01|| Bertemu Kembali

15.3K 907 290
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

.

.

.

.

Dua tahun yang lalu.

Dengan paksa,Siren menarik Lorenza di tengah-tengah aula sekolah. Tak ada satupun siswa yang berniat memberhentikan aksi Siren yang gila itu, mereka hanya menonton dan sibuk memvideo.

Brakk

Siren mendorong tubuh Lorenza kearah kerumunan siswa yang menyaksikan aksi bully yang ia lakukan dengan kedua temannya__Yeji dan Meta.

"Cemen lo Za! Ayo sini lawan gue kalo berani, maju lo!!" Siren berkata lantang dengan tangan yang ia sedekapkan di dada.

Lorenza hanya diam, ia merasakan sakit di sekujur tubuhnya. Siren dan kedua temannya tadi sempat memukuli dirinya di depan toilet sebelum akhirnya ia di bawa ke tengah-tengah aula terbuka. Ia juga di siram dengan air hingga seragam nya basah kuyup.

"Ayo lawan gue!!" tantang Siren.

"Kenapa lo diem, takut, ya? " ucap Siren seraya melemparkan sepatutnya ke arah Lorenza dengan sekuat tenagannya.

Siren bersorak gembira kala sepatu yang ia lempar itu tepat mengenai kepala Lorenza. Sementara Lorenza, ia hanya menggigit bibir bawahnya menahan rasa sakit yang semakin menjalar, ia semakin menundukkan kepalanya. Sungguh, ia tak tahan dengan ini semua.

"Yeji, Meta kalian juga lempar sepatu dong masa diam aja." Suruh Siren seraya mendorong mereka berdua maju ke depan Lorenza.

Karena takut dengan Siren, Yeji dan Meta akhirnya menuruti perintah Siren dan melemparkan sepatunya ke arah Lorenza.

Dengan mata terpejam Yeji melemparkan sepatutnya ke arah Lorenza. Sementara Meta dengan berani melemparkan sepatunya dengan terang-terangan. Sepatu yang di lempar Yeji mengenai bahu Lorenza,  sepatu yang di lempar Meta mengenai kepala Lorenza.

Lagi-lagi Lorenza hanya diam. Badannya sudah terlalu letih untuk membalas perlakuan Siren dan kedua temannya.

Seorang siswa perempuan yang berada di belakang kerumunan siswa menangis dalam diam. Tangannya memegang balok kayu dengan gemetaran. Ia berniat akan memukul Siren dan kedua temannya itu. Akan tetapi ia terlalu takut untuk melakukannya.

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang