36|| Manipulatif

1.6K 203 109
                                    

Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

Jangan lupa follow akun wattpad & instagram bukan untuk seputar update ya☺

.

.

.

.

Plakk

"Kamu kira bagus ngelakuin hal kayak gitu!!" sentak Vera usai menampar Siren yang masih terdiam ditempat nya.

"Lo kalo punya otak harusnya buat mikir goblok!! Percuma lo sekolah kalo jalan pikir lo kayak orang nggak disekolahin," maki Falora sengit.

"Otaknya ditaruh dengkul, ya?" tanya Arsya dengan nada bicara santainya tapi tatapan matanya menajam.

Memang setelah kejadian Lorenza ditempeli setrika Vera, Falora, dan Arsya langsung berkumpul kala mendapati pesan singkat dari Kalista yang di kirimkan.

Satu persatu dari mereka memaki Siren habis-habisan. Sedangkan Siren yang dimaki habis-habisan ingin mencari pembelaan, tapi ia bingung harus membuktikannya dengan bagaimana, karena sejatinya ia tak punya bukti.

"Bukan gue yang nge--"

"Bacott, mulut siluman lo tu harusnya diem!!" kata Haikal memotong perkataan Siren.

Siren menatap Haikal pias. "Kok lo gitu sih, Kal? Gue sakit hati lohh,"

"Emang gue perduli? Nggak sama sekali. Andai aja lo bukan cewek udah gue jotos lo. Kelakuan lo udah nggak bisa ditoleransi Ren, lo udah jahat ke Lorenza." Maki Haikal yang mampu membuat kicep Siren.

Para siswa yang melihat Siren dicacimaki habis-habisan pun saling berbisik membicarakan perilaku Siren yang buruk. Mereka juga menatap Siren sinis, terlebih lagi para siswi yang sering Siren bully kini bersorak gembira melihat Siren yang dipermalukan didepan banyak siswa.

Sementara Lorenza yang sudah diambang batas kesadarannya itu hanya bisa terdiam. Ia menggigiti bibirnya hingga berdarah karena tak kuasa menahan rasa sakit di lengannya yang melepuh itu.

"Za," panggil Lion seraya membantu Lorenza duduk.

"S-sakit...," rintih Lorenza dengan memegangi lengannya.

"Iya gue tau, tapi please... jangan gigitin bibir lo kayak gitu," Lion berusaha mencegah Lorenza yang melukai bibirnya itu.

Lorenza menggelengkan kepalanya, ia masih tetap menggigit bibirnya lagi. Lion yang sudah tak tega melihat mulut Lorenza berlumuran darah pun menyuruh Lorenza untuk membuka mulut.

"Gigit lengan gue aja, jangan gigit bibir lo," kata Lion seraya menyodorkan lengannya.

"Udah gapapa gigit aja."

Tanpa menunggu lama Lorenza langsung menggigit lengan Lion dengan sekuat-kuatnya, karena demi apapun ia sudah tak tahan dengan luka bakar ditangannya yang semakin menjadi-jadi.

"AMBULAN NYA UDAH DATENG!!!" seru Daniel dari arah aula.

Tim medis pun datang membawa brankar menghampiri tempat Lorenza berada. Dua perawat anggota tim medis pun mengangkat tubuh Lorenza agar terbaring diatas brankar untuk segera dibawa ke rumah sakit.

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang