19|| Gadisnya Terluka

4.6K 383 103
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

.

.

.

Suasana kelas mipa-2 kini tampak mencekram karena Bu Susi guru yang mengajar mapel kimia itu tiba-tiba saja memberikan soal dan menyuruh salah satu perwakilan siswa untuk maju ke depan. Namun sayangnya, tak ada satupun yang berani maju ke depan, karena sejatinya mereka belum terlalu mengerti dengan materi yang di sampaikan.

Para siswa berpendapat, jika Bu Susi tak menjelaskan materi secara rinci. Beliau cenderung memberikan tugas dan materi, tetapi kurang dalam hal penjelasan, pemahaman dan praktek.

Penggaris kayu yang panjangnya kurang lebih 1 meter itu mengetuk-ngetuk papan tulis dengan tempo yang sedang. Bu Susi menatap satu persatu para siswa dengan tatapan mrngimitidasi.

"Siapa yang mau mengerjakan soal di depan?"

Para siswa hanya diam tak berkutik, hal itu justru membuat Bu Susi semakin marah karena tak mendapatkan respon.

"Saya tanya sekali lagi, Siapa yang mau mengerjakan soal di depan!!!"

BRAKKK

Penggaris di pukul kan keras ke papan tulis, semua para siswa terpelonjat kaget termasuk Lorenzo yang langsung terbangun dari tidurnya.

"Ckkk, ganggu aja." Lorenzo tiba-tiba saja bangkit dari bangkunya lalu berjalan ke arah depan dan mengambil spidol yang terletak di meja guru dengan kasar. Sebelum mengerjakan, Ia membaca soalnya beberapa detik. Di rasa paham dengan soalnya ia kemudian lanjut mengerjakannya.

"Aduhh, anu Bu ... lupa rumus," kata Lorenza di tengah-tengah mengerjakan soalnya.

Bu susi yang mendengar keluhan Lorenza langsung saja menghampirinya. "Gapapa, ayo saya bantu mengerjakan."

Lagi-lagi semua siswa tercengang dengan apa yang terjadi di kelas. Tapi mereka semua juga bersyukur kerana dengan kembalinya Lorenza di mipa-2 ini membuat mereka tidak menjadi sasaran empuk amukan Bu Susi lagi, alasan Bu Susi jarang mengamuk ke Lorenza karena Lorenza adalah anak didik kesayangannya dan dulu waktu kelas 10 Lorenza adalah seorang siswi mipa-2 langganan juara lomba kimia.

"Udah ya Bu, udah Lorenza kerjain. Jadi ...  Bu Susi ngga boleh marah-marah, hehehe,"

Bu Susi hanya bisa menggelengkan kepalanya, ia mengusap rambut Lorenza. "Sana kembali ke bangku kamu."

Lorenza pun langsung kembali ke bangkunya dan melanjutkan tidur siangnya yang terganggu.

Kalista yang melihat Lorenza tertidur kembali pun dengan sigap membenahkan buku untuk menutupi wajah temannya itu.

"Pinter lo ta, punya temen hobi tidur itu harus lo dukun," puji Lorenza seraya memberi jempol ke Kalista.

"Aamiin pinter, udah lo sono lanjut tidur, nanti kalo ada soal lagi gue bangunin."

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang