masih menunjukkan pukul 07.00 WIT masih sangat pagi sekali jika Icha keluar rumah dengan dila.
Dengan langkah cepat rizky berkeliling villa guna mencari keberadaan Icha. Dia mencari ke seluruh sudut villa, karena di dalam Icha sama sekali tidak terlihat wujud Nya. Dia kemudian naik ke lantai 2 dan mencari ke seluruh tempat yang bisa dijangkau. Hingga bunyi gemericik air di belakang villa terdengar. Rizky menghembuskan nafasnya dengan lega. Kemudian dia segera menuju ke tempat suara tersebut berasal, di belakang villa ada yacuzi kecil dan sauna tempat mereka berendam dan merelaxasikan diri. Dari kejauhan rizky melihat icha yang sedang berendam dengan mata terpejam menikmati kenikmatan air hangat tersebut.
"cepetan kita mau fitting" sontak Icha kaget dengan munculnya rizky secara tiba-tiba matanya melotot tak percaya melihat rizky sedang memandangi nya dalam posisi yang seperti ini. Icha segera menutup dadanya dengan kedua lengannya dan berusaha untuk mengatur nafas agar tidak terdengar begitu gugup.
"gue ga mau ketemu ummi" kali ini Icha berbicara dengan nada yang super santai dengan mata yang kembali tertutup.
"tinggal ikutin rencana mereka terus kita pulang" sahut rizky sambil membenarkan Kancing baju kemeja nya.
"haha tinggal ikutin rencana mereka terus kita pulang? Haha itu tanggapan Lo ky, as A husband kata Lo, kayanya emang salah deh kalo gue berharap lebih dari Lo, yahhh tinggal ikutin rencana mereka terus kita pulang kata Lo? Haduhhhh" Icha berdiri dan keluar dari kolam yacuzi dan mengambil bathrobe dan memakainya asal. Kemudian dia berjalan melewati rizky. Rizky menahan tangan Icha dan berkata.
"emang mau kamu apa?" tanya rizky memastikan
"kalo gue bilang gue mau pulang, keluar dari pulau ini sekarang juga emang Lo bisa turutin? Gue pengen nongkrong di cafee kaya dulu, nge drakor dari pagi sampe pagi, ke pantai dari pagi sampe sore cuma buat tidur-tiduran, makan junkfood sampe eneg, minum kopi sampe kembung... Emang bisa Lo turutin? " tantang icha dengan pandangannya yang langsung menatap ke manik mata rizky tanpa takut.
YOU ARE READING
AYESHA.
Teen FictionSebenarnya aku tidak membencinya, tapi karena 3 tahun yang lalu saat aku merayakan ulang tahunku yang ke 16, ummi memberikan kado terburuk dalam hidupku. Ummi melarang aku dan bg ija pacaran sebelum umur 17 tahun dengan alasan jika pacaran dimasa re...