14|| Amarah Lion

4.6K 437 110
                                    


Follow Instagram

@arcalion.danuarta
@syauqi.alghifarii
@daniel.pradanaa
@sarga.pranata
@haikal.bagaskara
@kingsword.gang
@lorenza.aiswara
@wp_penasenja04
@arczdaa_

.

.

.

.

Sebelum terjadinya tragedi

Sebenarnya bukan masalah besar penyebab Lion meninggalkan lorenza begitu saja di sekolahan. Ia hanya merasa kesal atas penolakan Lorenza, perempuan itu selalu berpikir merepotkan dirinya. Padahal Lion menawarkan bantuan dengan senang hati dan tidak merasa terepoti.

Motor Lion berhenti di toko helm yang lokasinya tak jauh dari sekolahnya. Toko helm yang ia kunjungi ini adalah milik dari teman ayahnya semasa SMA dulu.

Kaki jenjang Lion menaiki tangga lalu masuk ke dalam toko. Sesampainya di dalam, ia melihat-lihat terlebih dahulu helm yang akan ia beli. Terlihat sangat banyak pilihan helm yang berkualitas bagus, hingga ia sendiri bingung harus membeli helm merk dan warna apa.

"Nyari apa lo??" tanya bang Jack berjalan dari arah belakang nya.

Lion memutarkan tubuhnya menghadap bang Jack. "Helm, buat calon cewek gue bang,"

"Udah punya cewek aja lo cill, gue cepuin Daddy lu tau rasa,"

Lion terkekeh pelan. "Cepuin aja bang, ayah juga tau kok,"

"Iyadeh percaya." Jawab bang Jack di ikuti dengan tepukan di bahu Lion.

"Btw, lo mau nyari helm yang model kayak apa, biar bang Jack bantu cariin,"

"KYT putih yang full face bang."

Bang Jack pun menghampiri salah satu rak helm yang berada di samping pintu utama toko miliknya. Ia mengambil salah satu kardus yang berisi helm, lalu ia bawa ke hadapan Lion.

"Yang kayak gini, ngga??" tanya bang Jack serya mengeluarkan helm yang di ambil dari dalam kardus.

Lion mengambil alih helm itu, ia mengamati bentuk dan model helmnya guna memastikan bahwa helm yang ia belikan ini pas di kepala Lorenza.

"Hmmm iya bang, yang ini, harganya berapa bang??" tanya Lion karena merasa cocok dengan helm rekomendasi bang Jack.

"Gampang cill, bisa totalan sama Daddy Lo."

Lion mengangkat alisnya, ia merasa bingung sendiri kala mendengar jawaban bang Jack. "Kenapa harus ayah bang? Pake uang Lion aja gapapa."

Bang Jack mendekat ke samping tubuh Lion lalu menepuk-nepuk dengan pelan. "Gue dapet pesen dari Arthur, katanya kalo anaknya beli barang disini nggak dibolehin bayar sendiri. Arthur takut kalo anak semata wayangnya ini kehabisan uang jajan."

Lion menyunggingkan senyumnya saat mendengar penjelasan dari bang Jack. Ternyata ayahnya itu diam-diam juga memperhatikannya.

"Gausah bang, kali ini Lion yang bayar." Lion mengeluarkan 5 uang lembaran berwarna merah lalu ia bayarkan ke kasir.

ARCALIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang